Sunday, February 16, 2025
HomeAnalisa AngkutanInsiden Tabrakan Maut Kereta di Yunani, Buka Lembaran Sejarah Kuda Besi di...

Insiden Tabrakan Maut Kereta di Yunani, Buka Lembaran Sejarah Kuda Besi di Negeri Para Dewa

Meski layanan kereta api di Benua Biru identik dengan sesuatu yang serba modern dan aman, namun, tak begitu dengan di Yunani. Negeri Para Dewa yang belum lama keluar dari krisis ekonomi, punya layanan kereta api di bawah standar negara-negara di Eropa Barat, meski kereta berkecepatan tinggi telah hadir di Yunani.

Baca juga: 25 Maret, Kereta Cepat Pertama Yunani Siap Mengular dari Athena ke Thessaloniki

Insiden tabrakan maut antara kereta penumpang dan kereta barang di Lembah Tempe, tak jauh dari kota Larissa pada Selasa (28/2) malam, telah menewaskan 57 jiwa dan menyebabkan puluhan penumpang luka berat, menjadi bukti buruknya kondisi perkeretaapian di Yunani. Dan menorehkan sebagai kecelakaan terburuk yang pernah terjadi salam sejarah kereta api di Yunani.

Dari beberapa literasi, disebutkan bahwa sejarah kereta api pertama di Yunani dibangun pada awal abad ke-20, yakni selama masa pemerintahan Raja George I. Pada saat itu, proyek kereta api dilihat sebagai sarana modernisasi dan pengembangan ekonomi. Pada tahun 1908, jalur kereta api pertama diresmikan antara Athena dan Thessaloniki, menghubungkan ibu kota dengan pelabuhan utama di utara Yunani.

(https://visitmeteora.travel/)

Setelah itu, lebih banyak jalur kereta api dibangun di seluruh negeri, terutama selama periode antara Perang Dunia I dan II. Pada puncaknya, sistem kereta api Yunani mencakup sekitar 2.500 km jalur kereta api yang membentang ke seluruh negeri. Namun, sejak akhir Perang Dunia II, justru sistem kereta api Yunani mengalami penurunan karena kemajuan teknologi dan perkembangan sistem transportasi lainnya.

Pada tahun 1971, sistem kereta api Yunani dinasionalisasi dan bergabung dengan organisasi kereta api nasional yang disebut Organisasi Kereta Api Nasional Yunani (OSE). Pada tahun 2001, sebuah perusahaan swasta bernama Trainose didirikan untuk mengelola operasi kereta api di Yunani, dan pada tahun 2017, Trainose diambil alih oleh perusahaan kereta api nasional Yunani yang baru, yaitu Hellenic Railways Organization (OSE).

Bisa dikakatan, popularitas layanan kereta api di Yunani telah menurun sejak tahun 1970-an, dan sejumlah jalur kereta api telah ditutup. Namun, pemerintah Yunani masih berusaha untuk mempertahankan sistem kereta api dan meningkatkan konektivitas antara kota-kota di seluruh negeri.

Sayangnya, Yunani tidak memiliki jaringan kereta api modern yang sangat luas dan canggih. Saat ini, Yunani hanya memiliki sekitar 2.500 km jalur kereta api dan mayoritas dari jaringan tersebut tidak dilayani oleh kereta api modern.

Insiden tabrakan maut pada 28 Maret lalu sontak mengangkat nama Larissa, yang merupakan salah satu kota terbesar di Yunani, dan memiliki stasiun kereta api utama yang melayani rute-rute ke seluruh wilayah. Stasiun kereta api Larissa terletak di pusat kota, dan merupakan salah satu stasiun kereta api terbesar dan terpenting di Yunani.

Baca juga: Berada di Yunani, Kanal Korintus Tak Bisa Bebas Dilalui Kapal Modern

Dari stasiun kereta api Larissa, terdapat kereta api ekspres yang melayani rute antara Athena dan Thessaloniki, yang merupakan kota terbesar kedua di Yunani. Selain itu, terdapat juga kereta api suburban dan regional yang menghubungkan Larissa dengan kota-kota lain di Yunani, seperti Volos, Kalambaka, dan Meteora.

Selain itu, dari stasiun Larissa, pelancong juga dapat mengambil kereta api internasional ke beberapa negara di Eropa, seperti Bulgaria, Serbia, dan Turki.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru