All Nippon Airways (ANA) menjadi maskapai pertama di dunia yang mengumumkan Penerbangan Armada Campuran (Mixed Fleet Flying / MFF) untuk keluarga Airbus A380 dan A320. Kepastian ini didapat setelah mendapat persetujuan dari Biro Penerbangan Sipil Jepang (JCAB). Dengan begitu, pilot dimungkinkan untuk menerbangkan keluarga dua pesawat itu meski sertifikasinya hanya salah satunya.
Baca juga: 26 Menit Mengudara, Airbus A380 Tanpa Penumpang dan Kargo Milik ANA Balik Kandang
Selain meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi biaya maskapai, MFF ini juga membawa dampak positif untuk pilot. Kurangnya jeda tunggu dan waktu henti menghasilkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Ini pada akhirnya membuat pilot berpeluang membawa pulang gaji lebih banyak dari sebelumnya.
Sebagaimana disebut di atas, MFF hanya berlaku bagi pesawat Airbus. Dek penerbangan dan sistem kontrol pesawat ini memungkinkan pilot untuk disertifikasi untuk pengoperasian lebih dari satu jenis dari lini produk fly-by-wire Airbus secara reguler dan bersamaan.
Di ANA, hal ini akan memungkinkan kru untuk menerapkan pola gabungan layanan penerbangan jarak pendek dan jarak jauh.
Kesamaan dalam pesawat-pesawat Airbus dapat ditemui mulai dari dek penerbangan hingga ke kabin penumpang, dengan memaksimalkan penggunaan sistem, panel kontrol dan prosedur yang menyerupai satu sama lain antarberbagai keluarga pesawat.
Tingkat kesamaan teknis yang unik antara pesawat fly-by-wire Airbus juga menyederhanakan prosedur perawatan, sehingga mengurangi biaya secara signifikan.
“Kami senang bahwa pengoperasian A320 dan A380 MFF telah disetujui oleh JCAB dan ANA telah menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang memperkenalkannya,” kata Stéphane Ginoux, Head of North Asia region untuk Airbus dan President of Airbus Japan, dalam keterangan resminya yang diterima KabarPenumpang.com.
“MFF menawarkan peningkatan fleksibilitas dan efisiensi biaya kepada maskapai-maskapai penerbangan. Peningkatan pendapatan per jam kerja pilot karena kurangnya jeda tunggu dan waktu henti menghasilkan peningkatan produktivitas yang signifikan,” tambahnya.
Baca juga: ANA Uji Coba Operasikan Pintu Toilet Pesawat Pakai Siku, Begini Caranya
MFF juga memungkinkan maskapai penerbangan untuk menukar pesawat berukuran berbeda hanya dengan pemberitahuan singkat tanpa menimbulkan masalah dalam penjadwalan kru, dan memungkinkan penyesuaian kapasitas pesawat berdasarkan besarnya permintaan penumpang dengan lebih baik.
Penerbangan Armada Campuran tentu bukanlah hal baru di industri penerbangan global. Sudah banyak maskapai yang menerapkan ini. Salah satunya adalah Garuda Indonesia. Saat ini, maskapai nasional Indonesia itu diketahui mengoperasikan armada campuran yang mencakup Boeing 737 Next-Generation, 737-800, dan 777-300ER, dan 737 MAX 8.