Kereta cepat pertama di Indonesia sepertinya akan terwujud secara nyata dalam beberapa waktu kedepan. Pasalnya konsorsium usaha patungan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (HSR) baru-baru ini mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan penyelesaian konstruksi utama dari ketiga bangunan produksi dan kompleks di Indonesia.
Baca juga: Didukung Cina, Indonesia Perpanjang Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hingga ke Surabaya
Proyek tersebut mulai selesai pengerjaannya dengan penutupan bagian akhir sehingga memperlihatkan sebuah bangunan yang menandai adanya kemajuan lain dari konstruksi. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman xinhuanet.com (5/4/2021), dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh KCIC, bagian akhir bagunan ini ditutup pada hari Sabtu (3/4/2021) dan ini mewakili penyelesaian konstruksi utama dari ketiga produksi serta bangunan kompleks di bagian pekerjaan.
Untuk diketahui, total luas konstruksinya sendiri 17 ribu meter persegi. Di mana gedung tersebut akan menjadi pusat komando dan pengiriman untuk depo Electric Multiple Units (EMU) Tegal Luar di pinggiran Bandung, Jawa Barat.
KCIC mengatakan, depo EMU Tegal Luar merupakan yang pertama di Indonesia dan tempat kereta peluru untuk tempat tinggal sebelum maupun setelah beroperasi. Nantinya ini juga akan menjadi tempat kerja profesional untuk pemeriksaan, pengujian dan perawatan kereta api setelah selesai.
Kereta Cepat Jakarta ke Bandung ini akan beroperasi dengan kecepatan 350 km per jam. Nantinya akan mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta ke Bandung yang sebelumnya tiga jam menjadi sekitar 40 menit.
Meski bangunan utama depo selesai, proyek jalur kereta cepat ini masih memiliki masalah yang belum selesai. Beberapa diantaranya adalah dampak buruk analisis dampak lingkungan, ledakan pipa pertamina di proyek hingga berbagai masalah pembuangan limbah, kebisingan hingga kerusakan pada lingkungan sekitar seperti rumah warga.