India dilaporkan tengah berencana untuk menerapkan aturan baru di bandara. Hal itu dilakukan demi menghindari penumpukan penumpang dan membatasi penyebaran Covid-19. Saat ini payung hukum serta aturan mainnya tengah digodok dan akan segera ditetapkan ketika pemberlakuan lockdown di negara tersebut usai pada 3 Mei mendatang.
Baca juga: Emirates Jadi Maskapai Pertama Lakukan Rapid Tes Corona ke Seluruh Penumpang
Kantor berita Asian News International (ANI), sebagaimana dikutip dari airport-technology.com, melaporkan bahwa aturan tersebut sedikit banyaknya sudah bocor ke publik. Pasukan Keamanan Industri Sentral (CISF), yang bertanggung jawab atas keamanan di bandara, nantinya diberi mandat untuk mengecek kondisi kesehatan penumpang, termasuk dari dari mana mereka berasal dan update terkini corona di sekitar pemukiman mereka, dua jam sebelum keberangkatan.
Tak hanya itu, seluruh penumpang juga diminta untuk memakai alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan. Adapun pihak bandara akan menyediakan hand sanitizer di seluruh pintu masuk dan keluar.
Selain itu, physical distancing, sebagai salah satu upaya terpenting untuk memutus mata rantai penyebaran virus Cina juga tak luput dari perhatian. Otoritas India berencana akan menerapkan physical distancing di dalam kabin pesawat. Mekanisnya kurang lebih sama dengan yang sudah diberlakukan terlebih dahulu di negara lain, yakni membiarkan satu bangku kosong di antara dua kursi.
CISF sendiri mengaku proposal dari semua peraturan di atas prosesnya sudah sampai di meja Kementerian Penerbangan Sipil (MoCA) dan masih terus dipelajari dampak serta efektivitasnya saat mulai diberlakukan.
“Kami telah mengusulkan rencana baru yang mengatur tindakan pencegahan yang diperlukan mengingat ancaman yang ada saat ini akibat Covid-19. Proposal terkait rencana tersebut telah dikirim ke Kementerian Penerbangan Sipil (MoCA) untuk dipertimbangkan,” kata Direktur Khusus CISF, GA Ganapathy.
Lebih lanjut, CISF juga akan betul-betul menyaring seluruh penumpang yang tiba di bandara, khususnya bagi mereka yang habis bepergian dari wilayah-wilayah episentrum virus Cina, seperti Eropa, Amerika, dan Cina. Untuk memuluskan aturan tersebut, CISF akan menyiapkan petugas di beberapa titik untuk pemeriksaan wisawatan dengan kategori tersebut.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan untuk memperpanjang penguncian wilayah atau lockdown nasional hingga 3 Mei mendatang. Keputusan tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona yang hingga kini masih terjadi.
Dalam pidatonya, Modi mengatakan jika keputusan tersebut sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Baca juga: Terjebak Lockdown di India, Ibu dan Anak Asal Inggris Bisa Pulang Berkat Bantuan Kedubes Jerman
“Sampai 3 Mei, kita semua harus tetap lockdown. Selama waktu itu, kita harus mengikuti disiplin yang sama seperti yang telah kita lakukan,” ujar Modi dalam pidatonya seperti mengutip AFP.
Mengutip data yang dirilis John Hopkins University, hingga kini setidaknya ada 11.487 kasus Covid-19 dengan 393 orang dinyatakan meninggal di India.