Perayaan Imlek atau tahun baru Cina bukan hanya meliputi kebahagiaan tetapi juga duka yang dalam bagi warga Cina. Pasalnya tak lama perayaan Imlek berlangsung, masyarakat di kota Wuhan, Cina terjangkit virus corona.
Baca juga: Antisipasi Coronavirus, Cathay Pacific Izinkan Pramugari Kenakan Masker
Apalagi penyebaran virus corona sudah dari manusia ke manusia, baik melalui udara atau kontak langsung dengan yang terinfeksi. Untuk itu penggunaan masker sangat dianjurkan agar meminimalisir penyebaran virus corona pada manusia. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, masker ada beberapa macam, berikut ulasannya.
1. Masker N95, N99 dan N100
Masker ini memiliki huruf dan angka sebagai penanda. Beda huruf dan angka maka beda pula fungsinya. Huruf yang berada di depan menunjukkan ketahanan masker terhadap minyak dan angka dibelakangnya menunjukkan efektivitas masker ketika menyaring udara. Masker N95 berbentuk setengah bulat, berwarna putih dan tidak mudah rusak. Masker tipe ini termasuk salah satu anti polusi paling efektif untuk melindungi diri.
Masker N95 dilengkapi dengan lapisan penyaring untuk menghalau partikel berbahaya di udara. Ukurannya pun pas menutup area hidung dan mulut sehingga terpapar polulsi semakin sedikit atau rendah. Tipe N95 sendiri mampu menyaring partikel PM2,5 sampai dengan 95 persen. Maka masker ini sering dipakai untuk mengurangi dampak kabut asap akibat kebakaran hutan atau saat berinteraksi dengan orang sakit.
Apalagi semakin besar angka yang ada dibelakang huruf, maka semakin efektiflah masker tersebut menyaring zat polutan di udara. Masker N99 berarti mampu menyaring polutan lebih banyak, yakni 99 persen. Bahkan, masker N100 dapat menahan partikel PM2.5 jauh lebih banyak lagi hingga lebih dari 99,97 persen.
Nah, kalau dilihat dari tipenya, masker ini cocok digunakan untuk menghindari virus corona yang saat ini tengah menyebar luas.
2. Masker bedah
Masker ini sudah jelas tidak bisa digunakan untuk menahan virus corona. Biasanya masker bedah digunakan sehari-hari untuk menghalau sedikit debu ketika berkendara. Masker bedah terbuat dari bahan filter yang mampu menyaring partikel mikroorganisme berukuran kecil. Namun kalau Anda sering memakai masker ini sebetulnya kurang tepat. Sebab, masker bedah memiliki daya lindung yang rendah sehingga tidak dapat menghalau kimia, gas, dan uap. Debu yang bertebaran di udara juga bisa tetap terhirup jika masker tidak pas menutup area sekitar hidung dan mulut. Harga masker ini pun murah dan mudah untuk didapatkan.
Baca juga: Bombyx Mask, Masker ini Bisa untuk Penyembuhan TBC dan Relaksasi Sel Saraf
3. Masker kain
Masker kain mampu melindungi hidung dari polusi, selain bisa dicuci ulang dan pakai berkali-kali, banyak yang mengatakan menggunakannya cukup nyaman. Sayangnya, masker kain hanya berfungsi untuk mencegah debu berukuran besar. Zat polutan berukuran kecil masih bisa menembus masker dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Terlebih jika tidak dicuci dengan benar, masker yang penuh bakteri bisa membuat tubuh gampang sakit.
Jadi, sebenarnya penggunaan masker cukup baik untuk sehari-hari sebelum tertular penyakit atau menularkan penyakit yang sedang diderita tubuh Anda.