Penumpang pesawat di seluruh dunia disebut menginginkan adanya sekat partisi di kabin. Sekalipun pesawat modern sudah dilengkapi dengan filter udara HEPA, namun, penumpang membutuhkan aksi nyata dari maskapai sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap keamanan dan keselamatan di dalam kabin.
Baca juga: (1) 15 Inovasi Interior Cegah Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Nomor 8 Paling Canggih
Lagi pula, tak semua penumpang percaya teknologi canggih semacam HEPA dan lebih mengkhawatirkan Covid-19 itu sendiri. Setidaknya, begitulah pandangan dari para petinggi maskapai penerbangan di dunia.
Dilansir Traveller, dalam konferensi MRO Asia-Pacific yang dihelat secara daring belum lama ini, pandemi virus Corona memang membuat maskapai udara disusupi kenormalan baru.
Selain membuat barrier atau sekat partisi di kabin, pandemi juga mendorong beberapa perubahan seperti adanya lebih banyak kursi kelas bisnis sekalipun di pesawat narrowbody, menambahkan fitur toilet tanpa sentuhan, serta konversi kabin/pesawat penumpang menjadi kargo.
Kebutuhan sekat partisi atau perisai di pesawat saat ini sedang menjadi salah satu fokus utama produsen pesawat global. Embraer, misalnya, dikabarkan sedang sibuk menyelesaikan studi tentang penggunaan sekat plastik reusable dan sekali pakai untuk seluruh jet regionalnya.
Menurut Lais Port Antunes, manager pengembangan bisnis Asia-Pasifik Embraer, tantangan untuk itu ialah bagaimana membuat sekat plastik itu ringan, tidak mudah terbakar, tidak menyulitkan proses pembersihan, dan evakuasi saat terjadi keadaan darurat.
Senada dengan Antunes, Tan Hean Seng, salah satu petinggi Singapore Technologies Engineering, menyebut, “Dengan adanya pelindung di antara kursi, penumpang dapat merasa lebih aman, terutama pada waktu makan saat penumpang melepas masker dan ada potensi kontaminasi.”
Selain produsen pesawat, perusahaan interior pesawat sebetulnya sudah sejak lama coba menawarkan solusi sekat partisi dengan beragam bahan, model, dan bentuk. Namun, tujuannya tetap sama, membatasi droplet langsung antar penumpang.
Aviointeriors, misalnya, meluncurkan desain sebuah kursi penumpang ‘anti’ corona sejak April lalu. Perusahaan yang fokus memproduksi produk-produk interior pesawat dan kursi penumpang ini menawarkan solusi aman dari corona saat di kabin dengan menambahkan semacam akrilik ke setiap kursi yang mengapit penumpang.
Desain yang disebut Glassafe tersebut diklaim mampu membatasi kontak langsung dengan penumpang yang disebelahnya (kiri dan kanan untuk kursi di bagian tengah). Bila diperhatikan lebih detail, sebetulnya konsep seperti itu sudah mulai diberlakukan di banyak sektor, mulai dari perbankan, percetakan, dan beberapa sektor lainnya yang memungkinkan adanya kontak langsung antara klien dan petugas dalam jarak kurang dari satu atau satu setengah meter.
Baca juga: (2) 15 Inovasi Interior Cegah Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Nomor 12 Dinilai Paling Aman
Serupa tapi tak sama, cocoon concept juga menawarkan keamanan lebih saat di kabin. Konsep desain interior yang juga disebut Priva buatan Golnoosh Torkashvand, mahasiswi Florida Institute of Technology, AS, ini dinilai mampu membatasi transmisi penyebaran virus corona agar tak meluas antar penumpang yang duduk berdampingan. Bentuknya nyaris menyerupai tabung yang menutupi sebagian tubuh bagian atas penumpang.
Menariknya, bukan hanya melindungi penumpang, sekat partisi Priva juga dapat bernilai artistik dengan perubahan warna pada sekat sesuai permintaan. Begitupun juga dengan tingkat pencahayaannya. Tak lupa, inovator juga menyisipkan fitur yang dapat membuat sistem messenger antara pengguna di setiap kursi dengan pramugari.