Di jalur pembangunan fase 2 Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dari Thamrin menuju ke Ancol Barat banyak lokasi yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Hal ini membuat PT MRT Jakarta akan melakukan arkeologi pit tes untuk pengujian kandungan dan nilai tinggalan purbakala serta upaya penyelamatannya.
Baca juga: Bangun Fase 2, MRT Jakarta Buat Rekayasa Lalu Lintas dari Thamrin sampai Monas
Direktur utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, area cagar budaya ini menjadi satu kompleksitas tersendiri dalam pembangunan fase 2 tersebut. Dia menyebutkan saat ini tengah serius tangani cagar budaya di Monas.
“Kami akan tes pit materi cagar budaya. Pekerjaan ini akan dilakukan oleh ahli-ahli arkeologi, arsitektur, dokumentasi, penggambaran, pemetaan, analisis temuan, pemugaran dan konservasi yang kompeten di bidangnya,” jelas William dalam forum jurnalis, Rabu (22/7/2020).
Dia menyebutkan, di Monas dulunya ada bekas lapangan Koningsplien yang gunakan tahun 1930 di depan Museum Nasional atau yang biasa disebut Museum Gajah. Di sebelah kiri depan bekas bangunan Kantor Besar Polisi yang dibongkar tahun 1950-an.
“Lapangan ini tahun 1930-1932 sudah digunakan sebagai lokasi Pasar Malam Gambir,” jelas William.
Direktur konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim menambahkan, untuk di jalan Thamrin, ada Tugu Jam Thamrin yang dibangun sejak 1969. Dia menyebutkan ini adalah menara jam pertama yang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta.
“Kami akan merelokasi Tugu Jam Thamrin yang menjadi bangunan cagar budaya selama pembangunan MRT Jakarta fase 2 ini. Saat ini kami tengah lakukan scanning dan mengecek kondisi struktur,” ujar Silvia.
Dia menjelaskan Oktober akan mulai dipindahkan dan saat ini masih dalam pembahasan akan dipindah kemana. Silvia menyebutkan, ada kemungkinan Tugu Jam Thamrin akan dipindah ke Lapangan Banteng dan akan di pasang instalasinya atau di pindahkan ke museum yang nantinya akan dikembalikan setelah pembangunan fase 2 selesai.
“Berdasarkan hasil pengamatan visual, struktur Tugu Jam Thamrin saat ini dalam kondisi kurang baik. Maka kita akan relokasi ke Lapangan Banteng atau Museum,” jelasnya.