Wednesday, January 15, 2025
HomeDaratDi Luar Regulasi, Manipulasi Psikologi Turut Campur Tangan di Perkeretaapian Jepang

Di Luar Regulasi, Manipulasi Psikologi Turut Campur Tangan di Perkeretaapian Jepang

Pernahkah Anda melihat sejumlah simbol tanda panah naik dan turun yang terpampang di anak tangga sebuah stasiun? Entah Anda mematuhi peraturan atau terhipnotis simbol tersebut sehingga Anda berjalan di jalur yang tepat. Anda naik di area bertanda panah mengarah ke atas, dan turun di area dengan tanda panah yang mengarah ke bawah. Kendati jalur tersebut tengah sepi, dan tidak ada hukuman yang menimpa Anda ketika melanggarnya, lalu mengapa Anda tetap mematuhi marka tersebut?

Baca Juga: Ini Dia Kreator Jingle Kereta di Negeri Matahari Terbit

Manipulasi seperti ini ternyata tidak hanya diberlakukan di Indonesia saja, Jepang pun ternyata mengimplementasikan hal yang sama. Ada beberapa poin yang menjadi perhatian operator kereta di Jepang dalam menghadirkan manipulasi tersebut, sebut saja tingginya angka bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri ke rel jaringan kereta bawah tanah beberapa saat sebelum kereta tersebut melintas. Diketahui, Jepang merupakan negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan presentase bunuh diri tertinggi diantara negara anggota OECD lainnya.

Dilansir KabarPenumpang.com dari laman citylab.com, operator kereta Jepang pernah berencana untuk membangun Platform Screen Doors (PSD) di semua stasiunnya yang berguna untuk mempengaruhi alam bawah sadar penumpang yang hendak bunuh diri. Namun rencana tersebut dinilai terlalu mahal dan akhirnya tak kunjung direalisasikan.

Sebagai gantinya, mereka mengganti PSD tersebut dengan sebuah lampu LED berwarna biru muda yang terpasang di bagian atas stasiun. Pakar psikologi percaya bahwa pancaran cahaya tersebut dinilai mampu merubah mood para penumpang yang ingin bunuh diri. Sempat terdengar lucu, namun ini bukanlah lelucon.

Fakta yang terpampang pada Journal of Affective Disorders pada 2013 menyebutkan bahwa jumlah penumpang bunuh diri telah mengalami penurunan drastis dalam periode 10 tahun terakhir. Dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Tokyo tersebut melaporkan bahwa terdapat penurunan 84 persen jumlah penumpang yang hendak bunuh diri sejak lampu LED berwarna biru tersebut dipasang. Salah satu stasiun yang dipasang lampu LED tersebut adalah Shin-Koiwa Station yang terletak di Tokyo.

Baca Juga: Jingle di Stasiun Kereta Jepang, Bangkitkan Semangat Penumpang

Tidak hanya itu, pemutaran jingle di sejumlah stasiun yang bisa dibilang nyentrik pun merupakan salah satu permainan psikologi yang dilakukan oleh operator kereta. Seperti yang sudah pernah dibahas dalam artikel sebelumnya, hassha merodi merupakan jingle atau melodi yang diputar untuk keberangkatan kereta. Minoru Mukaiya sebagai kreator dari jingle ini mengaku ingin menghibur para penumpang kereta di Jepang yang diketahui selalu dijejali oleh lautan manusia ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru