Tuesday, October 21, 2025
HomeAnalisa AngkutanMengapa Kokpit Concorde Begitu Kompleks? Ini Jawabannya

Mengapa Kokpit Concorde Begitu Kompleks? Ini Jawabannya

Concorde tentu berbeda dengan pesawat lain pada umumnya. Selain kemampuan terbang di kecepatan supersonik, perbedaan juga terletak pada sisi komersial, dimana hanya dua maskapai (Air France dan British Airways) yang mengoperasikannya, rute, konfigurasi kabin, dan pastinya kokpit.

Baca juga: Bukan Concorde, Bell X-1A Jadi Pesawat Pertama di Dunia Tembus Kecepatan Mach 2

Kokpit Concorde dioperasikan oleh tiga orang, pilot, kopilot, dan flight engineer. Pada saat itu, ini bukanlah hal aneh. Boeing 707, 727, dan 747-100 semuanya dioperasikan tiga awak. Namun, kokpit Concorde lebih rumit saat dioperasikan. Mengapa demikian?

Kita tahu, pesawat supersonik Concorde mampu melesat di kecepatan Mach 2.04 saat di udara. Hal ini memungkinkan penerbangan trans-atlantik dari New York ke London ditempuh hanya dalam tempo tiga jam, jauh lebih cepat dibandingkan penerbangan saat itu yang lebih dari 6,5 jam.

Dengan kemampuan supersonik, kru kokpit memiliki berbagai tugas yang lebih rumit dibandingkan kru kokpit pesawat lainnya.

Dilansir Simple Flying, kemampuan supersonik Concorde membuatnya memiliki manajemen bahan bakar yang lebih kompleks.

Concorde diketahui memiliki beberapa tangki bahan bakar. Sebagian besar bahan bakar disimpan di sayap, tetapi ada juga yang disimpan di depan dan belakang untuk memungkinkan kontrol vital dari pusat gravitasi pesawat selama penerbangan supersonik.

Bahan bakar yang berada di depan dan belakang ini harus disalurkan ke tangki bahan bakar utama yang berada di sayap dan ini membutuhkan pemantauan dan kontrol dari kru alias tidak bekerja secara otomatis.

Selain itu, kemampuan supersonik Concorde juga membutuhkan sistem pendingin yang rumit untuk menghindari overheat pada badan pesawat. Sistem pendingin ini sebetulnya ada pada struktur badan pesawat itu sendiri.

Namun, Concorde juga mengalirkan bahan bakar jet bersuhu rendah ke bagian depan pesawat untuk mendinginkan dan semua ini butuh pemantauan serta kontrol dari kru.

Di luar dua itu, kokpit pesawat supersonik Concorde juga lebih rumit dan kompleks saat dioperasikan lantaran memiliki empat mesin dan penggunaan afterburner. Fitur aerodinamis, terutama bagian hidung pesawat yang bisa digerakkan, juga membuat kokpit sangat kompleks dengan panel kontrol tambahan di sisi kanan.

Saat ini, pesawat modern sudah tidak se-kompleks itu berkat fitur glass cockpit. Glass cockpit sendiri adalah suatu kokpit di pesawat dengan tampilan display atau instrumen yang terkomputerisasi dan tidak menampilkan display yang mekanik atau manual.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan pilot mengoperasikan pesawat dan hanya fokus pada informasi yang sedang beroperasi, juga dapat mengeliminasi kebutuhan flight engineer.

Komponen dasar dari glass cockpit adalah Electronics Flight Instrument System (EFIS) dan Engine Indications and Crew Alerting System (EICAS).

Baca juga: Eksklusif: Foto Kabin Penumpang Concorde Saat Ngebut Secepat Kilat Menuju New York

Turunan EFIS terdiri dari Primary Flight Display PFD yang letaknya di instrument panel di sisi pilot dan kopilot yang mampu menampilkan beberapa hal, mulai dari data navigasi: DME, VOR, GS, ILS, dan sebagainya, hingga data ketinggian, kecepatan angin, kecepatan pesawat, attitude, waktu, kompas, dan sejenisnya.

Adapun EICAS menampilkan beberapa hal, mulai dari Engine Indicator seperti ITT, Torque, Fuel Flow, Oil Pressure, dan lain sebagainya hingga warning dan caution sebagai peringatan dini kru kokpit.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru