Baru akan mulai beroperasi Maret 2019 mendatang, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sudah dilirik oleh Pemerintah Tangerang Selatan, Banten. Permintaan penerusan jalur Selatan-Utara hingga ke Tangsel ini diminta langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Baca juga: MRT Jakarta Dilirik Tangerang Selatan Untuk Buka Jalur
Perpanjangan jalur ini sendiri sebenarnya sudah ada dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ) dimana bisa sampai ke Cikarang dan Balaraja untuk koridor Timur-Barat dan Tangsel untuk koridor Selatan. Adanya usulan ini, maka PT MRT Jakarta melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Saat ini pun BPTJ juga tengah menugaskan PT MRT Jakarta untuk melakukan feasibility study atau studi kelatakannya. Dalam RITJ, perpanjangan jalur dimulai dari staisun terakhir di Lebak Bulus hingga ke Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Adapun rute yang diusulkan oleh BPTJ yakni Lebak Bulus, Stasiun UMJ, Stasiun UIN Syarfi Hidayatullah, Stasiun Pasar Ciputat, Stasiun Pustekkom, Stasiun Pondok Cabe, Stasiun Pamulang Barat, Stasiun Pondok Benda, Stasiun Babakan, Stasiun Puspitek, Stasiun Rawa Buntu dan Tangerang Kota.
“Tapi Ibu Wali Kota (Tangsel) minta dibelokkan ke arah BSD atau Puspitek, sampai ke Rawa Buntu dan Tangerang Kota,” ujar Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat yang dikutip KabarPenumpang.com dari detik.com (27/10/2018).
PT MRT Jakarta juga melakukan penyelesaian pra studi kelayakan untuk mengetahui seberapa layak jalur tersebut. Bahkan jalur-jalur yang tengah diuji kelayakanannya bisa berubah sampai pra studi selesai dilakukan pada akhir 2018 ini.
Kemudian, setelah semua selesai, penanggung jawab proyek kerja sama bisa dimumkan. Pembangunan MRT Jakarta yang diteruskan hingga ke Tangsel ini sendiri ternyata berbeda dengan fase I dan II. Sebab, pendanaan proyek ini rencanya akan menggandeng pihak swasta dengan skema kerja sama pemerintan dan badan usaha.
Baca juga: Modifikasi JPO TB Simatupang, PT MRT Jakarta Rekayasa Lalu Lintas Pada 28-29 Oktober!
Sebelumnya, Dikerktur PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, adanya rencana ini, pihak PT MRT Jakarta belum mendapatkan penugasan itu sendiri meski ide untuk membangun MRT samapi ke Tangerang Selatan sudah ada. Tetapi skema jelasnya seperti apa, William menambahkan, belum ada sampai saat ini.
Dalam pengembangan menuju Tangerang Selatan ini sendiri ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk mengkaji pembangunan proyek MRT tersebut. Tahapan itu yakni studi pendahuluan, Visibilitas dan desain teknis yang didalamnya juga mencakup kejelasan terkait pendanaan.
“Saat ini, kita masih dalam tahap studi pendahuluan. Skema pembangunan bisa Kerja Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), public private partnership, atau sepenuhnya dari pemerintah. Namun skema yang biasanya ditawarkan adalah KPBU. Kami pun siap jika ditunjuk,” jelasnya.