Japan Airlines boleh saja bangga menjadi maskapai Asia pertama yang mengoperasikan Boeing 747. Namun, maskapai di Asia yang pertama kali memasuki era pesawat jet adalah Air India ketika mengoperasikan Boeing 707 pada tahun 1960.
Baca juga: Pesawat Boeing 707 Lufthansa Lekat dengan Sejarah Indonesia-Jerman Akhirnya ‘Dimutilasi’
Era pesawat jet komersial pertama di dunia dimulai saat De Havilland Comet berhasil terbang perdana pada 27 Juli 1949. Meski industri dirgantara dibuat gempar, tetapi hanya maskapai Inggris, BOAC- British Overseas Airways Corporation dan British European Airways, saja yang mengoperasikan pesawat ini.
Britania Raya memang eksklusif ketika memproduksi pesawat baru. Pesawat supersonik Concorde, misalnya, hanya dioperasikan oleh maskapai dari dua negara pembuat, Perancis dan Inggris. Jadi, begitu De Havilland DH.106 Comet, pesawat jet komersial pertama di dunia, hadir dan hanya dioperasikan oleh maskapai Inggris, itu tak mengherankan.
Namun tragis, De Havilland Comet mengalami sejumlah masalah dan tak lagi menarik bagi banyak maskapai. Sebaliknya, begitu varian pesawat jet lainnya, Boeing 707 hadir di pasaran pada tahun 1958, dan bisa dioperasikan oleh siapapun, tidak eksklusif seperti De Havilland Comet, ini benar-benar menjadi era pesawat jet yang sesungguhnya di kedirgantaraan internasional.
Di dunia, maskapai dalam negeri tempat produsen Boeing 707 bernaung, Amerika Serikat, sudah pasti menjadi pengguna pertama; maskapai tersebut adalah Pan Am. Di Asia, operator Boeing 707 pertama adalah Air India.
Maskapai nasional India yang dinasionalisasi dari semula Tata Air Services itu, seperti dikutip dari Simple Flying, menerima Boeing 707 pertama pada tahun 1960. Ketika itu, pada 14 Mei 1960, maskapai tersebut terbang ke New York menggunakan pesawat jet untuk pertama kalinya dan menjadi maskapai Asia pertama di dunia yang mengoperasikan penerbangan transatlantik.
Sebelumnya, Air India mengandalkan pesawat seri Lockheed Constellation pada rute internasionalnya ke tempat-tempat seperti London, Jenewa, dan Kairo.
Dua tahun berselang, Air India bahkan menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan armada all-jet atau all-jet airlines.
Dampaknya pun luar biasa terhadap jaringan rute dan ekspansi bisnis maskapai. Banyak destinasi-destinasi jauh yang sebelumnya tak terjangkau menjadi terjangkau.
Popularitas Air India yang melejit berkat banyaknya rute-rute favorit juga dilengkapi dengan kehadiran Boeing 747. Queen of the Skies juga menjadi jawaban bagi keragu-raguan penumpang dalam menaiki Boeng 707 Air India usai dua kecelakaan.
Baca juga: Misteri Kecelakaan Air India Tahun 1966 yang Tewaskan Tokoh Penting Mulai Terkuak, Ada Campur Tangan CIA
Pada Januari 1966, sebuah Air India 707 jatuh di dekat puncak Mont Blanc di Pegunungan Alpen. Pesawat itu sedang dalam penerbangan reguler Mumabai – New York ketika jatuh, menewaskan 117 orang penumpang dan kru.
Kecelakaan kedua melibatkan Boeing 707 pertama yang dikirim ke Air India – Gauri Shankar. Pada bulan Juni 1982, pesawat itu dalam penerbangan terjadwal antara Kuala Lumpur dan Mumbai, dengan transit di Singapura dan Madras. Karena cuaca buruk, pesawat tergelincir dari runway di Mumbai dan menewaskan 17 orang.