Pasca Lebaran nanti, Perum Damri, PPD dan beberapa penyedia jasa angkutan bus ke Bandara Soekarno-Hatta nampaknya akan bertambah lagi kompetisinya. Pasalnya PT TransJakarta telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura II (AP II) untuk pembukaan layanan TransJakarta dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Meski berlabel TransJakarta, namun sebagai bus bandara nantinya tarif yang dikenakan ke penumpang tidak sama dengan tarif TransJakarta reguler. Dikutip dari bisnis.com (20/5), disebutkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menetapkan bus TransJakarta rute Bandara Soekarno-Hatta akan dikenai tarif komersial tanpa subsidi PSO (public service obligation). besaran nominalnya masih akan dibahas oleh BPTJ.
BPTJ menegaskan bahwa langkah itu ditempuh untuk menjaga keseimbangan antar operator bus di Bandara Internasional Sukarno-Hatta ketika Bus TransJakarta beroperasi di bandara tersebut.
Untuk menjaga persaingan, Bus TransJakarta yang beroperasi dari bandara ke luar akan dikenakan tarif komersial tanpa PSO.
“Kalau Transjakarta pakai PSO nanti orang pada pindah kesana semua,” ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono. Selain itu, para penumpang dari Bandara Internasional Sukarno-Hatta dipandang memiliki keadaan ekonomi yang relatif baik sehingga dianggap bakal mampu membayar tarif yang dikenakan.
Baca juga: Bus Low Deck Terbaru Hadir di Apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta
BPTJ lebih lanjut akan membagi alokasi bus yang beroperasi di bandara tersebut agar penumpang bisa terbagi secara merata. Dengan segera masuknya Bus TransJakarta bandara, pilihan masyarakat untuk menuju atau meninggalkan Bandara Soekarno Hatta semakin melimpah. Sebelumnya sudah ada kereta bandara, bus Damri, JR Connextion, taksi konvensional dan angkutan online.