Hari ini, 40 tahun lalu yang bertepatan dengan 22 September 1981, kereta cepat yang menjadi kebanggaan Perancis dan Eropa Train Grand Vitesse (TGV) pertama kali beroperasi untuk umum dari Paris ke Lyon. Dirancang dengan desain streamline, TGV yang diresmikan Presiden Perancis kala itu, François Mitterrand menghubungkan dua kota dalam waktu dua jam 40 menit.
Baca juga: Ouigo, Kereta Cepat Bergaya TGV dengan Tarif Rendah
Waktu perjalanan tersebut mengurangi setengah waktu yang ada sebelumnya. Dirangkum KabarPenumpang.com dari theguardian.com, kereta ini meluncur di jalur sepanjang 250 mil atau sekitar 402 km dari Paris menuju ke Lyon. TGV akan melaju dengan kecepatan tertinggi 180 mph atau sekitar 289 km per jam dan ini masih lebih cepat 30 mph dari saingan Jepangnya, Hokaido.
Investasi awal TGV mencapai £850 juta atau setara Rp16,5 triliun, bila dikomparasikan biaya investasi TGV adalah seperempat dari biaya Concorde. Dan saat ini, TGV telah menghungkan Paris dan London melalui terowongan Channel.
Sampai saat ini sudah 87 kereta telah dibuat atau sedang dalam pelayanan untuk menghubungkan Paris ke beberapa kota di dalan dan luar Perancis. Tidak hanya akan lebih cepat untuk melakukan perjalanan daripada dengan cara lain, TGV juga akan lebih murah. Harga tiket akan sama dengan layanan saat ini, tetapi akan lebih murah daripada cara lain. Paris-Lyon akan menelan biaya sekitar £16 atau sekitar Rp311 ribu, dibandingkan dengan hampir £40 melalui udara.
Dari sejarahnya, perusahaan asal Perancis, Alstom dan SNCF mulai mengembangkan teknologi kereta cepat untuk mendukung mobilitas warga antar kota. Ide muncul pada era 1960-an, prototipe pertama kereta cepat menggunakan turbin gas dan memproduksi listrik sendiri yang berasal dari minyak. Namun, karena terjadi peningkatan harga minyak ketika itu, proyek ini tak mendapat respons baik.
Prototipe kereta dengan nama TGV mulai dikembangkan kembali pada 1974. Berbagai pengembangan dan teknologi dibuat untuk menyempurnakan rancangan kereta ini. Kereta ini akhirnya bisa diselesaikan pada 1981.
TGV mempunyai delapan gerbong dan mempunyai kecepatan 289 kilometer per jam. Sebenarnya, kereta cepat pertama telah dikembangkan oleh Jepang dengan julukan Shinkansen pada era 1960-an. Namun, karena kecepatannya ketika itu hanya sekitar 270 kilometer per jam, TGV bisa melampaui dan mencatatkan rekor kecepatan.
Baca juga: Mengular di 2024, Emmanuel Macron Tampilkan Mockup Kereta Cepat TGV Generasi Mendatang
Pengembangan kereta tersebut membutuhkan dana sekitar 745 juta dollar. Alstom dan SNCF membuat 87 unit kereta api dengan tiap unitnya terdapat dua lokomotif beserta delapan gerbong. Kereta ini mampu mengangkut 386 penumpang.