Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanKurangi Polusi Suara dan Emisi CO2, Bandara Schiphol Pangkas Frekuensi Penerbangan di...

Kurangi Polusi Suara dan Emisi CO2, Bandara Schiphol Pangkas Frekuensi Penerbangan di 2023, KLM Terdampak

Maskapai nasional Belanda, KLM berpotensi menghentikan lebih dari tiga puluh tujuan dari jaringannya jika Pemerintah Negeri Kincir Angin melanjutkan rencananya untuk memberlakukan pembatasan pergerakan “Green Cap” di Bandara Schiphol Amsterdam untuk meminimalkan polusi suara dan emisi CO2.

Baca juga: Bandara Schipol Jadi Satu-satunya di Dunia yang Masih Operasikan Garbarata Ganda

Dikutip dari EX-YU Aviation News, layanan ke Beograd (Serbia) dan Zagreb (Kroasia) termasuk di antara yang terpilih untuk dihentikan bersama dengan kota-kota seperti Istanbul (Turki), Porto (Portugal) dan Tel Aviv (Israel). Rute jarak menengah dan jarak jauh juga akan dipangkas. Secara total, 25 rute yang diusulkan akan berada di Eropa.

Sebagai langkah awal, KLM telah mengurangi separuh penerbangan yang direncanakan ke Beograd dan Zagreb pada musim dingin yang akan datang dari dua kali setiap hari menjadi setiap hari, meskipun pengurangan ini terkait dengan pembatasan yang sedang berlangsung yang telah diperkenalkan Bandara Schiphol karena kekurangan staf.

Pemerintah Belanda telah merinci perubahan yang secara efektif akan membatasi Schiphol hingga maksimum 440.000 pergerakan penerbangan per tahun mulai November 2023. Ini menandai pengurangan yang signifikan dari batas 500.000 pergerakan saat ini, serta membalikkan rencana sebelumnya yang akan memungkinkan pertumbuhan menjadi 540.000 pergerakan, yaitu 20 perse di atas batas yang direncanakan.

Terkait hal tersebut, KLM telah memohon kepada parlemen Belanda untuk membalikkan batas kapasitas yang direncanakan. Maskapai ini berbicara tentang “kerusakan signifikan” pada jaringannya, sebagian karena perusahaan harus menangani penumpang transfer yang terbang dari Asia melalui Schiphol ke tujuan lain di Eropa.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah menambahkan koneksi unik untuk membuat operasi Eropa menguntungkan dan membuat KLM sehat secara finansial”, kata maskapai itu. Menurut KLM, penyusutan ini tidak perlu karena pembaruan armada menghasilkan output yang lebih baik untuk pengurangan kebisingan dan emisi.

Baca juga: Bersiap Gelar 5G, Bandara Internasional Schipol Hadirkan Jaringan Seluler Indoor Terpadu

Mengganti pesawat lama dengan pesawat yang lebih hemat bahan bakar dapat mengurangi kebisingan hingga setengahnya pada tahun 2030. Pesawat yang lebih baru juga akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 sebesar 15 persen.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru