Pernahkah Anda mendengar nama Jóhanna Sigurðardóttir? Dari penggunaan alfabetnya saja, sudah jelas bahwa ia berasal dari Islandia – alfabet yang sama yang digunakan pada nama kota-kota di sana, seperti Siglufjörður, Svínafellsjökull, dan masih banyak kota lainnya. Ya, Jóhanna Sigurðardóttir merupakan mantan Perdana Menteri Islandia yang menjabat terhitung sejak 1 Februari 2009 hingga 23 Mei 2013. Siapa sangka, kiprah gemilangnya di dunia politik ternyata tidak lepas dari pengalamannya sebagai awak kabin di salah satu maskapai Islandia. Wah, kok bisa ya?
Baca Juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot
Jóhanna Sigurðardóttir, lahir di Reykjavík pada 4 Oktober 1942. Jóhanna kecil sempat mengenyam pendidikan di Commercial College of Iceland, sebuah sekolah menengah kejuruan yang dioperasikan oleh Kamar Dagang (Chamber of Commerce). Setelah dirinya lulus dengan gelar diploma komersial pada tahun 1960, Jóhanna sempat bergabung menjadi awak kabin dari Icelandic Airlines – yang kini telah berganti nama menjadi Icelandair.

Ternyata karirnya sebagai awak kabin ini seolah tertimbun oleh prestasi lain yang ia dapatkan. Sebut saja, Jóhanna merupakan Perdana Menteri wanita pertama di Islandia, dan karirnya sebagai Menteri Urusan Sosial dan Keamanan Sosial pada periode 1987–1994 dan 2007–2009 yang bisa dibilang cukup gemilang.
Kendati bertabur prestasi dan kontroversi – karena Jóhanna merupakan orang pertama di dunia yang menjadi kepala pemerintahan yang secara buka-bukaan menyatakan diri sebagai seorang lesbian di era modern, Jóhanna tidak begitu saja melupakan pekerjaan pertamanya, yaitu seorang pramugari.
Dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Jóhanna tercatat aktif dalam sejumlah gerakan serikat pekerja sejak awal kehidupan profesionalnya, seperti ia pernah memimpin Board of the Icelandic Cabin Crew Association pada tahun 1966 dan 1969, serta Board of Svölurnar, Association of Former Stewardesses di tahun 1975. Selain itu, Jóhanna juga terdaftar sebagai anggota dari Board of the Commercial Workers’ Union, terhitung sejak 1976 hingga 1983.
Baca Juga: Livery “Aurora” Icelandair, Jadi Yang Paling Atraktif di Jagad Penerbangan
Adapun Perdana Menteri ke-24 Islandia ini merilis sebuah biografi di tahun 2017 lalu yang berjudul Minn tími yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berarti “My Time”. Ini merupakan salah satu biografi yang paling kontroversial dalam sejarah Islandia – yang juga ditulis oleh seorang kontoversial asal Reykjavík.