Awal Desember 2018 kemarin menjadi sangat berarti bagi salah satu manufaktur pesawat raksasa, Boeing, dimana perusahaan yang dipimpin oleh Dennis Mullenburg ini baru saja mengirimkan armada Boeing 787-900 ke-787-nya kepada China Southern Airlines. Sudah barang tentu, pencapaian ini tidaklah hanya sebatas predikat kosong, melainkan sebuah pertanda bahwa produk Boeing Dreamliner memang diminati oleh banyak maskapai yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Sah! Singapore Airlines Terima Boeing 787-10 Perdananya
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman australianaviation.com.au (18/12/2018), President & CEO Boeing Commercial Airlines, Kevin McAllister mengatakan bahwa ekspansi bisnis Boeing di sektor pesawat wide body semacam Boeing 787-900 ini juga secara tidak langsung menyiratkan kemampuan perusahaan yang andal dalam membangun moda transportasi udara.
“Pengiriman ini merupakan tonggak penting dalam sejarah perusahaan dan menjadi bukti bagi dunia bahwa tim kami di Boeing sangatlah luar biasa dalam urusan membangun pesawat udara – paling andal di dunia,” ujar Kevin.
“Pengiriman ini juga mencerminkan kemampuan khusus dari 787 Dreamliner. Armada yang terus berkembang akan berimplikasi kepada efisiensi yang tak tertandingi, pembukaan rute baru bagi pihak maskapai, dan memberikan pengalaman penumpang yang luar biasa,” imbuhnya percaya diri.
Jika ditarik mundur ke belakang, armada Boeing 787 pertama kali dikirimkan pihak Boeing kepada All Nippon Airways (ANA) pada September 2011 silam. Sejak saat itu, lanjut Kevin, armada wide body ini telah memboyong lebih dari 300 juta penumpang di lebih dari 1,5 juta penerbangan. Lebih mundur lagi, adapun penerbangan perdana dari Boeing 787 ini terjadi pada 15 Desember 2009.
Baca Juga: Tawarkan Paket Menarik, Scoot Layani Penerbangan Umrah dengan Boeing 787 Dreamliner
Kendati menyandang predikat sebagai perusahaan asal Amerika Serikat, namun hampir 35 persen airframe dari Boeing 787 ini dibuat di daerah Nagoya, Jepang. Selain itu, dua maskapai terbesar di Jepang, ANA dan Japan Airlines juga mengoperasikan lebih dari 100 armada Boeing 787.
“Pesawat ini seperti sudah menjelma menjadi simbol besar yang merepresentasikan hubungan baik antara pihak Boeing dengan Jepang, sumber kemitraan terdepan Boeing di dunia,” tutur Presiden Boeing Jepang, Brett Gerry.
China Southern Airlines resmi mengorder 12 unit Boeing 787-900 senilai US$3,2 miliar, dan pada awal Desember 2018 merupakan pengiriman pesanan terakhir untuk China Southern.