Airport City, Tantangan Impelementasi Terbesar PT Angkasa Pura I

Dewasa ini, bandara di beberapa Negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang berlomba untuk mewujudkan suatu program yang bernama Airport City. Definisi sederhana dari Airport city ini adalah sebuah bandara dimana pengunjung akan merasakan suasana tidak seperti di bandara. Mulai dari pusat perbelanjaan, hingga food court yang layaknya kita temui di tengah kota. Dengan kata lain, konsep ini nantinya akan mewujudkan bandara dengan environment sebuah mall di tengah kota.

Selain itu, konsep airport city ini juga menawarkan kemudahan bagi para penumpang, yaitu dengan menyediakan layanan Automated People Mover System (APMS) atau yang populer disebut Skytrain. Layanan ini akan memanjakan para penumpang, karena Skytrain akan mengantarkannya menuju terminal yang mereka inginkan, tapi masih dalam ruang lingkup bandara. Jadi, penumpang tidak perlu bejalan jauh ketika ia hendak berpindah pesawat atau menuju tempat lain yang jaraknya agak jauh. Lain halnya dengan kereta bandara, kereta ini nantinya akan membawa penumpang menuju titik-titik tertentu di Ibu Kota.

Tidak hanya 2 point di atas, konsep airport city yang nantinya diterapkan di Indonesia pun melingkupi cakupan significant employment, shopping, trading, business meeting, entertainment dan leisure destinations sehingga menjadi kota handal dan menjadi daya tarik global (melalui airplane network) dan local (melalui multimodal lokal). Perubahan fungsi dan bentuk ini nantinya akan merubah sebuah bandara yang awalnya merupakan bandara kota (city airport) menjadi kota bandara (airport city), menurut seorang professor dari University of North Carolinas Kenan-Flagler Business School , dan Direktur dari the Kenon Institute of Private Enterprise, John D. Kasarda.

Berkaca dari Negara lain yang sudah menerapkan konsep airport city di bandaranya, seperti Bandara Internasional Changi di Singapura, PT Angkasa Pura I sedang berusaha untuk mewujudkan konsep ini. Bukanlah hal mudah bagi PT AP I dalam mewujudkan konsep ini, terbukti dengan banyaknya elemen yang terlibat, seperti dari sektor bisnis dan pemerintah, industri, logistik, dan turisme.

Tugas yang diemban oleh PT Angaksa Pura ini semakin berat karena Presiden Joko Widodo menginginkan konsep airport city diterapkan di Bandara Kulon Progo, the New Yogyakarta International Airport, pada tahun 2019 mendatang. Banyak yang harus dibenahi oleh PT Angkasa Pura I demi merealisasikan keinginan dari orang nomor 1 di Indonesia tersebut. Seperti yang dikutip dari harianjogja.com pada 19 November 2016 lalu, General Manager PT Angkasa Pura Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengatakan Pemerintah Daerah harus mengubah Rencana Umum Tata Ruang. “Jadi radius 10 sampai 12 kilometer dari bandara akan ditata sesuai program airport city yang kita ajukan. Pemda juga sudah setuju,” katanya.

Adapun alasan bandara Kulon Progo ini dibangun dengan konsep airport city adalah daya tampung penumpang di bandara Adi Sucipto yang sudah melebihi batas. Menurut Jokowi, seperti yang dilansir oleh beritasatu.com, bandara Adi Sucipto sudah terlalu penuh dan crowded. “Mau tidak mau pembangunan bandara harus segera dimulai. Bandara ini nantinya kalau sudah selesai akan berkapasitas 14 juta penumpang, besar sekali. Tahap kedua bahkan akan sampai 20 juta penumpang,” kata Jokowi ketika menghadiri proses groundbreaking (peletakan batu pertama) di Bandara Kulon Progo pada 27 Januari lalu.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro mengatakan, apabila konsep airport city berhasil diterapkan di bandara Kulon Progo, maka permasalahan di atas akan teratasi. “ Tak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, kehadiran bandara baru ini juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect, akan memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta semakin mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan,” tuturnya.

Mencapai 64%, Jalur Pembelian Tiket PT KAI Mayoritas via Online

Penyediaan layanan pembelian secara online terpadu lintas platform menjadi barometer suksesnya perusahaan berbasis transportasi. Dan dari beberapa perusahaan yang menerapkannya di Tanah Air, PT KAI boleh dibilang telah menuai keberhasilan dalam implementasi pembelian tiket secara digital, memudahkan calon penumpang untuk melakukan tahapan reservasi sampai pembelian tiket dari aplikasi dan website. Meski jalur pembelian tiket KA sudah tersebar luas di banyak merchant, jalur pembelian tiket langsung (offline) tetap diminati oleh para penumpang tradisional kereta api.

Pada prinsipnya, jalur pembelian online untuk tiket KA masuk dalam skenario B2B (Business to Business), disini PT KAI menggandeng mitra seperti Traveloka, Agoda, Tiket.com, Indomaret, dan lain-lain untuk menyediakan channel pembayaran. Merujuk informasi dari Kumparan.com (1/2/2017), disebutkan jumlah penumpang PT KAI sepanjang tahun 2016 mencapai 351,8 juta orang, naik 7,94 persen dibandingkan tahun 2015. Melihat besarnya jumlah penumpang di tahun lalu, muncul pertanyaan, berapa persen sebenarnya penumpang kereta yang membeli tiket secara online?

Kepada KabarPenumpang.com, M. Kuncoro Wibowo, Direktur Komersial PT KAI menyebutkan, “Jumlah penumpang kereta yang membeli tiket secara online sudah mendominasi, persisnya pembelian lewat online mencapai 64 persen, sementara 36 persen sisanya penumpang yang membeli langsung di loket stasiun.” PT KAI tergolong perusahaan yang cepat dalam beradaptasi pada sistem pembelian online, pasalnya BUMN ini baru memulai sistem pembelian online pada akhir tahun 2010, yakni saat menyambut momen Natal dan Tahun Baru.

PT KAI diketahui juga lumayan membuka diri dalam bermitra dengan perusahaan lain untuk memasarkan tiket secara online, sehingga penjualan tiket kereta api kini sangat mudah ditemukan, bahkan beberapa mitra utama PT KAI juga membuka jalur agent resseler.

4 Gadget Canggih Ini Siap Dampingi Perjalanan Anda

Travelling, kegiatan yang sering kali menjadi opsi bagi sebagian orang untuk mengisi waktu senggang maupun liburan. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebut saja Bali, Nusa Tenggara Barat atau Timur, dan Sulawesi merupakan beberapa destinasi para traveller, sebutan untuk pecinta travelling, di Indonesia. Informasi tentang tempat tujuan, persiapan yang matang, tanggal yang aman, dan modal yang cukup menjadi bekal penting seorang traveller sebelum menjalani petualangannya.

Selama perjalanan, pemandangan alam yang ditawarkan oleh Ibu Pertiwi tentu tidak akan di sia-siakan oleh seorang traveller. Kamera dan beberapa gadget lainnya siap digunakan untuk mengabadikan momen-momen tersebut. Namun, bagaimana kalau gadgetnya mulai kehabisan baterai? Atau memorinya sudah mulai penuh oleh foto dan video yang tidak mungkin di hapus? Di bawah ini akan Kami ulas beberapa gadget yang tentunya amat bermanfaat bukan saja untuk para traveller, melainkan pada para penumpang moda.

Mazzo Powerdrive

sumber: amazon.com
sumber: amazon.com

Belum lama ini, dunia teknologi melahirkan satu alat yang merupakan penggabungan antara powerbank dan hard-disk external. Mazzo Powerdrive menjadi amat berguna bagi Anda selama perjalanan karena dengan membawa gadget canggih ini, Anda tidak perlu khawatir dengan yang namanya low-batt atau memori penuh. Dengan ukuran mini dan desain yang simpel, Mazzo Powerdrive tentunya menjadi gadget yang patut dipertimbangkan untuk dibawa sebelum Anda melakukan perjalanan dekat maupun jauh. Dengan kapasitas baterai 7800 mAh (bisa untuk 3 kali charge iPhone 6 sampai penuh) dan kapasitas penyimpanan memori yang beragam, mulai 16 GB, 32 GB, 64 GB, dan 128 GB, alat ini tentu menjadi salah satu gadget idaman bagi sebagian orang. Namun sayang, gadget ini belum beredar di pasar Indonesia. Anda perlu memesannya di Amazon.com dan merogoh kocek sekitar $79 sampai $249, tergantung dari kapasitas penyimpanan yang Anda pilih.

Corsair Flash Survivor USB Stick

sumber: amazon.com
sumber: amazon.com

Beberapa orang mengeluhkan kelemahan dari flash disk pada umumnya, seperti bentuk fisik yang ringkih, karena sebagian besar terbuat dari bahan plastik, dan tidak anti air. Corsair Flash Survivor USB Stick memberikan solusi bagi permasalah tersebut. Dengan desain yang kuat dan dipadukan dengan teknologi anti air (hingga kedalaman 200 m), anti petir, dan anti debu, membuat USB stick ini banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, kecepatan membaca dan men-transfer datanya juga lebih cepat dibandingkan dengan gadget penyimpanan data lainnya. Kapasitas penyimpanan data pada gadget ini beragam, dari 16 GB, 32 GB, 64 GB, 128 GB, dan 256 GB. Harga yang ditawarkan oleh amazon.com beragam, dari mulai $22,57 untuk yang 16 GB dan $94,62 untuk yang 256 GB.

Monster Travel Power Stick

sumber: johnnyjet.wpengine.netdna-cdn.com
sumber: johnnyjet.wpengine.netdna-cdn.com

Gadget ini merupakan salah satu solusi bagi Anda untuk mengisi ulang lebih dari 1 baterai gadget Anda secara bersamaan. Fungsinya yang hampir serupa dengan sambungan kabel pada umumnya, namun Monster Travel Power Stick ini memiliki keunggulan pada bentuk dan desainnya yang sangat simpel. Dilengkapi dengan 4 US socket, alat yang sangat bermanfaat ini dapat anda temukan di ebay.com bawa pulang dengan harga Rp 733.200.

Adapter Multi Fungsi

sumber: nomadicmatt.com
sumber: nomadicmatt.com

Gadget ini dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai beberapa gadget anda sekaligus. Tanpa harus mengeluarkan charger Anda, Adapter multi fungsi ini dilengkapi dengan kabel dan port lain yang memudahkan Anda. Kelebihan lain dari adapter multi fungsi ini adalah terletak pada desain dan ukuran yang kecil. Barang ini tentu tidak memakan banyak ruang di tas Anda. Tidak seperti gadget di atas, barang ini sudah dapat dibeli di pusat perbelanjaan elektronik di kota Anda.

Perkembangan jaman memang membawa dampak positif terhadap dunia elektronik, tidak terkecuali 4 gadget di atas. Desain yang simpel dan daya tahan yang kuat membuat barang-barang tersebut banyak dicari oleh masyarakat. Jadi, bekali diri Anda dengan gadget-gadget “mungil” sebelum melakukan perjalanan.

Mau Melintasi Selat Bali? Kenali Dulu Tarif Ferry Ketapang – Gilimanuk

Harga tiket penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk naik mulai hari ini. Penyesuaian tarif tersebut berkisar antara 10 hingga 14 persen menyesuaikan dengan berat dan tipe kendaraan. Kenaikan tarif penyeberangan di PT ASDP Indonesia Ferry tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia: KM 92 Tahun 2020 tentang tarif penyelenggaraan .

Bila Pelabuhan Merak – Bakauheni punya peran strategis sebagai urat nadi transportasi darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, maka bergeser ke sebelah Timur ada Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, meski kapasitasnya tak sebesar Merak – Bakauheni, namun lintasan ferry ini juga sangat strategis, selain menjadi urat nadi transportasi darat dari Pulau Jawa ke Pulau Dewata, Ketapang – Gilimanuk juga menjadi akses logistik yang penting ke Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Serupa dengan Pelabuhan Merak – Bakauheni, Pelabunan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, juga dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry. Tidak ada perbedaan dari penerapan golongam pada tiket, hanya saja karena lintasan Ketapang – Gilimanuk di Selat Bali ‘hanya’ 3 mil, maka durasi perjalanan lebih singkat (sekitar 30 – 45 menit), dan karenanya tarif tiket pun dikenakan dengan besaran berbeda dari Merak – Bakauheni.

Ketetapan harga tiket yang dibuat PT ASDP untuk Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya hampir 50 persen lebih murah dari harga Merak-Bakauheni dan sebaliknya. Namun untuk ketetapan golongan tidak ada yang berubah tetap ada golongan satu sampai dengan Sembilan. Dengan sub class untuk penumpang, kendaraan penumpang dan kendaraan barang atau truk.

Penumpang kapal ferry tanpa kendaraan atau masuk sub class penumpang umum tetap dibedakan untuk anak dan dewasa. Tiket untuk anak Rp2.200 dan dewasa Rp8.500 dengan rentang usia anak 0-2 tahun. Sub class kendaraan penumpang juga di bagi enam golongan dari golongan satu sampai enam dengan golongan IV, V dan VI terbagi dua dengan kendaraan barang.

Golongan I yakni sepeda kayuh dengan artian sepeda tanpa mesin akan dikenakan biaya Rp9 ribu dan golongan II yakni motor dibawah 500cc dikenakan biaya Rp27 ribu. untuk golongan III yakni kendaraan roda tiga dan motor di atas 500cc dikenakan biaya Rp39 ribu.

Golongan IVA, mobil penumpang biasa seperti sedan dan sejenisnya dikenakan biaya Rp182.500. Sedangkan kendaraan golongan VA sejenis ELF dan minibus dikenakan biaya Rp281ribu, golongan VIA yakni bus besar baik AKAP maupun pariwisatan dikenakan biaya Rp535 ribu.

Untuk sub class kendaraan barang dari Golongan IVB hingga IX dikenakan biaya berbeda tergantung besar dan panjang dari kendaraan barang tersebut. Golongan IVB, pick-up dan sejenisnya akan dikenakan biaya Rp158 ribu, golongan VB truk sedang seperti colt-diesel biaya yang dibebankan Rp268 ribu. Truk besar dengan ukuran 7-10 meter dan masuk golongan VIB biaya yang dikenakan Rp447 ribu.

Golongan VII yakni truk trailer dengan ukuran 12 meter biaya penyeberangan Rp553 ribu, untuk truk trailer lebih besar dari 12 meter dan kurang dari 16 meter akan masuk golongan VIII ddengan biaya penyeberangan Rp792 ribu. Golongan IX atau truk trailer diatas 16 meter akan dibebankan biaya penyeberangan Rp1.112.000.

Sedikit beda dengan Pelabuhan Merak – Bakauheni, pelayanan tiket oleh PT ASDP di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk belum menggunakan sistem E-Ticketing.

Merespon Keinginan Penumpang “Tradisional,” PT KAI Jajaki Sistem Baru Untuk Check In Tiket

Tiket Kereta Api (KA) Lebaran 2017 sudah bisa mulai dibeli pada 17 Maret mendatang, bagi Anda yang berniat Mudik bersama keluarga, maka bersiap-siaplah untuk berburu tiket KA, baik dengan pembelian langsung ke loket di stasiun, atau bisa juga lewat jalur online yang kini mendominasi transaksi. Namun perlu diingat, kini PT KAI sudah menerapkan sistem check in dan pemberlakukan boarding pass, mirip dengan metode naik pesawat terbang. Karena berlaku sistem khas pesawat terbang, maka Anda yang membeli tiket jauh-jauh hari, baik beli langsung dan via online tidak akan memperoleh tiket langsung.

Per 23 Juni 2016 PT KAI telah menerapkan sistem check in dan boarding pass, dimana penerapan perdana sistem ini dilakukan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Dengan sistem ini, penumpang yang telah membeli tiket dan telah memiliki kode booking, serta penumpang yang telah mencetak tiket selanjutnya melakukan check in pada mesin check in mandiri yang ada di stasiun. Nah, yang perlu dicatat bahwa proses check in bisa dimulai calon penumpang dua belas jam sampai sepuluh menit sebelum jadwal keberangkatan KA, tidak ada lagi sistem dengan model penukaran tiket di stasiun jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan.

Bagi kebanyakan penumpang,sistem check in dan boarding pass ini memberi beberapa manfaat, contohnya dapat meminimalkan risiko tiket hilang, kebanyakan kasus dari penukaran tiket jauh-jauh hari adalah hilangnya tiket di tangan penumpang sendiri. “Latar belakang penerapan sistem baru ini disebabkan banyaknya komplain dari penumpang yang struk tiketnya sering hilang,” ujar M. Kuncoro Wibowo, Direktur Komersial PT KAI kepada KabarPenumpang.com. Kuncoro juga menepis anggapan bahwa proses check in mandiri dengan limitasi 12 jam sebelum keberangkatan karena kapasitas database server.

Meski menawarkan kemudahan bagi calon penumpang, harus diakui ada segmen calon pemumpang yang menghendaki cara lama, seperti calon penumpang “tradisional” yang lebih tenang bila jauh-jauh hari sudah memegang tiket keberangkatan, untuk itu PT KAI kini sedang menjajaki sistem baru yang dapat mengakomodir keinginan penumpang. Seperti apakah bentuknya nanti? Kita tunggu saja tanggal mainnya, semoga solusi kedepan dapat menutupi kekurangan dari sistem yang ada saat ini.

Mengenal Jenis Tarif di Lintasan Ferry Terpadat, Merak – Bakauheni

Sebagai lintasan penyeberangan ferry terpadat di Indonesia dan menghubungkan urat nadi ekonomi dan industri Jawa – Sumatera, PT ASDP Indonesia Ferry selaku BUMN pengelola dan penyedia layanan perlintasan menetapkan tiket penyeberangan berdasarkan ketetapan Kementerian Perhubungan.

Dikarenakan dinamis dan beragamnya jenis angkutan yang ditangani dalam layanan perlintasan, maka PT ASDP menerapkan sub class di kapal ferry, yakni terbagi menjadi tiga bagian, penumpang, kendaraan penumpang dan kendaraan untuk barang. Dalam pembagian untuk penumpang tanpa kendaraan sama seperti biasa yakni dewasa dan anak-anak. Untuk tiket anak dari usia 2-5 tahun dengan biaya Rp7 ribu per anak sedangkan dewasa sampai berusia 75 tahun dikenakan biaya Rp13 ribu per orang.

Autobild
Autobild

Sementara untuk kendaraan penumpang, pembagian kendaraan dibagi menjadi sembilan golongan dengan golongan IV, V dan VI untuk penumpang. Tak hanya itu, golongan IV, V dan VI juga ada untuk barang sama halnya dengan golongan VII, VIII dan IX. Golongan I untuk sepeda dan dikenakan tarif Rp20 ribu.

Untuk golongan II dan III di khususkan untuk motor roda dua dan roda tiga, tarif yang diberikan untuk golongan II dan III pun berbeda jauh. Untuk kendaraan roda dua biasa atau golongan II akan dikenakan tarif Rp45 ribu dan golongan III untuk kendaraan roda tiga serta motor-motor dengan body yang besar dikenakan tarif Rp100 ribu.

Pada golongan IV A, mobil penumpang biasa dan dikenakan tarif permobilnya Rp320 ribu, golongan V A mobil penumpang ukuran ELF atau minibus seperti metro satu mobil ini dikenakan tarif Rp700 ribu. Untuk golongan VI A, bus besar dengan kapasistas penumpang isi paling banyak 60 orang atau bus AKAP dikenakan tarif perbus Rp 1.190.000. Semua kendaraan golongan penumpang ini, sudah dikenakan biaya perkendaraan termasuk penumpang yang ada di dalamnya. Sehingga penumpang tidak perlu repot untuk membayar biaya penyebrangan.

Beda lagi untuk kendaraan barang, disini pembagian dibedakan berdasarkan jenis kendaraannya. Makin panjang dan besar kendaraan tersebut, tarif yang dikenakan akan semakin mahal. Untuk kendaraan bak terbuka seperti pick-up atau sejenisnya, akan masuk golongan IV B dengan tarif yang akan dibebankan Rp285 ribu. Jenis engkle dan truk kecil biasanya berukuran 5 meter masuk dalam golongan V B dan tarif yang dibebankan pada truk ini Rp700 ribu.

SENDOKRANSEL
SENDOKRANSEL

Makin panjang ukuran truk atau kendaraan barang makin mahal berdasarkan golongannya. Untuk golongan VI B, ukuran kendaraan barang sekitar 7-10 meter dengan 6 ban yang menopang kendaraan tersebut dan dikenakan tarif Rp860 ribu. Golongan VII, VIII dan IX merupakan golongan truk dengan panjang 10-12 meter untuk golongan VII, 12-16 meter golongan VIII dan 16 meter lebih untuk golongan IX. Golongan VII tariff yang dikenakan Rp1.315.000, golongan VIII Rp1.970.000 dan IX Rp3.230.000.

Dalam pencanangannya kedepan, penumpang yang berada di kendaraan yang akan menyeberang dari Merak-Bakauheni atau sebaliknya akan dikenakan biaya tersendiri diluar biaya angkutan yang digunakan untuk menyebrang. Namun, hal ini belum jelas akan dilaksanakan kapan oleh Kementerian Perhubungan. Dalam menjalankan pelayanan tiket penyeberangan di Pelabuhan Merak – Bakauheni, PT ASDP telah menggunakan sistem E-Ticketing bersama mitra kerja PT Mata Pensil Globalindo.

Jalur Perlintasan KA, Masih Jadi Momok Menakutkan

Jalur perlintasan maut, mungkin sering sekali Anda mendengar perlintasan maut seperti di Bintaro, Tangerang yang merenggut banyak korban. Tak hanya perlintasan Bintaro, ada beberapa perlintasan lain yang juga bisa dikatakan perlintasan maut. Beberapa dari perlintasan maut ini masih beroperasi seperti perlintasan di Bintaro masih terus beroperasi.

Dua perlintasan maut di Rawabuaya, Jakarta Barat merupakan perlintasan yang akhirnya ditutup. Perlintasan sebidang ini, sebelum ditutup tahun 2014 lalu, dalam sebulan pasti terjadi minimal satu kali kecelakaan. Selain tidak ada pintu batas, di perlintasan ini juga tidak ada penjagaan yang tahu kapan kereta melintas. Sehingga pada 2014 lalu, jalur menuju perlintasan ini di tutup oleh PT KAI bersama dengan Dishub DKI Jakarta.

Radar Solo
Radar Solo

Selain untuk mengurangi kecelakaan yang ada, di dua perlintasan yang di tutup dari 42 perlintasan sebidang lainnya sudah ada fly over yang melewati perlintasan ini. Sehingga masyarakat akan lebih aman melewati fly over dibandingkan perlintasan tanpa pengamanan seperti palang pintu.

Sebenarnya banyak pelintasan sebidang seperti yang ada di Rawabuaya ini, di sekitaran Jakarta hampir semua daerah memiliki perlintasan sebidang tanpa palang pintu. Namun, sebagian besar perlintasan ini sudah di buatkan jalur aman seperti fly over atau jalur memutar dengan palang pintu.

Tak hanya Jakarta, di daerah lain yakni di Desa Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah juga memiliki salah satu jalur perlintasa sebidang tidak resmi. Di perlintasan sebidang desa Tawangsari ini sebenarnya tidak ada, namun dibuat sendiri oleh masyarakat sekitar perumahan tersebut. Diketahui tahun 2016 lalu semenjak adanya perlintasan sebidang di desa Tawangsari ini sudah ada empat orang tewas karena kecelakaan di perlintasan sebidang ini. Untuk itu, Kemenhub dan PT KAI melakukan pengecekan pada sepanjang jalur di desa Tawangsari ini dan akan dibuatkan fly over atau underpass kedepannya.

Di daerah Klaten, ada perlintasan KA bernama perlintasan Mbah Ruwet. Perlintasan tanpa palang pintu ini cukup terkenal, karena kasus kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan itu. Padahal di perlintasan itu sangat ramai dilalui masyarakat sekitar namun belum ada palang resmi yang dibuat oleh PT KAI. Salah satu kejadian tragis di perlintasan ini tahun 2009 lalu, bus rombongan pengantin tertabrak oleh kereta di perlintasan ini. empat belas dari penumpang bus itu tewas akibat tabrakan yang terjadi dan penumpang lainnya selamat.

Saking banyaknya kecelakaan yang terjadi pada perlintasan ini. sempat terdengar desas desus perlintasan ini ditunggu oleh makhluk halus. Tak jarang beberapa stasiun TV melakukan uji nyali di tempat ini untuk mengetahui dan menghilangkan rasa penasaran tentang perlintas sebidang Mbah Ruwet ini.

Bila dilihat sekilas, perlintasan Mbah Ruwet ini sama dengn perlintasan sebidang lainnya tanpa palang pintu. Bahkan kondisinya lebih baik dari perlintasan lainnya karena sudah dipasangi palang semi permanen oleh masyarakat sekitar dan dijaga bergantian.

Diketahui, pada tahun 2017 ini, perlintasan Mbah Ruwet akan segera dipasang perlintasan kereta api yang permanen oleh PT KAI. Sebenarnya, sejak tahun 2008 lalu, PT KAI sudah tidak membuka dan tidak memperbolehkan lagi adanya perlintasan sebidang ini.

PT Angkasa Pura II Bangun Command Center AMC di Terminal 3

PT Angkasa Pura II (Persero) belum lama ini meresmikan pengoperasian Command Center Apron Movement Control (AMC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada (5/3/2017). Ruang pusat pemantauan aktifitas ini yang baru diresmikan President Director AP II Muhammad Awaludin berada di apron Terminal 3 Bandara Soetta.

Nantinya petugas yang berada di unit AMC ini akan menggunakan Command Center untuk memaksimalkan kinerja agar berdampak pada efisien dan efektivitas operasional maskapai maupun bendara. Istilah Command Center ini digunakan karena ruangan ini menjadi sentralisasi pengendalian dan operasional bagi personil AMC.

Ruang AMC yang berada di Terminal 3 berbeda dengan ruang AMC yang ada di Terminal 1 dan 2 bandara Soetta. Pada Terminal 1 dan 2 memiliki ruang AMC yang terbagi menjadi tiga. Tak hanya itu, dalam Command Center AMC di Terminal 3, menggunakan peralatan teknologi informasi terkini, untuk memaksimalkan dalam pengaturan di apron.
185584785-jpg-jpgDi apron Terminal 3, saat ini juga ssudah terpasang visual docking guidance system atau VDGS. Ini merupakan alat dengan teknologi modern untuk memandu parkir pesawat dan terhubung dengan Command Center AMC.

Muhammad Awaludin mengatakan, ruang yang tersentralisasi ini akan semakin memudahkan personil AMC berkoordinasi untuk menjalankan tugasnya seperti memastikan keamanan di apron, mengatur serta memantau pergerakan pesawat sehingga berdampak pada semakin kompetitifnya bandara. Dilengkapi dengan monitor yang mendukung pemantauan Command Center AMC ini merupakan salah satu bentuk komitmen AP II dalam mewujudkan smart airport melalui digitalisasi di sisi udara.

Command Center AMC ini juga disiapkan untuk mendukung beroperasinya penerbangan internasional di Terminal 3 dalam waktu dekat. Terminal 3 sampai saat ini adalah terminal terluas yang ada di Indonesia, sehingga digitalisasi sebagaimana yang ada di Command Center AMC ini merupakan pilihan tepat dalam mendukung operasional,” ujarnya.

Tak hanya itu, dengan keberadaan Command Center AMC ini, fungsi komunikasi, koordinasi dan kontrol akan melengkapi fungsi dari sub tower di apron Terminal 3 dalam mendukung tower bandara Soetta dalam pemantauan pergerakan pesawat. Saat ini tower Terminal 3 yang dibangun oleh AP II berada ditengah Terminal 3. Pembangunan di tengah ini berguna dalam pemantauan pergerakan pesawat yang mengoperasikan rute domestik maupun internasional.

“Lalu lintas pesawat serta pergerakan di apron Terminal 3 saat ini dapat dikoordinasikan dan dipantau secara maksimal, sehingga kedepannya kami berharap operasional penerbangan di bandara Soetta akan semakin lancar dan semakin banyak melayani penerbangan internasional,” tambahnya.

Dengan diperkuatnya fasilitas pemantauan pergerakan pesawat ini, menjadi satu upaya AP II dalam mempersiapkan peningkatan kapasitas di dua runway. Sehingga kedepannya bisa melayani 86 penerbangan persawat per jam dari 72 pesawat perjam saat ini.

Hadapi Perlintasan KA, Jangan Panik Tetap Waspada!

Pada hakekatnya, pemerintah berusaha untuk menghapuskan perlintasan kereta api konvensional, sebagai gantinya secara bertahap dibangun perlintasan model fly over atau underpass di beberapa lokasi, terlebih pada titik yang banyak dilalui lintasan mobil, truk, dan motor. Namun apa daya, ditengah keterbatasan anggaran dan pertimbangan teknis, sampai saat ini perlintasa KA konvensional masih lumayan banyak dijumpai.

Bagi kebanyakan orang, melintas di perlintasan KA kerap menimbulkan rasa was-was, pasalnya berita atau kabar tentang kecelakaan di perlintasan KA masih saja terus terjadi. Menjawab rasa was-was Anda, dilansir dari hulltrains.co.uk, berikut ada beberapa tips aman untuk melalui perlintasan kereta api.

Berhenti di belakang perlintasan
Sebagai pengendara yang taat aturan, baiknya Anda berhenti di belakang palang pintu kereta api yang sudah tertutup. Selain untuk keselamatan Anda, ini juga menjadi contoh bagi orang lain untuk tidak melintas saat kereta sedang lewat.

Tengok kanan kiri
Bila Anda melalui perlintasan kereta api baiknya tengok kanan kiri. Apalagi dengan rel ganda, justru membuat Anda lebih berhati-hati. Karena bisa saja kereta dari arah yang lainnya juga melintas.

Berada di jalur yang benar
Jangan pernah sekali-sekali melawan arus saat kereta api lewat walaupun jalur tersebut kosong. Ini untuk menghindari kemacetan yang akan terjadi nantinya.

Jangan pernah berada di antara rel
Bila rel yang ada lebih dari satu atau bisa dikatakan rel ganda. Baiknya jangan berada di antara rel, karena Anda akan kesulitan berjalan nantinya. Apalagi bila langsung dua kereta melintas, akan mencelakakan diri Anda sendiri.

Jangan terburu-buru
Bila palang perlintasan kereta sudah dibuka, baiknya jangan terlalu buru-buru saat meng-gas kendaraan. Baiknya perlahan karena terkadang di depan Anda ada saja kendaraan yang mengambil jalur sebelahnya alias lawan arus. Kalau Anda terburu-buru bukan Anda saja yang celaka melainkan pengendara lainnya juga.

Tetap tenang saat terpaksa berhenti di perlintasan
Tetap tenang saat terpaksa berhenti di perlintasan, berikan jarak antara kendaraan Anda dengan yang lainnya. Ini menjadi solusi yang baik bila kendaraan didepan Anda mogok tiba-tiba. Saat berada di perlintasan dan menunggu giliran jalan, baiknya sesuaikan putaran mesin kendaraan Anda, ini untuk menghindari mati mesin. Perhatikan juga arah lintasan roda saat melintasi rintangan rel. Ini untuk menghindarai ban kendaraan Anda terjepit. Bila mesin kendaraan Anda mati jangan panik, netralkan perseneling kendaraan dan segera dorong sembari meminta bantuan.

Pacu Konektivitas Infrastruktur, Jokowi Minta Pelayanan di Pelabuhan Bakauheni Ditingkatkan

Sebagai upaya peningkatan pertumbunan ekonomi di Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan, pemerintah telah mencanangkan program konektivitas infrastruktur terpadu Jalan Tol Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api (MBBPT). Dan terkait hal tersebut, pembenahan pada prasarana jalur penyeberan di Pelabuhan Bakauheni harus diperbaiki secara sistemik.

Poin upaya perbaikan di Pelahunan Bakauheni, Lampung menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas tentang pelaksanaan proyek strategis dan juga program prioritas di Propinsi Lampung, yang digelar di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/3). Presiden Jokowi menilai, perekonomian di berbagai daerah, termasuk daerah-daerah di luar Pulau Jawa sudah mulai menggeliat, sudah semakin tumbuh lebih cepat. Dalam siaran pers setkab.go.id, Presiden memberikan contoh perekonomian di Propinsi Lampung yang mampu tumbuh sebesar 5,15 persen berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun demikian, Presiden meminta agar pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi ini juga harus bisa berdampak langsung terhadap 13,8 persen penduduk miskin yang masih ada di Propinsi Lampung. “Saya yakin untuk ke depan, perekonomian Propinsi Lampung akan bisa tumbuh lebih cepat, dengan catatan betul-betul bisa fokus bekerja menggarap apa yang menjadi sektor unggulan, mengembangkan apa yang menjadi core business Propinsi Lampung,” tutur Presiden Jokowi. Menurut Presiden, Propinsi Lampung memiliki potensi besar, baik di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, yang menyumbang 31,4 persen PDRB (Product Domestic Regional Brutto) Lampung, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 18,8 persen.

Untuk bisa tumbuh lebih cepat lagi, menurut Presiden Jokowi, infrastruktur pendukung harus dibenahi, baik infrastruktur transportasi, jalan tol Trans-Sumatera, pembangkit listrik, cold storage untuk sektor perikanan, maupun bendungan dan saluran irigasi yang memadai untuk penunjang sektor pertanian. Presiden mengingatkan, bahwa Lampung merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa. “Untuk itu saya minta dilakukan langkah-langkah perbaikan yang bersifat sistemik dan menyeluruh terhadap penyeberangan Bakauheni-Merak, mulai dari waktu tunggu sandar yang masih agak lama, sarana prasarana pendukung yang tidak representatif, dan masih rendahnya aksesibilitas menuju ke pelabuhan,” tegas Presiden Jokowi.

Sebagai implementasi konektivitas infrastruktur, Pelabuhan Bakauheni nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Trans Sumatera. Dengan pembangunan infrastruktur yang terpadu antara jalan tol dan pelabuhan ini diharapkan arus barang dan manusia antar dua pulau ini akan semakin lancar sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah yang masuk dalam cakupan program ini.

“Jadi nanti kendaraan bisa masuk dari jalan tol, langsung ke Pelabuhan, langsung sambung naik Ferry ke Pelabuhan Merak. Dari Merak langsung sambung jalan tol dan masuk jaringan jalan tol Pulau Jawa. Bisa juga sebaliknya. Kalau sudah begini, simpul-simpul logistik yang selama ini menghambat bisa diurai. Ekonomi bisa lebih merata,” kata Hermanto Dardak, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, dikutip dari detik.com (11/5/2016)