Qantas dan Vietnam Airlines dikabarkan telah mencapai kesepakatan terkait penarikan diri maskapai asal Negeri Kanguru dari maskapai joint venture mereka, Jetstar Pacific. Penyebabnya, apalagi kalau bukan pandemi Covid-19 yang membuat penerbangan penumpang di seluruh dunia anjlok hingga maskapai kesulitan keuangan.
Baca juga: Tak Seperti Negaranya, Vietnam Airlines Rugi Rp6,7 Triliun Gegara Covid-19
Dilansir Simple Flying, sinyal keluarnya Qantas dari perusahaan patungannya dengan maskapai nasional Vietnam itu sudah muncul sejak Juni lalu. Kala itu, Qantas menyatakan bahwa sudah saatnya menarik diri dari Jetstar Pacific.
Selama bulan Juni itu, kedua belah pihak membuka pembicaraan terkait masa depan maskapai. Meskipun sempat menarik perhatian di awal kemunculan, nyatanya Jetstar Pacific memang kalah bersaing dengan maskapai swasta Vietnam, seperti Bamboo Airways dan VietJet. Sebagai BUMN, Jetstar Pacific dinilai lamban untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan penumpang.
Kondisi tersebut pun diperpuruk setelah menginjak tahun 2020. Pandemi virus Corona yang berkepanjangan membuat Jetstar Pacific menjadi beban tersendiri untuk Qantas; serta, tentu saja untuk Vietnam Airlines. Maskapai nasional Australia itu pun berdalih bahwa pihaknya ingin fokus pada entitas bisnis lainnya dan merelakan Jetstar Pacific.
“Kami telah berdiskusi dengan Vietnam Airlines selama beberapa waktu tentang tantangan yang dihadapi Jetstar Pacific, yang jelas-jelas telah meningkat melalui krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Gareth Evans, CEO Jetstar, dalam sebuah pernyataan.
Diketahui, sejak 2010 lalu, Qantas memiliki sekitar 30 persen saham. Angka tersebut meningkat dari tiga tahun sebelumnya sebesar 18 persen saham, dengan mahar sebesar US$30 juta. Nantinya, saham Qantas di maskapai yang pernah berubah nama dari Pacific Airlines menjadi Jetstar Pacific ini akan ditebus oleh pemerintah Vietnam.
“Vietnam Airlines telah melapor ke otoritas terkait dan sedang mengerjakan beberapa prosedur untuk mempersiapkan pengumuman resmi yang diharapkan pada akhir Oktober,” ujar Dang Anh Tuan, juru bicara Vietnam Airlines.
Walaupun Qantas belum resmi menarik diri dari Jetstar Pacific, Tuan mengungkap bahwa dalam waktu dekat maskapai tersebut akan berganti nama kembali menjadi Pacific Airlines, sebagaimana kemunculan maskapai di awal.
Baca juga: Di Ambang Kebangkrutan, Air Asia X Pamit dari Indonesia
Layaknya, Qantas dan maskapai lain di dunia, keuangan Vietnam Airlines juga tengah tercekik akibat pandemi virus Corona. Selama sembilan bulan atau hingga kuartal ketiga 2020, maskapai yang berdiri sejak 1956 ini tercatat membukukan kerugian bersih sebesar US$463 juta atau Rp6,7 triliun (kurs Rp14.700).
Sekalipun ‘perceraian’ Qantas-Vietnam Airlines dalam maskapai joint venture mereka lebih disebabkan penarikan diri oleh Qantas, namun, sulitnya keuangan Vietnam Airlines bukan tak mungkin juga jadi pemulus langkah tersebut.