Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanRusia Tinggalkan Cina Sendirian di Proyek CR929, Ada Apa?

Rusia Tinggalkan Cina Sendirian di Proyek CR929, Ada Apa?

Rusia tengah mempertimbangkan keluar dari program pesawat widebody CR929 dan meninggalkan Cina sendirian. Hal itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov, yang mengawasi industri militer dan penerbangan Rusia.

Baca juga: Rusia-Cina Ribut, Proyek Pesawat CR929 Batal?

Di sela-sela forum Engineers of the Future 29 Juni lalu, Yuri Borisov mengunkapkan pertimbangan tersebut diambil lantaran proyek berjalan tidak sesuai dengan keinginan Rusia.

“Kami bekerja dengan Cina dalam proyek ini yang, pada prinsipnya, tidak berjalan ke arah yang sesuai dengan kami. Cina, karena menjadi raksasa industri, semakin tidak tertarik dengan layanan kami,” katanya.

“Kami memiliki biro desain dan pengalaman yang luas di TsAGI (Central Aerohydrodynamic Institute). Tetapi kebutuhan Cina lebih banyak daripada yang kami miliki saat ini. Partisipasi kami semakin berkurang. Saya tidak ingin memprediksi masa depan proyek ini, jika kami akan meninggalkannya atau tidak, tetapi untuk saat ini benar-benar jalannya,” lanjutnya, seperti dikutip dari kantor berita nasional Rusia, TASS.

Sikap negatif Rusia terkait proyek  CR929-600 tentu menimbulkan pertanyaan besar. Sebelumnya, pada dua bulan lalu, Duta Besar (Dubes) Cina untuk Rusia, Zhang Hanhui, mengungkapkan baik pihak Rusia maupun Cina disebut sudah menyelesaikan berbagai polemik yang terjadi di internal.

“Pembuatan pesawat widebody long-range CR929 adalah salah satu proyek bersama yang penting dari negara kita. Para pihak untuk saat ini telah mencapai konsensus tentang isu-isu utama seperti investasi, desain, dan pembagian kerja pada penyelesaian penelitian dan pengembangan. Bersama studi dan pengembangan berjalan dengan lancar dan berkelanjutan,” tegasnya.

Pernyataan dari Dubes Zhang Hanhui juga ditanggapi positif oleh Rusia melalui Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturoy. Dua pekan lalu, ia menungkapkan bahwa proyek tersebut sedang direview uang untuk tidak bergantung pada kompenen Barat.

“CR929 masih berlangsung. Tetapi dengan mempertimbangkan input baru, sejalan dengan pembatasan yang ada saat ini dalam hal kerja sama, yang dibentuk oleh mitra Cina dengan keterlibatan pabrikan Barat, sekarang ini tidak mungkin, jadi Anda harus melakukannya. Menghabiskan waktu untuk merestrukturisasi pendekatan hanya dengan menggunakan pabrikan Rusia dan Cina,” ujarnya.

Perjalanan Rusia dan Cina dalam mengembangkan pesawat widebody CR929 untuk menantang Airbus A330 dan Boeing 787 Dreamliner memang pasang surut.

Baca juga: Diamuk Putin, Cina Akhirnya Tegas Bantu Rusia Lawan Barat, Kirim Pasokan Suku Cadang Pesawat

Sejak diumumkan pada tahun 2012 dan ditandatangani pada tahun 2016 dihadapan Putin dan Xi Jinping sampai mendirikan perusahaan patungan China-Russia Commercial Aircraft International Corporation (CRAIC), terjadi beberapa kali tarik ulur kesepakatan.

Terakhir, pada Oktober tahun 2020, Rusia dan Cina disebut berserteru terkait transfer teknologi dan suplai chain.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru