Saturday, October 5, 2024
HomeHot NewsHeboh Boeing Sebut Lion Air ‘Idiot’, Berikut Penyebabnya!

Heboh Boeing Sebut Lion Air ‘Idiot’, Berikut Penyebabnya!

Di balik peristiwa kelam yang menewaskan 189 kru dan penumpang Lion Air JT610, tersiar kabar bahwa Boeing rupanya sempat menolak permintaan Lion Air. Tak hanya itu, atas permintaan tersebut, Boeing merespon dengan menyebut Lion Air ‘Idiot’.

Baca juga: Belum Tuntas Soal Regulasi, Boeing Kembali Temukan Masalah di 737 MAX

Peristiwa tersebut bermula ketika Boeing memproduksi seri terbaru dari 737, yakni 737 Max 8 pada tahun 2017. Lion Air, ketika itu menyatakan komitmennya untuk membeli pesawat dalam jumlah besar, setelah melakukan pertemuan dengan Boeing disela-sela ajang Paris Air Show. Tak main-main, beberapa sumber menyebut total pemesanan dari Lion Air Grup saat itu mencapai ratusan unit.

Sebagai pesawat dengan model terbaru, tentu terdapat beberapa fitur yang tidak dimiliki seri sebelumnya. Keadaan tersebut kemudian membuat Lion Air mengajukan permintaan kepada Boeing agar para pilotnya belajar di simulator terlebih dahulu. Namun, Boeing menolaknya. Bahkan, menyebut Lion Air idiot.

Kabar Boeing menyebut Lion Air ‘Idiot’ pertama kali beredar luas usai Bloomberg memuat pemberitaan mengenai hal itu. Seperti dikutip KabarPenumpang.com dari laman tersebut, sumber dalam yang dipercaya media asal AS tersebut mengungkap bagian komunikasi dan memo internal yang tidak biasa. Betapa tidak, Boeing dengan gamblang menyebut Lion Air ‘idiot’.

“Sekarang Lion Air minta pelatihan simulator untuk penerbangan (Boeing 737) Max, mungkin lantaran kebodohan mereka sendiri. Saya kebingungan bingung bagaimana menolak ini sekarang, idiot,” tulis seorang pegawai Boeing dalam memo pada 2017 lalu.

Bila melihat alasan yang dilontarkan, sebetulnya Boeing seolah berada dalam posisi yang benar, mengingat, mereka menolak dengan alasan cara pengoperasian 737 Max 8 sama dengan seri 737. Di samping itu, maskapai lain pada umumnya, Airbus, misalnya, juga melatih para pilot dengan menerbangkan Airbus Beluga ST sebelum menerbangkan versi barunya, yakni Airbus Beluga XL. Airbus melakukan itu karena dinilai Beluga XL serupa dengan Beluga ST, sekalipun terdapat beberapa pembaharuan.

Di samping itu, permintaan Lion Air agar para pilotnya berlatih di simulator juga dinilai tak masuk akal. Pasalnya, maskapai yang tergabung dalam Lion Air Grup, Malindo Air, sebelumnya sudah menerbangkan pesawat 737 Max 8 tersebut.

Setelah insiden jatuhanya pesawat Lion Air JT 610, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi. Alasan Boeing untuk menolak permintaan Lion Air pun akhirnya mentah setelah pada tahun 2019, KNKT mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Menurut mereka, jatuhnya pesawat terjadi karena kerusakan Manuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).

Baca juga: Bingung dengan ‘Bahasa Teknis’ di Laporan Akhir KNKT Seputar JT-610? Ini Penjelasannya!

KNKT membeberkan minimnya informasi yang seharusnya disampaikan pihak Boeing membuat pilot kesulitan dalam mengalami kerusakan MCAS saat pesawat di udara. Akibatnya, awak pesawat panik dan salah dalam mengambil langkah.

Fakta terbaru tersebut telah membuat pihak Boeing enggan berkomentar lebih banyak. “Segala potensi kekurangan terkait keamanan yang telah teridentifikasi dalam dokumen telah diatasi,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru