Maskapai startup Brunei Darussalam, Gallop Air, bakalmenjadi maskapai internasional kedua yang memperkenalkan pesawat COMAC ARJ21 ke dalam armadanya, mengikuti jejak maskapai Indonesia TransNusa. Kemitraan antara Gallop Air dan COMAC diperkuat melalui perjanjian niat pembelian pesawat yang ditandatangani pada Pameran Cina-ASEAN ke-20, yang berlangsung di Nanning, Guangxi, pada 15 September 2023.
Baca juga: COMAC Buka Kantor Perwakilan Luar Negeri Pertamanya di Jakarta
Mirip dengan TransNusa, maskapai asal Brunei ini masih menjalin hubungan investasi dengan Cina. TransNusa merupakan maskapai penerbangan di bawah payung China Aircraft Leasing Group (CALC) yang didukung oleh perusahaan milik pemerintah Cina, Everbright Group. Berbeda dengan latar belakang TransNusa, Gallop Air didukung oleh perusahaan swasta dari Provinsi Shaanxi, khususnya Shaanxi Tianju Group.
Yang Qiang, Ketua Grup Shaanxi Tianju, juga berpartisipasi dalam acara seremonial pada tanggal 15 September dalam kapasitasnya sebagai Chairman Gallop Air. Kontrak tersebut bermaksud untuk mencakup akuisisi 30 pesawat dengan nilai total US$2 miliar. Model pesawat yang terlibat dalam perjanjian ini antara lain ARJ21, C919, ARJ21 CCF (COMAC Converted Freighter), jet bisnis ARJ21, dan pesawat medis ARJ21.
Menurut Tianju Group, bulan lalu, delegasi COMAC mengunjungi Brunei dari tanggal 15 hingga 18 Agustus atas undangan Gallop Air. Delegasi tersebut melakukan diskusi dengan otoritas penerbangan sipil terkait dan entitas penerbangan di Brunei.
Baca juga: COMAC Umumkan Pengiriman Unit Ke-100 ARJ21
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa, selama diskusi ini, pemerintah Brunei menyatakan dukungan penuh terhadap penggunaan pesawat regional buatan Cina oleh Gallop Air dan model bisnis kolaboratif dan saling melengkapi dengan Royal Brunei Airlines.