Saturday, April 27, 2024
HomeDaratHasil Studi: Buka Tutup Pintu Kereta di Stasiun Punya Sirkulasi Sama dengan...

Hasil Studi: Buka Tutup Pintu Kereta di Stasiun Punya Sirkulasi Sama dengan Jendela Terbuka Saat Kereta Melaju

Perhitungan oleh superkomputer Fugaku Jepang menemukan bahwa membuka dan menutup pintu kereta komuter lokal yang berhenti di stasiun tenyata memiliki tingkat sirkulasi udara yang sama dengan ketika kereta berjalan dengan jendela terbuka. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti yang berafiliasi dengan pemerintah Riken.

Baca juga: Penularan Covid-19 Lebih Subur Terjadi di Ruangan Ber-AC Tanpa Sirkulasi Udara

Dalam penelitian yang dilakukan, para peneliti melakukan, saat ini Jepang terus melawan virus corona baru. Di mana tim Riken yang dipimpin oleh profesor Makoto Tsubokura dari Universitas Kobe telah menghitung jumlah ventilasi di gerbong depan kereta komuter.

Dilansir KabarPenumpang.com dari laman sumber nippon.com (27/11/2020), Makoto mensimulasikan aliran udara dalam berbagai kondisi seperti berapa banyak jendela yang terbuka dan seberapa sering pintu kereta ditutup. Tim berasumsi bahwa kereta melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam dan memiliki AC yang berfungsi sebagai jalur sirkulasi udara di mana gerbong depan penuh dengan penumpang.

Sementara itu, dengan menunjukkan bahwa semakin terbuka jendela, semakin besar efek sirkulasi udara, perhitungan menemukan bahwa udara di dalam mobil dipertukarkan dengan cepat melalui pintu saat dibuka dan ditutup di stasiun. Perhitungannya yakni, jika pintunya dibuka selama 45 detik saat berada di stasiun, kereta lokal yang berhenti di stasiun setiap dua menit dapat mengamankan jumlah ventilasi yang sama dengan kereta dengan jendela terbuka sebesar lima sentimeter saat berjalan.

“Untuk kereta yang sangat sering berhenti, seperti yang ada di Jalur Yamanote, Anda bisa mendapatkan efek ventilasi sebanyak membuka dan menutup pintu seperti dengan membiarkan jendela tetap terbuka,” kata Makoto.

Dia menyebutkan, saat cuaca semakin dingin, seberapa sering kereta berhenti di stasiun dapat dijadikan patokan untuk memutuskan apakah dan sejauh mana jendela kereta dibuka. Sedangkan di Cina, ventilasi tidak teratur dan memberikan udara serta meningkatkan beban pendinginan stasiun kereta bawah tanah masih menempati pintu masuk stasiun.

Ini di mana metode untuk mensimulasikan ventilasi yang tidak teratur di stasiun kereta bawah tanah dan memverifikasi keakuratan metode simulasi melalui uji lapangan. Koefisien resistansi pintu layar platform, parameter input simulasi kunci, ditentukan dengan uji lapangan berada pada kisaran 0,11-0,35.

Baca juga: Tips Ini Bisa Bantu Hilangkan Udara Panas Dalam Kabin Mobil

Hasil simulasi menunjukkan bahwa ventilasi yang tidak teratur memiliki rentang yang besar dari 4,1 hingga 13,2 meter persegi per second karena kompleksitas faktor yang mempengaruhinya. Kebanyakan stasiun kereta bawah tanah di China tidak lagi membutuhkan udara segar mekanis mengingat tidak tertata.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru