Ini merupakan tahun yang berat bagi bisnis, terutama yang terkait dengan industri pariwisata, karena pembatasan perjalanan internasional dan domestik yang diakibatkan oleh pandemi telah berdampak besar pada perputaran keuangan. Sehingga ini akan membuat bus berhenti beroperasi. Nah, bagaimana ketika bus tak bisa beroperasi secara penuh dan kemanakah mereka terparkir?
Baca juga: Layaknya Pohon Natal, Ini Alasan Bus AKAP Dihiasi Lampu Warna Warni
Sudah barang pasti ke pool atau tempat perhentian bus terakhir tempat bus tak beroperasi. Namun bagaimana jika bus-bus ini malah menjadi objek wisata dikala pandemi melanda?
Di Jepang, bus pariwisata yang tengah berhenti beroperasi memiliki ide baru dengan menyusun bus-bus ini menjadi sebuah labirin raksasa. Ide ini bertujuan untuk menarik pelancong dan kembali mendapatkan keuntungan.
Dilansir KabarPenumpan.com dari japantoday.com (28/9/2020), labirin raksasa ini tersusun dari 60 bus. Bus diparkir di halaman Stasiun Tokyo dan dibentuk dengan formasi rapat sehingga tercipta jalan yang sempit serta berliku layaknya sebuah labirin.
Kehadiran labirin ini pun kemudian dimasukkan dalam itinerary penumpang bus yang berangkat dari Stasiun Tokyo ke taman hiburan Small World di Ariake. Untuk menikmati labirin bus pengunjung bisa membeli tiket yang dibanderol 4.980 yen atau sekitar Rp705 ribu untuk dewasa dan 3.980 atau sekitar Rp564 ribu yen untuk anak-anak.
Tur labirin bus dibatasi untuk enam kelompok yang isinya sebanyak 30 orang. Labirin ini sendiri berlangsung di Tokyo 19 September dan selesai pada 22 September 2020 kemarin.
Wisata labirin bus ini meski baru tetapi langsung menarik perhatian publik dan banyak orang yang memesan tiket melalui telepon sebelum tiket terjual habis. Kepala departemen PR Hato Bus, Yusei Ishikawa, mengatakan kepada outlet berita bahwa mereka ingin menghilangkan kesalahpahaman umum bahwa bus tidak berventilasi sebaik kereta.
Baca juga: Snap Uji Coba Bus Wisata Double Decker Tak Beratap untuk Transportasi Pekerja London
Mencari cara untuk mengedukasi publik tentang sistem ventilasi yang digunakan di dalam bus mereka, mereka memutuskan untuk membuat tur khusus yang mencakup labirin dan pengalaman di dalam pesawat yang mendemonstrasikan bagaimana udara di dalam dipertukarkan dengan udara di luar setiap lima menit.