Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanEmpat Kali Lipat dari Harga Rata-rata Global, Biaya Leasing Pesawat Bikin Garuda...

Empat Kali Lipat dari Harga Rata-rata Global, Biaya Leasing Pesawat Bikin Garuda Indonesia Bangkrut

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodkjo semakin menegaskan kondisi genting Garuda Indonesia. Ia menyebut bahwa secara teknis maskapai pelat merah itu sudah bangkrut.

Baca juga: Pelita Air Siap Layani Penerbangan Berjadwal, Persiapan Garuda Indonesia Bila Bangkrut?

“Sebenarnya dalam kondisi seperti ini kalau istilah perbankan sudah technically bankrupt, tapi legally belum. Ini yang sekarang sedang berusaha bagaimana kita bisa keluar dari situasi yang sebenarnya secara technically bankrupt,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa lalu.

Di antara berbagai penyebabnya, biaya leasing pesawat menjadi salah satu yang paling memberatkan Garuda.

Wamen yang akrab disapa Tiko itu mengungkapkan, Garuda Indonesia terlalu banyak berurusan dengan lessor atau leasing pesawat. Umumnya, dalam sebuah maskapai penerbangan terdapat 4-5 lessor saja dan Garuda Indonesia berkali-kali lipat dari itu, mencapai 32 lessor.

Turunan dari itu, Garuda Indonesia jadi secara teknis bangkrut karena berat mengeluarkan biaya maintenance, repair, and overhaul (MRO) lantaran terlalu banyak jenis pesawat. Tiko menyebut, saat ini Garuda Indonesia memiliki 202 armada terdiri dari 13 tipe pesawat.

Biasanya, airlines lain itu hanya 3-4 tipe pesawat saja. Bahkan, beberapa airlines sudah menganut prinsip one-type alias satu tipe pesawat saja, entah itu all Airbus aircraft ataupun all Boeing aircraft.

“Nah di Garuda mulai dari 777, 737, A320, A330, ada CRJ, ATR45, ATR75. Jadi memang pesawatnya banyak sekali dan itu membuat kompleksitas pengelolaan, maintenance-nya sehingga akhirnya cost per seat-nya jadi mahal,” jelas Tiko.

Masih soal leasing pesawat yang membuat Garuda Indonesia bangkrut secara teknis, Eks Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyebut flag carrier Indonesia itu mendapat harga sewa sangat tinggi dari lessor atau perusahaan leasing pesawat.

Peter Gontha menyebut untuk Boeing 777 harga sewa di pasaran rata-rata US$ 750 ribu per bulan. Tetapi Garuda Indonesia mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat yaitu sekitar US$1,4 juta dan diamini oleh Tiko.

Baca juga: Disebut Sudah Bangkrut, Ini 6 ‘Dosa’ Garuda Indonesia dari Masa ke Masa

“Dan ini juga menyebabkan kontrak-kontrak dengan lessor Garuda ini cukup tinggi dibandingkan dengan airline-airline lain. Bahkan, data dari Bloomberg menyampaikan bahwa kalau kita bandingkan rental cost dibandingan revenuenya Garuda masuk yang terbesar. Aircraft rental cost dibagi revenue mencapai 24,7 persen, empat kali lipat dari global average,” terang Tiko.

.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru