Saturday, September 14, 2024
HomeAnalisa AngkutanKetika Jakarta Jadi Pusat Perang Dingin Rusia vs Barat Lewat Penerbangan Internasional

Ketika Jakarta Jadi Pusat Perang Dingin Rusia vs Barat Lewat Penerbangan Internasional

Presiden Jokowi beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan di dalam dan luar negeri usai lawatannya ke Ukraina dan Rusia. Terlebih posisi Jakarta (Indonesia) saat ini yang sedang memegang Presidensi G20 dan agenda utamanya untuk mendamaikan keduanya yang menjadi ajang pertarungan Barat dan Timur.

Baca juga: Ternyata, Jakarta Merupakan Destinasi Penerbangan Antar Benua Perdana KLM!

Jauh sebelum itu, Indonesia dahulu pernah di posisi yang sama dengan kondisi yang berbeda. Ketika itu, di masa Perang Dingin, ibu kota Jakarta menjadi ajang pertarungan Barat dan Uni Soviet (Rusia) melalui penerbangan internasional.

Ini penting bukan hanya untuk melebarkan jaringan rute tetapi juga mengukuhkan hubungan antar masing-masing sekalipun politik luar negeri Indonesia tegas menganut politik bebas aktif dan non-blok.

Dalam pidato menyambut Jokowi di Kremlin, Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa jasa Uni Soviet di awal kemerdekaan Indonesia sangat besar,seperti mengirim ahli untuk membangun Gelora Bung Karno, RS Persahabatan, Monas, Tugu Tani, mempertahankan kemerdekaan, dan lain sebagainya.

Selain berbagai hal itu, kedekatan antara Indonesia dan Uni Soviet juga ditandai dengan pembukaan rute internasional oleh maskapai nasional Uni Soviet, Aeroflot atau Aeroflot Soviet Airlines. Maskapai tersebut tercatat sebagai maskapai pertama di luar KLM yang terbang ke Jakarta pasca Indonesia merdeka.

Baca juga: Aeroflot Airlines, Maskapai Terbesar Rusia dan Dunia Gabungan dari Maskapai Ukraina

Sebagai bagian dari diplomasi, karena menyangkut banyak faktor antara negara, penerbangan internasional membawa misi tersendiri selain mengangkut penumpang dari negara asal ke negara tujuan dan sebaliknya.

Dikutip dari Aviahistoria, Aeroflot mulai menjajaki layanan penerbangan rute Moskow (Bandara Internasional Sheremetyevo)-Jakarta (Bandara Internasional Kemayoran) sejak tahun 1961.

Berbeda dengan maskapai Blok Timur yang juga melayani rute ke Jakarta seperti CSA, flag carrier Cekoslovakia yang menggunakan pesawat komersial bermesin jet, Tupolev Tu-104 “Camel”, Aeroflot justru mengandalkan Ilyushin Il-18 “Coot”, bermesin turoprop walaupun ukurannya sendiri hampir menyamai dengan pesawat bermesin jet buatan Amerika Serikat (AS), Boeing 707 dan Douglas DC-8. Pesawat yang terbang perdana pada tahun 1957 ini mengangkut 80-89 penumpang, terbagi atas dua kelas: First Class dan Tourist Class.

Penerbangan ke Jakarta oleh Aeroflot juga meliputi kota-kota di Asia, seperti Tashkent, New Delhi, dan Rangoon, seminggu sekali pada hari Rabu dan perjalanan kembali Jakarta-Moskow pada hari Jumat, dengan waktu perjalanan sekitar 24-26 jam.

Tak mau kalah, maskapai AS, Pan American Airways (Pan Pam), pun turut membuka penerbangan ke Jakarta mulai tahun 1960. Berbeda dengan Aeroflot yang transit ke kota-kota lain di Asia, Pan Am lebih eksklusif dengan terbang ke langsung dari San Francisco ke Jakarta pp dua kali setiap pekan (tahun 1965). Penerbangan ini jauh lebih prestisius dibanding tujuan ke Asia lainnya yang umumnya adalah penerbangan transit, menandakan begitu pentingnya Jakarta di mata maskapai.

Pan Am terbang ke Jakarta menggunakan pesawat Boeing 707 dan Douglas DC-8 yang notabene lebih canggih dibanding Ilyushin Il-18 yang masih menggunakan mesin turboprop.

Baca juga: Maskapai Legendaris Pan Am Ternyata Sudah Terbang ke Jakarta Sejak 1960

Tak ingin reputasinya diinjak-injak AS di tengah Perang Dingin, Aeroflot mengerahkan pesawat terbaru Ilyushin Il-62 yang lebih canggih dibanding Il-18 mulai tahun 1970-an.

Meski sempat berjaya di awal penerbangan ke Jakarta, Pan Am akhirnya harus menyerah dan bangkrut. Sedangkan Aeroflot terus terbang ke Indonesia sampai saat ini, dimana bandara tujuannya pindah ke Bandara Internasional Soerkarno-Hatta dan mulai tahun 2018 terbang ke Bali, bukan Jakarta, melainkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru