Friday, December 6, 2024
HomeDaratKA Banyubiru Ekspres - Mati Karena Uzur dan Kalah Saing dengan Transportasi...

KA Banyubiru Ekspres – Mati Karena Uzur dan Kalah Saing dengan Transportasi Lain

Kereta api Banyubiru Ekspres relasi Semarang-Solo-Yogyakarta ini mulai beroperasi 19 Desember 2008 lalu. Ketika mengular, kereta ini menggunakan kereta rel diesel tipe DMU atau Diesel Multiple Unit yang dirancang oleh PT INKA.

Baca juga: KA Sarangan Ekspres – Hanya Ramai Penumpang Ketika Musim Liburan

Awal mula pengoperasiannya kereta api semula melewati jalur selatan yang kemudian dialihkan ke jalur utara di wilayah Jawa Tengah. Semula KA Banyuwbiru melewati rute Stasiun Telawa, Salem dan Gundih selepas Stasiun Brumbung di Demak. Kemudian rutenya diubah menjadi lewat Stasiun Brumbungan, Ngrombo, Gambringan dan Gundih.

Adanya pengalihan rute tersebut untuk meningkatkan kepadatan penumpang yang berlaku efektif per 1 Juli 2010 dan dimaksudkan untuk membidik calon penumpang yakni para pekerja yang berasal dari wilayah Cepu, Blora dan Bojonegoro. Saat masih beroperasi KA Banyubiru melayani dua kali perjalanan yakni 06.20 WIB dari Stasiun Poncol Semarang tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta pada pukul 10.28 WIB dan 14.55 WIB dari Stasiun Tugu Yogyakarta tiba di Stasiun Poncol Semarang pada pukul 18.48 WIB.

Tiketnya pun terbilang murah yakni Rp24 ribu sekali jalan dari Semarang menuju Yogyakarta dan menempuh waktu sekitar 3 jam 11 menit. Sedangkan tiket dari Semarang-Ngrombo Rp16 ribu per orang dan Rp16 ribu dari Semarang menuju ke Solo.

KA Banyubiru sendiri merupakan rangkaian kereta api kelas bisnis yang dioperasikan oleh Daop IV Semarang untuk relasi Semarang Poncol-Solo-Yogyakarta. Melaju dengan empat gerbong setiap rangkaiannya, KA Banyubiru mampu menampung penumpang sebanyak 450 orang. Sayangnya KA Banyubiru tidak lagi dioperasikan alias pensiun untuk tujuan Semarang-Solo.

Hal ini dikarenakan kondisi kereta yang sudah rusak dan tua hingga tingkat okupansi yang rendah. Bahkan sempat berhenti beroperasi tahun 2011 karena mengalami kerusakan mesin.

Kendala suku cadang yang harus didatangkan dari luar negeri membuat KA Banyubiru berhenti operasi sementara. Saat berhenti sementara Daop IV Semarang sempat akan mengalihfungsikan untuk KA Kaligung karena tingkat okupansi layanan Semarang-Tegal yang lebih tinggi.

Baca juga: KA Rajawali – Yang Telah Berhenti Beroperasi dan ‘Dilebur’ ke KA Harina

Namun tak jadi, hingga akhirnya PT KAI menutup secara resmi relasi KA Banyubiru pada 25 Juli 2013 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainya dan kondisi rangkaian yang sudah uzur. Meski tak lagi beroperasi, relasi KA Banyubiru kini digantikan oleh KA Kalijaga yang beroperasi relasi Semarang-Surakarta.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru