Kenali Penyebab Roda Kereta Pernah Mengeluarkan Asap Saat Mengerem

Kereta Api (KA) di Indonesia khususnya di jalur Pulau Jawa sudah mencapai kecepatan maksimum hingga 120 km/jam. Beberapa lokasi yang dianggap memenuhi syarat untuk kecepatan membuat perjalanan KA kini semakin cepat dan tepat pada waktunya.

Seperti halnya di wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon mulai dari Stasiun Cirebon sampai dengan Stasiun Jatibarang, dan Stasiun Telagasari hingga Stasiun Tanjungrasa. Namun, tahukah kalian, dengan kecepatan kereta yang saat ini sudah maksimal perlu pengereman yang baik juga?

Ya, perjalanan KA juga perlu dalam hal pengereman yang baik dilihat dari alat yang digunakan kereta itu sendiri. Salah satunya ada kampas rem. Kampas rem yang berada di setiap roda kereta mampu mengerem dengan baik saat kereta api berkecepatan tinggi. Namun jika pengereman tidak baik tentu adanya kerusakan pada kampas rem tersebut, sehingga roda mengeluarkan asap bahkan bisa saja terjadi kebakaran.

Ilustrasi bogie dan roda kereta angkutan penumpang. (Foto: Dok. Istimewa)

Akibat kerusakan saat pengereman, tentu menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, jika adanya kerusakan pasti sangat berbahaya karena dapat mengurangi efektivitas pengereman dan membahayakan keselamatan perjalanan.

Menurut penjelasan dari berbagai sumber, terbakarnya kampas rem umumnya disebabkan oleh panas berlebihan (overheating) yang melampaui batas toleransi material komposit. Panas ini berasal dari gesekan intens antara kampas rem dan permukaan roda (atau cakram rem).

Pengereman yang berlebihan atau bahkan secara terus menerus kempas rem cepat menipis dan bisa terjadi gangguan diperjalanan. Misalnya, saat kereta menuruni medan yang curam dan masinis harus terus-menerus mengoperasikan rem untuk mengontrol kecepatan.

Kemudian jika dalam keadaan darurat. Pengereman secara darurat atau pengereman yang sangat keras dalam waktu singkat menghasilkan panas yang sangat tinggi secara tiba-tiba. Tentu adanya gesekan yang terus-menerus ini pasti menyebabkan panas menumpuk, Sehingga mengeluarkan bau gosong, asap, bahkan api

Selain pengereman mendadak dan berulang, kereta yang membawa beban sangat berat tentu memerlukan gaya pengereman yang lebih besar. Alhasil durasi pengereman yang lebih lama untuk berhenti, meningkatkan produksi panas. Terlebih saat melewati medan yang curam melawati jalur KA saat menurun.

Dari semua hal yang pernah terjadi, tentu hal yang terlihat oleh tim dari pengecekan roda di balai yasa maupun depo kereta adalah kampas rem. Kampas rem yang sudah sangat tipis atau aus akan memiliki material gesek yang terbatas. Ini menyebabkan backing plate (pelat dasar logam) kampas rem bergesekan langsung dengan roda/cakram, menghasilkan panas berlebihan, suara melengking/berdecit, dan bau gosong. Material sisa kampas juga akan lebih rentan terbakar.

Pemasangan kampas rem pada roda kereta pun harus teliti dan sangat diperhatikan. Jika pemasangan kampas rem tidak sejajar, atau tidak benar dapat menyebabkan tekanan gesek tidak merata pada permukaan kampas. Area yang mengalami tekanan lebih tinggi akan cepat panas dan berpotensi terbakar.

Ada Bau Tak Sedap di Kereta Api Saat Pengereman? Ini Penjelasannya

Selain itu bahan material dari kampas rem sendiri harus berkualitas sangat baik. Informasi dari berbagai sumber menjelaskan bahwa kampas rem dengan formulasi material yang tidak tepat, distribusi filler atau serat yang tidak homogen, atau proses manufaktur yang cacat akan memiliki kekuatan mekanis yang rendah dan rentan terhadap retak bahkan di bawah kondisi operasional normal. Misalnya, rasio penguat serat yang kurang tepat atau ikatan matriks yang lemah.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, jika kampas rem kereta mengalami terbakar dan retak, tentu harus dilakukan perawatan rutin, pemeriksaan berkala, penggunaan material berkualitas tinggi yang sesuai standar, dan teknik pengereman yang tepat. Setiap tanda-tanda keausan berlebihan, bau terbakar, atau indikasi masalah pengereman harus segera ditindaklanjuti oleh teknisi yang kompeten. Dan perjalanan kereta pastinya aman dan nyaman.

Cegah Roda Tak Cepat Aus, Kereta LRT Jabodebek “Lelet” di 5 Petak Ini

Lima Stasiun Kereta Ini Berada di Wilayah Nganjuk, Salah Satunya Sudah Tidak Beroperasi

Jika sudah berada di wilayah Nganjuk, Jawa Timur menggunakan kereta api ternyata tak hanya satu stasiun yang kita kenal saja, yaitu Stasiun Nganjuk. Namun, ada beberapa stasiun yang masih termasuk wilayah Nganjuk tersebut. Ada pula beberapa stasiun yang tak melayani naik dan turun penumpang. Tercatat di Nganjuk ada 5 stasiun kereta api yang terus melayani calon penumpang setiap hari.

Berikut daftar stasiun-stasiun KA yang masih berada di wilayah Nganjuk, Jawa Timur:

1. Stasiun Nganjuk
Terletak di pusat Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan bagian penting dari sejarah perkeretaapian di Indonesia. Secara resmi, Stasiun Nganjuk mulai beroperasi pada akhir abad ke-19, dan menjadi titik vital dalam pengangkutan hasil bumi serta mobilitas masyarakat.

Rangkaian kereta api di Stasiun Nganjuk. (Foto: Dok. Istimewa)

Dalam perkembangannya, Stasiun Nganjuk mengalami berbagai renovasi dan modernisasi, termasuk sistem pemesanan tiket elektronik, perluasan peron, dan peningkatan fasilitas penumpang. Meski desain bangunan aslinya telah mengalami perubahan, nilai historis stasiun ini tetap melekat sebagai simbol kemajuan transportasi di kawasan Mataraman.

2. Stasiun Baron
Meskipun dinamakan “Baron”, stasiun ini tidak berada di wilayah Kecamatan Baron, melainkan di utara wilayah tersebut. Stasiun Baron terletak di Jalan Raya Nganjuk–Kertosono, tepat di barat perlintasan sebidang. Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus serta satu sepur badug di sisi timur bangunan lama.

Setelah pengoperasian jalur ganda menuju Stasiun Nganjuk pada 14 Maret 2019 dan kemudian menuju Stasiun Jombang pada 30 Oktober 2019, jumlah jalur bertambah menjadi empat. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Meskipun tidak melayani naik-turun penumpang, peran Stasiun Baron sangat vital dalam kelancaran operasional kereta api di wilayah barat Kabupaten Nganjuk.

3. Stasiun Kertosono
Berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa, stasiun Kertosono menjadi titik temu penting antara jalur kereta dari Surabaya menuju Yogyakarta dan jalur cabang menuju Blitar dan Tulungagung. Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan dua peron utama, serta dilengkapi fasilitas modern seperti loket tiket online, ruang tunggu nyaman, mushola, toilet, dan area parkir yang luas.

Letaknya yang dekat dengan jalur nasional membuat akses menuju stasiun ini sangat mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Dengan fungsi strategisnya sebagai simpul persimpangan jalur rel, Stasiun Kertosono berperan penting dalam mendukung mobilitas warga Jawa Timur dan sekitarnya, sekaligus menjadi pintu gerbang menuju wilayah selatan dan barat Jawa.

4. Stasiun Bagor
Terletak sekitar 100 meter di selatan Jalan Raya Caruban–Nganjuk, Stasiun Bagor memiliki empat jalur aktif, dengan jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus.

Pada tahun 2019, seiring dengan pengoperasian jalur ganda ruas Nganjuk–Babadan, stasiun ini mengalami modernisasi signifikan, termasuk pembangunan gedung baru dan penggantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik.

Meskipun tidak melayani naik-turun penumpang, peran Stasiun Bagor sangat vital dalam kelancaran operasional kereta api di wilayah barat Kabupaten Nganjuk.

5. Stasiun Wilangan
Dibangun pada akhir abad ke-19 oleh perusahaan kereta api kolonial Staatsspoorwegen (SS), Stasiun Wilangan menjadi bagian dari jalur kereta api lintas selatan yang menghubungkan Surabaya dengan Solo. Selama masa operasionalnya, stasiun ini memiliki dua jalur aktif dengan jalur 1 sebagai sepur lurus dan satu sepur badug di sisi timur bangunan.

Namun, seiring dengan pengoperasian jalur ganda ruas Nganjuk–Babadan pada 30 April 2019, Stasiun Wilangan dinonaktifkan dan tidak lagi melayani aktivitas naik-turun penumpang. Saat ini, stasiun ini berfungsi sebagai titik pengendali sinyal blok intermediet elektrik. Meskipun demikian, bangunan stasiun dan gudang peninggalan Staatsspoorwegen masih dipertahankan sebagai bagian dari warisan sejarah perkeretaapian Indonesia.

Itulah stasiun-stasiun yang masih berada di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kelima stasiun tersebut masih berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun dan dilewati kereta api unggulan, seperti: KA Argo Wilis, KA Argo Semeru, KA Gajayana, KA Turangga, dan lain-lain.

Terminal Gambut Barakat, Gerbang Transportasi Kalimantan Selatan yang Terus Berkembang

Terminal Gambut Barakat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, kini menjadi salah satu simpul transportasi darat terpenting di Bumi Lambung Mangkurat. Letaknya yang strategis di jalur lintas Kalimantan Banjarmasin–Banjarbaru menjadikannya pintu masuk sekaligus titik temu berbagai moda angkutan darat, khususnya bus antarprovinsi (AKAP) dan antarkota (AKDP).

Bagi masyarakat yang kerap bepergian ke berbagai daerah di Kalimantan maupun Jawa, nama Gambut Barakat sudah tidak asing lagi. Suasana terminal yang selalu ramai dari pagi hingga malam memperlihatkan betapa vitalnya peran fasilitas ini.

Dari sinilah bus-bus besar jurusan Jawa, Kalimantan Timur, hingga Kalimantan Tengah berangkat dan tiba setiap harinya. Terminal Gambut Barakat ini diresmikan tahun 2012 lalu dan mulai beroperasi tahun 2017.

Denyut Kehidupan Terminal
Berjalan di area terminal, pemandangan khas segera terlihat. Deretan bus berwarna mencolok menunggu giliran, pedagang kecil menawarkan jajanan ringan kepada penumpang, dan suara panggilan kernet yang lantang menjadi latar keseharian. Aktivitas ini seakan tak pernah berhenti, memberi warna tersendiri bagi Gambut Barakat.

Para penumpang yang datang pun beragam, mulai dari mahasiswa rantau, pekerja, hingga keluarga yang hendak mudik. Ada rasa haru sekaligus semangat ketika mereka melangkah menuju bus yang akan membawa ke tujuan masing-masing. Terminal bukan hanya tempat transit, melainkan juga ruang pertemuan dan perpisahan.

Modernisasi dan Harapan
Seiring berkembangnya transportasi darat, Terminal Gambut Barakat juga berbenah. Fasilitas ruang tunggu yang lebih nyaman, jalur keberangkatan yang lebih tertata, hingga dukungan digitalisasi tiket mulai diperkenalkan. Semua ini dilakukan agar terminal tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turun penumpang, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan menyenangkan.

Masyarakat berharap terminal ini terus dipelihara dan dikembangkan. Dengan semakin meningkatnya mobilitas warga, peran Gambut Barakat sebagai simpul transportasi tentu semakin penting. Selain menjadi pusat pergerakan, terminal juga bisa menjadi ikon daerah, menunjukkan wajah ramah Kalimantan Selatan kepada siapa pun yang datang.

Lebih dari Sekadar Transit
Terminal Gambut Barakat adalah cermin kehidupan masyarakat. Ia bukan sekadar tempat singgah, melainkan ruang sosial di mana berbagai kisah perjalanan dimulai. Dari sini, ribuan cerita tentang kerja keras, perjuangan, dan harapan terus bergulir setiap hari.

Sebagai informasi Terminal Gambut Barakat sempat mengalami kegagalan operasi karena adanya keberpihakan para supir Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang beraktivitas di Terminal Pal 6 dan maraknya taksi liar (akrab disebut taksi plat hitam) sampai penertibannya pada tahun 2020.

Taiwan High Speed ​​Rail Terapkan Aturan ‘Tanpa Ampun’ Bagi Penumpang, Lebih Ketat dari Jepang!

Stasiun Sidareja, Terdekat dari Pantai Pangandaran yang Jadi Andalan Wisatawan

Stasiun kelas I ini berada di jalur selatan Pulau Jawa. Stasiun yang memiliki 4 jalur ini ternyata cukup ramai disinggahi masyarakat sekitar maupun wisatawan. Ya, Stasiun Sidareja yang digadang-gadang dekat dengan wisata Pantai Pangandaran ini tercatat sebagai stasiun efisien dan praktis.

Banyak wisatawan yang mengetahui bahwa Stasiun Sidareja lebih dekat menuju Pantai Pangandaran dan tersedianya angkutan umum persis di depan stasiun. Karena posisi jalan raya utama berada di depan Stasiun Sidareja.

Menurut kabar dari berbagai sumber, bahwa Stasiun Sidareja yang memasuki wilayah Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto ini mencatat total penumpang di Stasiun Sidareja sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 89.334 orang. Rata-rata penumpang setiap bulannya sebanyak 11.167 orang.

Data akurat saat angkutan lebaran pada puncak pergerakan penumpang tercatat 14.675 penumpang pada April 2025. Sedangkan jumlah penumpang terendah terjadi pada Maret 2025 dengan 8.667 orang. Tren tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih menaruh kepercayaan tinggi pada kereta api sebagai moda transportasi utama.

Ketersediaan layanan kereta api yang beragam semakin memperkuat posisi Sidareja sebagai stasiun andalan. Tercatat ada lebih dari 20 perjalanan kereta api setiap hari yang melayani berbagai rute strategis, mulai dari Bandung, Jakarta, Solo, hingga Surabaya. Hal ini membuat masyarakat memiliki banyak pilihan perjalanan sesuai kebutuhan, baik untuk keperluan mudik, bisnis, maupun wisata.

Stasiun Sidareja. (Foto: Dok. KAI)

Segera Beroperasi Shuttle Bus rute Sidareja – Pangandaran
Karena Sidareja menjadi stasiun andalan warga khususnya Cilacap serta wisatawan dari berbagai daerah, ternyata bakal ada kabar baik. Kabar yang beredar bagi wisatawan yang ingin ke Pantai Pangandaran nanti akan disediakan shuttle dari Stasiun Sidareja. Reaktivasi Shuttle Damri dari Stasiun Sidareja – Pangandaran dinilai strategis untuk memperluas akses wisatawan, terutama yang datang dari Jakarta.

Dikutip dari Radartasik.id, Sekretaris Bappeda Pangandaran Asep Suhendar mengatakan gagasan tersebut muncul setelah layanan shuttle Stasiun Banjar resmi dihentikan. Shuttle dari Banjar ke Tourism Information Center (TIC) Pangandaran sempat dicoba, namun hanya berjalan satu hari. Penghentian itu terjadi karena mendapat penolakan dari sebagian pelaku travel ilegal dan ojek pangkalan yang merasa dirugikan.

Sebagai solusi, pemerintah daerah mengalihkan titik keberangkatan ke Stasiun Sidareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan shuttle bus dari stasiun Sidareja dipandang sebagai kebutuhan penting untuk memperkuat konektivitas menuju Pangandaran. Layanan Shuttle Damri Sidareja-Pangandaran dijadwalkan beroperasi mulai awal 2026.

Bagi masyarakat yang belum mengetahui jadwal kereta api di Stasiun Sidareja, kabarpenumpang akan membagikan informasi jadwal pemberhentisn kereta api di Stasiun Sidareja, berikut ini daftarnya:
• Mutiara Selatan 01:07 (Surabaya Gubeng – Bandung)
• Kutojaya Selatan 01:09 (Kiaracondong – Kutoarjo)
• Malabar 01:33 (Malang – Bandung)
• Kahuripan 03:13 (Blitar – Kiaracondong)
• Kahuripan 03:15 (Kiaracondong – Blitar)
• Serayu 04:13 (Pasar Senen – Purwokerto)
• Serayu 08:50 (Purwokerto – Pasar Senen)
• Lodaya 10:24 (Bandung – Solo Balapan)
• Lodaya 10:53 (Solo Balapan – Bandung)
• Kutojaya Selatan 12:39 (Kutoarjo – Kiaracondong)
• Malabar 13:27 (Bandung – Malang)
• Pasundan 13:29 (Surabaya Gubeng – Kiaracondong)
• Malabar 14:01 (Malang – Bandung)
• Pasundan 15:46 (Kiaracondong – Surabaya Gubeng)
• Serayu 18:32 (Purwokerto – Pasar Senen)
• Serayu 18:34 (Pasar Senen – Purwokerto)
• Malabar 22:10 (Bandung – Malang)
• Lodaya 23:02 (Solo Balapan – Bandung)
• Lodaya 23:04 (Bandung – Solo Balapan)
• Mutiara Selatan 23:56 (Bandung – Surabaya Gubeng)

Pihak PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daop 5 Purwokerto akan terus meningkatkan pelayanan, baik dari sisi ketepatan waktu, kenyamanan, maupun keamanan perjalanan.

Petani dan Nelayan Menjual Hasil Panen Langsung, Ini Keunikan Terminal Cappa Bungaya

Terminal Cappa Bungaya merupakan pusat transportasi yang ramai di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Terminal ini tak hanya menjadi gerbang bagi aktivitas ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Letaknya yang strategis, terminal ini menyediakan akses mudah ke berbagai wilayah di Gowa dan sekitarnya. Berbagai fasilitas serta layanan yang lengkap karena memiliki kios makanan hingga pengiriman barang.

Hal ini yang kemudian membuat Terminal Cappa Bungaya menjadi destinasi yang nyaman bagi para pelaku bisnis, pelancong dan masyarakat umum. Terminal ini dibangun pertama kali tahun 1980-an dan direnovasi serta diperluas pada 2010 lalu.

Menjadi salah satu yang terbesar dan tersibuk di Sulawesi Selatan, Terminal Cappa Bungaya memiliki peran penting dalam perekonomian lokal dengan memfasilitasi perdagangan berbagai barang dan jasa. Yang uniknya adalah, para petani dan nelayan lokal bisa langsung menjual hasil panen atau tangkapan ikan langsung ke pedagang atau konsumen.

Terminal Cappa Bungaya telah memengaruhi budaya dan tradisi masyarakat Gowa. Kehadiran terminal ini memperkenalkan pengaruh budaya dari luar, memperkaya seni pertunjukan dan kuliner lokal.

Selain itu, terminal ini menjadi tempat berkumpulnya para seniman dan budayawan, yang melestarikan dan mempromosikan tradisi budaya Gowa. Terminal Cappa Bungaya menghadapi beberapa tantangan, seperti kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk dan terbatasnya lahan parkir.

Namun, terminal ini juga memiliki peluang untuk pengembangan di masa depan, seperti peningkatan infrastruktur dan perluasan layanan logistik. Pemerintah Kabupaten Gowa berencana untuk mengembangkan Terminal Cappa Bungaya guna meningkatkan kapasitas dan fasilitasnya.

Rencana ini sejalan dengan visi menjadikan terminal sebagai pusat transportasi yang modern dan terintegrasi. Dengan rencana pengembangan yang ambisius, Terminal Cappa Bungaya dipersiapkan untuk menjadi pusat transportasi dan logistik yang modern dan efisien.

Visi untuk masa depannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya akan terus menginspirasi investasi dan peluang bisnis baru, sehingga memperkuat peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat Gowa.

Terminal Cappa Bungaya melayani beberapa rute transportasi umum, di antaranya:
Gowa – Makassar
Gowa – Takalar
Gowa – Maros
Gowa – Jeneponto

Diperpanjang, Rencana Jalur KA Sulawesi Nantinya Bisa Terintegerasi Sampai Sini

Siap-siap, Kereta Pedagang dan Petani Mulai Beroperasi 28 September 2025

Uji coba yang dilakukan oleh tim dari Balai Yasa Surabaya Gubeng mengenai kereta api (KA) pedagang dan petani akhirnya akan dioperasikan untuk masyarakat. Rangkaian yang digadang-gadang untuk masyarakat yang pekerja sebagai pedagang maupun petani ini nantinya bisa menikmati dengan rute yang ditentukan.

Diketahui bahwa PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) akan menghidupkan tradisi lama kereta pasar yang pernah hadir sejak masa kolonial hingga era PJKA. Layanan Kereta khusus petani dan pedagang ini dihadirkan bukan hanya sebagai sarana transportasi hasil bumi, tetapi juga untuk melestarikan budaya kereta api yang menjadi denyut nadi ekonomi rakyat.

Tentu dalam dioperasikannya rangkaian khusus ini KAI akan mengusahakan agar kereta petani dan pedagang ini bisa menggunakan skema tarif dari subsidi pemerintah alias Public Service Obligation (PSO). Hal ini agar memberikan tarif yang murah kepada penumpang.

Kereta pedagang dan petani ini merupakan rangkaian kelas ekonomi. Seperti diketahui bahwa kelas ekonomi terutama tarif subsidi maupun angkutan lokal untuk posisi kursi berhadap – hadapan. Namun, Kereta khusus ini dimodifikasi dengan mengurangi jumlah kursi dari 106 menjadi 73, pintu diperlebar, serta ruang tengah dibuat lebih lega untuk mengangkut hasil panen.

Inovasi KAI Membuat Kereta Petani dan Pedagang, Ternyata Miliki Sejarah Panjang

Menurut kabar dari berbagai sumber, Rencananya, armada ini mulai beroperasi pada 28 September 2025. Langkah ini menandai upaya KAI memperluas jangkauan layanan, bukan hanya bagi penumpang reguler, tetapi juga kelompok masyarakat kecil yang selama ini kerap mengandalkan transportasi darat murah untuk mengangkut barang dagangan.

Kabar mengenai rute mana yang akan dioperasi rangkaian tersebut, masih belum diinformasikan oleh pihak KAI. Namun yang pasti pengoperasian rangkaian tersebut akan dilakukan bersamaan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) KAI yang ke-80. Kereta khusus pedagang dan petani ini pun bisa menjadi inovasi transportasi publik yang punya dampak sosial besar.

Sebelumnya, Kereta khusus berbasis kereta ekonomi (K3) ini memiliki desain lebih leluasa dan efisien. Sempat juga dilakukan uji coba statis pada 14–15 Agustus 2025 lalu di Balai Yasa Surabaya Gubeng, disusul uji dinamis di lintas Surabaya Gubeng–Lamongan.

Jika sudah terealisasi, terutama masyarakat di kawasan sentra produksi pangan seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, tentu menanti realisasi layanan ini. Harapannya paling sederhananya adalah perjalanan lebih murah, nyaman, dan hasil bumi sampai ke pasar dengan harga tetap bersaing.

Tak hanya itu, peluncuran kereta khusus pedagang dan petani ini menjadi sinyal bahwa transportasi publik di Indonesia mulai menaruh perhatian pada mereka yang selama ini justru menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.

Setelah Parade Lokomotif, KAI Segera Pamerkan Parade ‘Kereta Jadul’ Hiasi Ultah ke-80

Acara spesial kembali hadir hiasi Hari Ulang Tahun (HUT) PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) ke-80. Ya, bertepatan pada tanggal 28 September 2025 nanti, wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya akan membuat gebrakan lagi kepada masyarakat khususnya penggemar kereta api. Acara ini bertemakan mengenang rangkaian kereta dengan livery jaman dulu (jadul).

Suatu gebrakan yang membuat masyarakat tak sabar untuk melihat dan mengabadikan saat acara berlangsung. Bagaimana tidak, bocoran berbagai unggahan foto di media sosial telah ramai diperbincangkan. Ternyata beberapa livery jadul tersebut mengusung rangkaian saat jaman Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dan Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka). Rangkaian tersebut terdiri dari livery kelas ekonomi, bisnis, sampai dengan eksekutif.

Kabar lainnya mengatakan bahwa rangkaian kereta tersebut menggunakan kereta kelas bisnis (K2) yang digunakan sebelumnya sebagai Kereta Api (KA) Gumarang/Tegal Bahari. Alasan menggunakan rangkaian tersebut adalah karena sarana kelas bisnis sudah tidak digunakan kembali dan diganti dengan rangkaian yang lebih nyaman serta modern.

Rencana rangkaian dengan livery jadul tersebut akan dijalankan sebanyak 9 unit kereta dengan campuran livery kelas ekonomi hingga eksekutif. 9 unit dengan livery ini tentu memiliki tahun yang berbeda-beda. Seperti pada kelas ekonomi tahun 1986 ada satu unit, livery tahun 1980 ada 1 unit kelas eksekutif, liveruy tahun 1995 sebanyak 4 unit yang terdiri dari kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif, livery tahun 2000 ada 1 unit kelas bisnis, livery tahun 2002 kelas eksekutif, dan livery tahun 2008 sebanyak 2 unit kelas ekonomi, kelas eksekutif/bisnis (satwa biru).

Sketsa rangkaian kereta api livery jadul. (Foto: Dok. Facebook)

Nantinya parade kereta tersebut akan dijalankan sebagai Kereta Luar Biasa (KLB) dengan rute ‘kantong’, yakni Depo Lokomotif Sidotopo, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Wonokromo, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Tulangan, Stasiun Tarik, Stasiun Wonokromo, Stasiun Surabaya Gubeng, dan kembali berakhir di Depo Lokomotif Sidotopo. Untuk jadwal keberangkatannya sendiri masih belum diketahui dari pihak KAI maupun tim Indonesian Railway Praservation Society (IRPS) yang menggagas acara tersebut.

Sebelumnya pada 28 September 2024 lalu, KAI juga menggelar acara parade lokomotif dengan rute yang sama. Parade lokomotif tersebut terdiri dari livery bertemakan vintage yang seperti jaman PJKA (hijau), Perumka (merah-biru) dan PT KAI (putih garis biru). Parade lokomotif tersebut telah sukses membuat masyarakat penggemar kereta api turut hadir mengabadikan momen yang diadakan setahun sekali tersebut.

Rayakan 100 Tahun Operasional, ‘Pasukan KRL’ Parade di Stasiun Manggarai dan Tanjung Priok

Jalan-Jalan Gunakan Travel Agen? Cek Tips Ini Ya!

Perjalanan wisata baik pribadi pun rombongan kembali meningkat dan banyak travel agent yang dipilih untuk membantu selama menikmati liburan. Namun sayangnya berbagai modus penipuan digital pun ikut bermunculan.

Salah satunya sering kali menggunakan agen perjalan resmi dengan mencantumkan nama rekening yang mirip dengan perusahaan resmi atau meminta bayaran ke rekening pribadi yang tidak sesuai.

Tak hanya itu, pelaku penipuan ini pun sering menggunakan virtual account (VA) palsu dengan nama yang hamper sama dengan agen perjalan yang asli. Modus penipuan ini pun pernah dirasakan oleh pihak KabarPenumpang.com saat membeli tiket pesawat.

Karena harganya yang cukup murah, uang Rp600 ribu pun lenyap dan tiket perjalanan tidak didapatkan. Hal ini kemudian membuat KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber tips agar tidak ada masyarakat yang tertipu agen perjalanan abal-abal.

1. Situs resmi
Ini sangat penting, karena dengan tahu situs resminya, masyarakat akan melihat jelas semua data perusahaan travel agent tersebut. Biasanya, website milik travel agen yang asli dikelola dengan baik dan tak jarang yang menampilkan testimoni para pengguna travel agen tersebut.

2. Kantor cabang resmi
Dari pada takut tertipu, setelah menegcek situsnya, baiknya datangi kantornya langsung. Karena Anda bisa mengecek apakah promo atau perjalanan pilihan Anda sesuai dengan yang ada di situs resmi. Terkadang bila memesan langsung bisa mendapat potongan harga di banding memesan melalui online.

3. Akun media sosisal
Klik ikon media sosial di footer situs resmi untuk memastikan keaslian akun. Agen terpercaya umumnya memiliki akun yang aktif dan terverifikasi. Agen resmi juga memposting foto atau video para tamu yang pernah bepergian dengan mereka. Tak jarang juga ada testimoni terkait perjalanan sebelumnya.

4. Rekening pembayaran
Cek ulang rekening pembayaran milik travel agen. Kalau takut tertipu, bisa manfaatkan layanan publik dari Kominfo seperti cekrekening.id, untuk mengecek riwayat rekening yang diduga terlibat penipuan. Ini membuat Anda bisa lebih percaya lagi kalau travel agen tersebut merupakan perusahaan asli dan bukan abal-abal.

Pulau Mungil Nordstrandischmoor di Jerman Punya Jalur Kereta Tersempit

Bukan Kerang Air Tawar, Kijing Satu Ini Merupakan Nama Pelabuhan di Kalimantan Barat

Kijing bukan sembarang kijing dan ini bukanlah jenis kerang air tawar. Tetapi ini merupakan sebuah pelabuhan yang bernama Kijing dan letaknya berada di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Pembangunan Pelabuhan Kijing menjadi tonggak penting dalam upaya modernisasi sektor maritim Indonesia. Pelabuhan yang berada di bawah pengelolaan PT Pelindo ini dirancang sebagai pelabuhan laut dalam (deep sea port) pertama di Kalimantan Barat dengan standar internasional.

Pelabuhan Kijing digadang-gadang menjadi pintu gerbang baru perdagangan internasional dan menjadi pelabuhan terbesar di Kalimantan Barat. Yang mana ini menggantikan fungsi utama yang sebelumnya diemban oleh Pelabuhan Dwikora Pontianak yang sudah semakin padat dan terbatas.

Memiliki dermaga yang panjang, kolam pelabuhan dalam, serta fasilitas bongkar muat modern, Kijing mampu menampung kapal-kapal besar yang sebelumnya tidak bisa bersandar di pelabuhan lama. Selain itu, pelabuhan ini juga terkoneksi dengan kawasan industri dan jalur logistik darat sehingga diproyeksikan mempercepat distribusi barang, khususnya hasil perkebunan, pertambangan, dan komoditas unggulan Kalimantan Barat.

Kehadiran Pelabuhan Kijing juga diharapkan menurunkan biaya logistik, mempercepat waktu ekspor. Tak hanya itu, pelabuhan ini juga diharapkan bisa membuka peluang investasi baru di sektor industri maritim. Meski begitu, pembangunan pelabuhan modern ini juga menuai tantangan.

Pelabuhan Kijing juga membuat beberapa kalangan menyoroti dampak lingkungan dan sosial, termasuk perubahan ekosistem pesisir serta relokasi warga sekitar. Bahkan pemerintah daerah bersama pengelola pelabuhan berkomitmen menyeimbangkan aspek pembangunan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.

Pelabuhan Kijing pun diproyeksi menjadi motor penggerak ekonomi Kalimantan Barat. Hal ini karena Kijing memiliki kapasitas besar dan teknologi yang canggih.

Selain itu Pelabuhan Kijing sendiri merupakan bagian penting dari jaringan tol laut nasional. Bagi masyarakat Bengkayang, kehadiran pelabuhan ini bukan hanya simbol modernisasi, tetapi juga harapan baru akan peningkatan kesejahteraan.

Untuk diketahui kini nama Pelabuhan Kijing lebih dikenal dengan Pelabuhan Tanjungpura. Nama ini diambil dari nama kerajaan terbesar dan tertua di Kalimantan Barat, Kerajaan Tanjungpura.

Bukan Nama Universitas, Trisakti adalah Pelabuhan di Banjarmasin

 

Tips Pilih Penginapan Saat Berlibur

Berlibur, sudah jelas harus mencari penginapan yang bisa juga sebagai tempat wisata. Ini agar Anda juga mendapat pengalaman liburan yang cukup memberikan kesan alias tidak hanya sekedar menghilangkan penat.

Pemilihan penginapan pun tidak melulu dicari dengan buru-buru. Terkadang harga murah bisa mendapatkan fasilitas yang luar biasa, pun sebaliknya mahal belum tentu bisa dinikmati selama liburan.

Makanya, Anda harus memastika tempat tinggal selama menginap memiliki fasilitas, suasanya, hingga aktivitas yang ditawarkan bisa sesuai dengan keinginan Anda. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, tips memilih penginapan selama berlibur.

1. Tipe akomodasi
Jika Anda memilih pulau sebagai tempat berlibur, pastikan yang viewnya menghadap pantai dan laut. Bila berlibur di tengah kota, pastikan mendapat penginapan yang tidak terlalu menghadap ke jalan Utama untuk menghindari kebisingan. Suasana penginapan Anda pun juga harus dipertimbangkan, apakah ingin privasi dan tenang atau lebih banyak aktivitas sosial. Bagi Anda yang berlibur dengan keluarga, jangan lupa cek fasilitas ramah Anak.

2. Lokasi dan aksesibilitas
Cari penginapan yang dekat dengan bandara internasional, tempat wisata, restoran atau pasar tradisional. Ini akan memudahkan Anda untuk bepergian dan mencari transportasi untuk tiba ke tujuan. Bila jaraknya dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki, bisa membuat lebih hemat sembari berolahraga.

3. Aktivitas
Anda yang bepergian, biasanya akan mencari aktivitas yang ditawarkan tempat penginapan. Jika Anda berlibur ke pulau, artinya aktivitas yang ditawarkan penginapan bisa seperti diving (menyelam) atau snorkeling. Ada juga penginapan yang memiliki aktivitas bersama keluarga seperti membuat kerajinana atau program ramah keluarga dengan klub Anak.

4. Kuliner
Selain fasilitas, faktor kuliner juga menjadi pertimbangan. Sebab ada wisatawan yang menyukai pengalaman bersantap formal dengan menu internasional, sementara sebagian lain lebih memilih suasana santai dengan konsep casual dining. Jangan lupakan juga jajanan atau makanan tradisional seringkali disajikan dalam menu.

Nah, ada tips apalagi nih yang bisa dibagikan untuk mencari penginapan?

Hujan dan Banjir Nekat Liburan? Cek Tipsnya