Singapore Airlines belum lama ini merayakan 50 tahun penerbangannya ke London Heathrow pada Juni 1971. Ketika itu, layanan yang dioperasikan pesawat Boeing 707 dengan livery hitam-kuning Malaysia-Singapore Airlines ini seketika langsung menjadi rute andalan dalam jaringan internasional Singapura.
Baca juga: Singapore Airlines Teken MoU dengan Malaysia Airlines, Warganet Mencak-Mencak di Media Sosial
Menariknya, dalam sejarah panjang itu, tak banyak yang tahu bahwa Singapore Airlines pernah menerbangkan pesawat supersonik Concorde, dalam kemitraan dengan British Airways, untuk layanan Singapura-London.
Dari semula 18 jam dengan empat kali transit, penerbangan Singapore Airlines-British Airways rute London-Singapura menggunakan pesawat supersonik Concorde, dipangkas menjadi hanya sekitar sembilan jam non-stop. Pesawat ini menggunakan livery unik, sebelah kanan livery British Airways dan sebelah kiri livery Singapore Airlines.
Sayangnya, setelah beberapa tahun, joint venture Singapore Airlines-Biritsh Airways di rute London-Singapura menggunakan pesawat supersonik Concore dihentikan. Penyebab pastinya tak pernah diungkap ke publik.
Dilansir Simple Flying, Malaysia-Singapore Airlines mulai terbang ke London dari Singapura lima kali dalam sepekan. Rutenya cukup panjang dan itu tidak dimulai dari Singapura melainkan dari Melbourne, Australia.
Dari Melbourne, Selasa atau Sabtu pagi, pesawat Boeing 707-320 Malaysia-Singapore Airlines akan melintasi Nullarbor ke Perth (PER) sebelum melanjutkan ke Singapura. Pesawat kemudian terbang ke Kolombo, stopover selama 45 menit, untuk melanjutkan perjalanan ke Bahrain.
Dari sana, pesawat terbang ke Athena, lanjut ke Zurich untuk sarapan sebelum akhirnya mendarat di London (LHR) tengah hari berikutnya.
Pada Rabu, Jumat, dan Minggu, Malaysia-Singapore Airlines melalui rute berbeda untuk sampai ke London. Hari Rabu, maskapai menerbangkan rute Sydney – Jakarta (CGK) – Singapura – Bombay (BOM) – Bahrain – Roma (FCO) – Frankfurt – London.
Hari Jumat, menerbangkan rute yang sama dengan menghilangkan Jakarta. Di hari Minggu, maskapai menerbangkan rute yang sama dengan Jakarta digantikan oleh Denpasar, Bali.
Malaysia-Singapore Airlines menawarkan dua kelas kabin, first class dan kelas ekonomi pada rute London.
Sayangnya, pada tahun 1972, pemerintah Malaysia dan Singapura memutuskan mendirikan maskapai masing-masing, yaitu Malaysia Airlines dan Singapore Airlines, dan meninggalkan program maskapai Malaysia-Singapore Airlines.
Tetapi, Singapore Airlines tetap konsisten menerbangkan rute ke London. Ketika itu, maskapai tersebut bahkan mulai memperkenalkan santapan khusus untuk penumpang kelas ekonomi, sampanye dan rokok di penerbangan, serta silver service untuk sembilan penumpang first class. Pamor maskapai pun meningkat karenanya.
Enam tahun setelah penerbangan perdana ke London, Singapore Airlines mulai menjalin kemitraan dengan British Airways untuk menerbangkan rute menggunakan pesawat supersonik Concorde. Waktu tempuh pun dipangkas jadi setengahnya dari semula 18 jam.
Pada tahun 2012 silam, Singapore Airlines makin rutin terbang ke London menjadi empat kali sehari. Selain itu, SQ juga mulai membuka rute ke Manchester.
Baca juga: Ternyata! Singapore Airlines ‘Sempat’ Menjadi Pengguna Condorde
Pesawatnya pun beragam. Sejak tahun 1984, Boeing 747 SQ terbang non-stop ke London dari Singapura. Pada 2008, Singapore Airlines terbang dua hari sekali ke London menggunakan Airbus A380.
Karena kedua pesawat ikonik tersebut tak lagi efisien menerbangkan rute itu, Singapore Airlines mulai mengerahkan armada Boeing 777-300ER dan Airbus A350-900 untuk rute London.