Tradisi pulang kampung jelang Idul Fitri memang sudah terbiasa bagi warga masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Berbagai macam transportasi mulai darat, laut, udara pun tak luput dari incaran warga supaya bisa tiba dikampung halaman. Namun sebagian besar juga menggunakan kendaraan pribadi.
Baca juga: Mirip Kasus di Indonesia, Masinis Pakistan Hentikan Lokomotif untuk Beli Cemilan
Saat ini pemerintah sudah meringankan masyarakat jelang Lebaran untuk diperbolehkan mudik ke kampung halaman. Salah satu incaran masyarakat untuk pulang kampung yaitu dengan kereta api. Karena mudah, terjangkau, aman dan nyaman. Tapi tidak untuk petugas di dalamnya, salah satunya adalah masinis.
Masinis yang bertugas dan bertanggung jawab menjalankan kereta api ini ternyata tak kenal waktu. Meski ada jatah untuk libur, namun dimasa arus mudik seperti saat ini tugas masinis sangatlah diperlukan. Meski pemerintah menetapkan libur lebaran yang ditentukan, tapi masinis selalu setia bertugas demi masyarakat pengguna kereta api sampai ditempat tujuan. Dengan kata lain masinis tidak ikut berlebaran seperti masyarakat lainnya yang bersilaturahmi ke sanak saudara.
Menjadi masinis memang pilihan berat. Sama dengan jenis pekerjaan lainnya, keputusan yang diambil ini tentu punya dampak terhadap orang sekitar, terutama keluarga. Hanya ada satu ketakutan yang dirasakan menjadi masinis, yakni ketika kereta api mengalami kendala dan penumpang harus menunggu lama sampai kereta selesai diperbaiki. Pastinya tak mau juga penumpangnya harus merasakan kekecewaan dengan pelayanan kereta api karena kendala teknis.
Baca juga: Intip Besaran Gaji Masinis Yuk, Nominalnya Bikin Melongo!
Kesetiaan mengantar penumpang ke tempat tujuan sudah wajib bagi setiap masinis, walau halangan dan rintangan menerpa. Namun begitu, mereka yang bertugas yakin bahwa doa dan ikhtiar akan selalu berbuahkan hasil yang terbaik, agar masyarakat tetap setia menggunakan kereta api sebagai moda transportasi darat yang cepat, aman dan nyaman. (PRAS – Cinta Kereta Api)