Jepang dihujat habis-habisan oleh dunia internasional. Penyebabnya, pesawat angkut berat C-130 Hercules mereka hanya mengevakuasi satu orang warganya dari Bandara Kabul, Afghanistan.
Baca juga: Beda Pemandangan Evakuasi Warga di C-17 Globemaster India dan Amerika dari Afghanistan
Padahal, Jepang berencana mengevakuasi 500 orang lebih, terdiri dari warga Jepang dan warga Afghanistan beserta keluarganya yang telah membantu kepentingan Jepang, baik di Kedutaan Besar Jepang maupun organisasi internasional bentukan Jepang.
Laporan The Kyodo News, pesawat Lockheed C-130 Hercules dari Air Self-Defence Force (ASDF) Jepang meninggalkan Bandara Kabul pada tanggal 27 Agustus lalu dengan satu orang penumpang yang diidentifikasi sebagai warga negara Jepang, Hiromi Yasui, 57 tahun.
Hiromi Yasui diketahui berada di Afghanistan untuk berbisnis dan juga kontributor atau jurnalis lepas untuk media lokal di Kabul. Insiden pesawat evakuasi ASDF Jepang yang hanya membawa satu orang penumpang, semakin mengingatkan betapa buruknya manajemen evakuasi Negeri Sakura.
Sehari sebelumnya, seperti dikutip dari surat kabar Asahi Shimbun, ASDF Jepang juga mengevakuasi 14 pejabat pemerintah Afghanistan yang telah digulingkan Taliban atas permintaan Amerika Serikat. Mereka dievakuasi ASDF Jepang dari Bandara Kabul ke Pakistan.
Jauh beberapa hari sebelumnya, Jepang juga pernah dikritik atas lamban dan buruknya manajemen evakuasi. Kritikan tersebut bukan datang dari dunia internasional, melainkan dari dalam negeri Jepang.
Usai Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan pada 15 Agustus, Kedutaan Besar Jepang di Kabul langsung ditutup dan para diplomat Jepang dievakuasi ke Dubai menggunakan pesawat militer Inggris.
Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang pun mengkritik habis hal itu. Mereka mempersoalkan evakuasi menggunakan pesawat militer negara lain, bukan menggunakan pesawat militer sendiri.
Barulah setelah kritikan tersebut, Jepang, melalui, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, berjanji akan mengirim tiga pesawat militer ASDF untuk mengevakuasi warganya dan sekutu mereka. Pemerintah pertama-tama akan mengirim satu pesawat angkut C-2 pada Senin (23/8) dan dua C-130 pada Selasa (24/8) ke Afghanistan untuk misi evakuasi.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan C-17 Globemaster Angkatan Udara Qatar Pakai Livery Qatar Airways
Ketika itu, tidak diungkap berapa jumlah pasti warga Jepang, sekutu, dan warga Afghanistan lainnya yang tak berhubungan langsung dengan Jepang, yang akan dievakuasi. Tetapi, disebutkan, jumlahnya 500 orang lebih.
Namun sayang, ketika waktunya tiba dan di saat pasukan militer dari negara lain, khususnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan penyeimbang untuk kestabilan di kawasan, bersiap pergi, Jepang malah mengevakuasi satu orang warganya alih-alih mengevakuasi 500 WN Jepang dan ratusan warga Afghanistan lainnya yang bekerja untuk Jepang.