Kekerasan di dalam dunia penerbangan kembali terjadi, namun kali ini tidak terjadi antara awak kabin dan penumpang, atau penumpang dengan penumpang – melainkan antara awak kabin dengan awak kabin lainnya. Lebih mengerikannya lagi, tindak kekerasan ini menimpa seorang awak kabin wanita dimana pelakunya adalah seorang pria. Duh, kok bisa ya?
Baca Juga: Lirik Wanita Lain, Penumpang American Airlines Pukul Suami Pakai Laptop!
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman news.com.au (9/10), tindak kekerasan ini terekam oleh kamera CCTV yang ada di garbarata satu pesawat milik Republic Airways dan terjadi pada tanggal 14 September. Ya, adalah awak kabin dari Republic Airways yang menjadi pelaku sekaligus korban kekerasan kali ini.
Usut punya usut, kejadian ini terjadi ketika pesawat tengah ‘bersandar’ di Bandara Denver, dimana seorang awak kabin pria tertangkap kamera tengah berjalan di selasar. Tak lama berselang, ia berbalik arah dan diduga meludahi rekan perempuannya yang berjalan tepat di belakangnya. Tak terima dengan perlakuan tidak sopan tersebut, wanita ini langsung menampar sang pelaku.
Alih-alih meminta maaf, pria berseragam ini malah memukul tulang rusuk dan kepala wanita sebelum akhirnya melenggang pergi begitu saja. Beberapa saat sebelum video terputus, tampak awak kabin wanita ini mengambil telepon. Menurut keterangan pihak berwenang, keduanya ditangkap karena terlibat kekerasan dalam asmara, dan penerbangan terkait sempat tertunda selama satu hari lamanya – ya, kedua awak kabin ini diketahui memang menjalin hubungan romantis.
Menanggapi kejadian yang menimpa kedua awak kabinnya, maskapai yang berbasis di Indiana ini tidak menampik pemberitaan yang sudah kadung viral ini. Mereka menyatakan bahwa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang yang tengah mendalami kasus kekerasan ini.
Baca Juga: Awak Kabin Tidur di Lantai Bandara, Ryanair Dapat Pukulan Telak dari Serikat Penerbang
“Kami semua tengah mendalami kasus ini dan kami berjanji akan mengambil keputusan terbaik atas tindakan yang tidak bisa ditolerir ini,” ujar pihak Republic Airways dalam sebuah keterangan resmi.
“Sanksi terberatnya adalah mereka berdua akan diberhentikan secara tidak hormat dari Republic Airways,” sambungnya.