Singapura sejengkal lagi bakal mematenkan diri menjadi negara pertama yang menjalankan wisata berlayar kemana-mana tanpa tujuan. Sama seperti flight to nowhere pada pesawat, cruise to nowhere pada kapal pesiar juga bertujuan mendukung pelayaran agar tetap bertahan di tengah pandemi virus Corona.
Baca juga: Wisata “Kapal Hantu,” Lepas Pantai Christchurch di Inggris Jadi Kuburan Kapal Pesiar
Dilansir foxnews.com, pelayaran kapal pesiar tanpa tujuan Singapura disebutkan sebagai perjalanan singkat ke perairan internasional selama satu atau dua malam sebelum kembali lagi ke negara tersebut. Guna menjaga kapal pesiar agar tetap aman, setiap pengunjung juga akan diwajibkan menyertai sertifikat kesehatan. Tak hanya itu, kapasitas kapal pesiar saat berlayar tanpa tujuan juga dibatasi hanya 50 persen.
Singapura nampaknya cukup serius untuk menggarap kapal pesiar berlayar tanpa tujuan. Keseriusan tersebut setidaknya terlihat dari dukungan Direktur Regional Dewan Pariwisata Singapura untuk Amerika Rachel Loh.
Kepada The Washington Post, ia mengatakan, bahwa badan pariwisata telah menunjuk perusahaan audit dan sertifikasi terkemuka dengan pengalaman maritim untuk membuat program sertifikasi kapal pesiar yang mengacu pada standar kesehatan, keselamatan, dan kebersihan secara global. “Perusahaan pelayaran akan diminta untuk lulus audit sertifikasi agar bisa kembali berlayar,” kata Loh.
Sayangnya, rencana kapal pesiar Singapura berlayar kemana-mana tanpa tujuan tak diketahui persis kapan bakal terwujud.
Sekalipun negara tersebut kini tengah menjajaki protokol kesehatan yang bisa memungkinkan perusahaan kapal pesiar untuk mengoperasikan rute tanpa tujuan, namun, berlayar tanpa tujuan dengan kapal pesiar belum tentu mudah dilaksanakan layaknya penerbangan tanpa tujuan pada pesawat. Ada banyak pertimbangan terkait ini.
Selain itu, beberapa jalur pelayaran yang beroperasi di negara tersebut, seperti Norwegian, Celebrity, dan Princess Cruises diketahui telah menghentikan secara sukarela operasional mereka hingga 31 Oktober 2020. Princess Cruises juga mengonfirmasi kepada The Straits Times bahwa mereka tidak akan beroperasi sampai setidaknya pertengahan Desember.
Baca juga: Bill Gates Ramai Disebut Telah Beli Kapal Pesiar Mewah Seharga Rp8,8 Triliun, Ini Faktanya!
Tersiarnya kabar pelayaran ke mana-mana tanpa tujuan ini muncul dua hari setelah Singapore Airlines membatalkan rencananya untuk menawarkan penerbangan tanpa tujuan. Singapore Airlines diketahui membatalkan rencana penerbangan tersebut dengan alasan pencemaran lingkungan.
Singapura diketahui telah menutup operasional pelabuhan untuk kapal pesiar apapun sejak 13 Maret 2020. Negara kecil di Semenanjung Malaya ini juga diketahui menerapkan kebijakan terkait penanganan virus Corona cukup ketat walaupun belakangan sedikit mengendur. Bahkan, saking ketatnya, salah satu warga negara Indonesia santer terdengar sampai sulit keluar dari negara tersebut sejak pandemi Covid-19 menyebar di Asia Tenggara pada Maret lalu.