Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata kereta api? Mungkin beberapa dari Anda langsung terbesit gambaran rangkaian gerbong kereta yang ditarik oleh lokomotif, berjalan di atas rel, dan berhenti di stasiun.
Baca Juga: Antisipasi Kecelakaan di Jalur Kereta, Kemenhub Datangkan Kereta Derek
Memang tidak ada yang salah dengan sudut pandang tersebut, namun kali ini KabarPenumpang.com ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat dengan salah satu komponen pelengkap yang menunjang pengoperasian dari kereta api, yaitu Mesin Perawatan Jalan Rel atau biasa disingkat MPJR.
Jika diperhatikan secara seksama, mungkin beberapa dari Anda pernah melihat penampakan dari MPJR itu sendiri di stasiun-stasiun besar yang memiliki banyak langsiran, seperti di Stasiun Jatinegara atau Stasiun Manggarai. Bentuknya yang rumit dan memiliki warna kuning mentereng, itulah ciri fisik yang memudahkan MPJR untuk dibedakan dengan kereta-kereta lain yang bertengger di setiap rel.
Lalu, kenapa warnanya harus kuning? Karena warna kuning dinilai sebagai warna kedua yang mudah ditangkap oleh mata manusia setelah warna merah. Sehubungan dengan warna merah yang identik dengan segala sesuatu yang bersifat bahaya, maka dari itu akhirnya warna kuning dipilih untuk mendominasi body dari alat-alat berat seperti MPJR ini.
Sesuai dengan namanya, MPJR sendiri merupakan salah satu alat berat di dunia perkeretaapian yang fungsinya untuk melakukan perawatan rel dari segi apapun. Jadi, kemana pun Anda pergi ke kota atau negara yang memiliki layanan kereta api, dapat dipastikan kota atau negara tersebut memiliki MPJR, mungkin hanya nama atau penyebutannya saja yang berbeda. Walaupun bentuknya yang terlihat kokoh, namun rel juga mesti mendapatkan perawatan khusus, mengingat beban yang ditanggungnya setiap hari tidaklah ringan.
Ditinjau dari segi perngoperasiannya, kebanyakan MPJR beroperasi pada malam hari, dengan tujuan agar tidak mengganggu jadwal perjalanan kereta lain. Alasan ini pula yang mendukung pernyataan tentang pewarnaan dari MPJR di atas. Fungsi dari MPJR ini sendiri adalah beragam, tergantung dari jenisnya sendiri. Ada yang berfungsi untuk memadatkan batuan di bawah bantalan rel, merapikan susunan batu di sekitaran rel, mengelas rel, hingga memasang rel.
Baca Juga: Ingin Menikmati Sensasi Kereta Cepat, Bentang Lebar Rel Harus Diganti
Secara umum, MPJR sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, tergantung fungsinya masing-masing. Berikut adalah penjabarannya.
Multi Tie Tamper
Alat ini berfungsi untuk memadatkan batuan yang berada di bawah bantalan rel. Kembali ke poin yang sudah disebutkan di atas, setiap harinya rel menanggung beban yang tidaklah ringan dan hal ini dapat memicu amblasnya struktur tanah jika tidak dilakukan pemadatan. Selain berfungsi untuk memadatkan bebatuan di bawah bantalan rel, Multi Tie Tamper juga memiliki tugas untuk meluruskan rel yang bengkok akibat gesekan dengan roda kereta.
Profile Ballast Regulator
Jika Multi Tie Tamper berfungsi untuk memadatkan bebatuan yang ada di bawah bantalan rel, maka Profile Ballast Regulator berguna untuk merapikan batu yang ada di sekitaran rel. Laju kereta yang cepat menghasilkan getaran yang memungkinkan bebatuan tersebut berpindah posisi menjauh dari rel.
Flash Butt Welding
Kalau dua mesin berat di atas memiliki peran untuk ‘mengurus’ bebatuan di sekitaran rel dan batalannya, maka berbeda dengan Flash Butt Welding yang berfungsi untuk mengelas rel jikalau ada bagian rel yang retak atau disinyalir dapat menimbulkan masalah.
Ballast Bed Cleaning Machine
Jika Anda mengira bebatuan yang ada di sekitaran rel ditebar begitu saja tanpa ada perhitungan sebelumnya, maka Anda salah besar. Bebatuan tersebut disusun sedemikian rupa sehingga bisa mengalirkan air yang jatuh di atasnya, dan fungsi dari alat berat ini adalah untuk membersihkan semua partikel yang menghambat laju air, seperti pasir atau pecahan batu. Jika struktur bebatuan tersebut tidak bisa meloloskan air, maka rel akan tergenang dan dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan kereta api yang lewat karena struktur bebatuannya sudah berubah.
Jadi, bagi Anda yang tinggal di sekitaran rel dan melihat ada anak-anak yang suka bermain-main dengan bebatuan tersebut, Anda bisa memberitahu anak-anak tersebut untuk tidak mengulanginya lagi karena akan berbahaya bagi keselamatan orang banyak (yang ada di dalam kereta).