Insiden kecelakaan yang terjadi antara minibus dengan KRL antara Citayam – Depok pada 20 April 2022 pagi lalu. Diketahui bahwa KRL KA 1077 (relasi Bogor-Jakarta Kota) ditabrak sebuah mobil yang terjebak di pelintasan tersebut. Imbas dari kecelakaan tersebut membuat antrian KRL dari Bogor sampai dengan Depok mengalami antrian di beberapa petak stasiun. Akibatnya penumpang pun terlantar di tiap stasiun karena KRL masih belum bisa dijalankan.
Baca juga: Pasca Mobil Tabrak KRL, Perlintasan Liar Rawageni Ditutup Permanen
Beberapa saat setelah kejadian terjadi perlintasan tersebut langsung ditutup secara permanen. Dan akses jalan pun sudah tidak bisa dilewati kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Menurut warga setempat, akses perlintasan Rawageni yang ditutup merasa kesulitan. Karena jalan yang sehari – hari mereka lewati sudah tidak bisa diakses dan harus memutar mencari jalan lain.
Warga yang terdampak penutupan pelintasan sebidang di Jalan Rawa Geni, Ratujaya, Cipayung, Depok, akan melayangkan surat keberatan penutupan akses tersebut. Warga akan mengirimkan surat permohonan kepada PT Kereta Api Persero (KAI) untuk membuka kembali pelintasan sebidang itu. Dan meminta kepada PT KAI untuk membuat palang pintu resmi.
Namun disisi lain pihak PT KAI mengungkapkan bahwa perlintasan tersebut tidak resmi dan merupakan akses jalan ilegal antara Stasiun Citayam dengan Stasiun Depok. Karena jalan tersebut merupakan ilegal dan harus dilakukan penutupan karena sesuai dengan aturan perundang-undangan, tepatnya Pasal 94 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
Baca juga: Begini Cara Agar Terhindar dari Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api
Dan PT KAI juga terus untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan. Terutama untuk pelintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup guna menghindari kejadian hal serupa. (PRAS – Cinta Kereta Api)
