Penumpang di Stasiun Bogura, Bangladesh harus menderita karena kurangnya fasilitas umum yang tersedia seperti ruang tunggu penumpang, keran air minum dan toilet. Padahal stasiun ini melayani empat kereta luar kota dengan membawa lebih dari enam ribu penumpang setiap harinya.
Baca juga: Stasiun Ernakulum India, Hadirkan Fasilitas Komplit Bagi Kaum Difabel
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman thedailystar.net (12/10/2018), Stasiun Bogura melayani Lalmoni Express, Rangpur Express, Dolonchapa dan Karatoa Express serta enam kereta lokal. Selain melakukan pelayanan penjualan tiket untuk penumpang, stasiun ini tidak memberikan fasilitas lainnya.
Seorang penumpang bernama Lovely Begum yang akan bepergian bersama keluarganya telah menunggu selama satu jam untuk menaiki kereta lokal menuju Gaibandha dan tidak bisa duduk di ruang tunggu bahkan untuk ke toilet pun harus ditahan. Bahkan diketahui pada Sabtu lalu, di Stasiun Bogura ada 200 penumpang menunggu di peron karena tidak ada ruang tunggu.
“Pihak berwenang mendapatkan dari penjualan tiket tetapi mereka paling tidak peduli tentang memberikan fasilitas minimum untuk penumpang. Anda tidak dapat membayangkan stasiun tanpa ruang tunggu, air minum dan toilet, bahkan di negara tetangga kami India,” ujar Minara Zaman seorang penumpang di Stasiun Bogura.
Menanggapi hal ini Kepala Stasiun Bogura, Bejaru Islam mengatakan, pihaknya sebenarnya memiliki empat ruang tunggu termasuk salah satunya dilengkapi dengan pendingin udara dan berada di lantai dua. Sedangkan tiga ruang tunggu lainnya berada di lantai dasar stasiun tersebut.
“Kami punya ruang tunggu, tetapi tidak sepanjang waktu dibuka. Ini karena kami hanya memiliki satu karyawan bukan tiga orang untuk menjaga ruang tunggu itu,” ujar Bejaru.
Terkait masalah air yang bisa digunakan, pejabat stasiun mengatakan, tangki (torn) air diketahui sudah rusak selama dua tahun dan keran untuk mengaliri airnya pecah enam bulan lalu.
“Namun, dalam keadaan darurat kami membuka ruang tunggu dan membiarkan penumpang menggunakan toilet yang dimaksudkan untuk staf kami,” kata kepala stasiun.
Namun, saat diselidiki ditemukan semua ruang tunggu terkunci selama kunjungannya ke stasiun selama tiga hari berturut-turut. Aslam Hossain, sub-assistant engineer dari Stasiun Kereta Api Bogura, mengatakan, dirinya bergabung dengan stasiun setahun yang lalu, tetapi tidak melihat ada tangki air di sini.
Baca juga: Manakah yang Bakal Jadi Solusi Toilet di Stasiun Kereta India: Bio-Toilet Atau Toilet Hibrida?
“Saya melihat dua tutup tabung air disimpan di gudang kantor kami. Saya mendengar pecandu narkoba sebelumnya mencuri tabung air,” kata Hossain.
Dia mengklaim bahwa pihak berwenang kereta api telah mengatur layanan air minum alternati. Bahkan tangki persediaan air telah menjadi tempat pembuangan sampah virtual.
“Baik penumpang maupun staf stasiun tidak mengeluhkan hal ini. Jika ada yang mengeluh, kami akan mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah,” jelas Hossain