Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet, ketiga maskapai swasta nasional diwartakan mengadopsi solusi digital Airbus untuk mewujudkan efisiensi perawatan dan operasi penerbangan. Ketiga maskapai tersebut telah mengadopsi solusi Airbus Skywise Health Monitoring (SHM) dan NAVBLUE N-Flight Planning (N-FP) sebagai alat bantu pengelolaan kinerja armada.
Baca juga: Airbus Ungkap Visi Baru untuk Desain Kabin Pesawat di Tahun 2035
Secara keseluruhan, sejumlah kontrak yang ditandatangani akan mencakup hingga 110 pesawat yang terdiri dari keluarga A320 dan A330. Memanfaatkan teknologi cloud dan big data dari platform data penerbangan Skywise, SHM mengumpulkan dan memusatkan sistem peringatan kinerja pesawat secara real time, efek dek penerbangan (flight-deck effects), pesan perawatan (maintenance messages), dan lainnya; memprioritaskan dan menghubungkannya dengan prosedur pemecahan masalah yang relevan; menyoroti dampak operasional; dan menyediakan riwayat perawatan sistem, sehingga memungkinkan penanganan kejadian pada pesawat secara efektif.
Secara keseluruhan, SHM menghemat waktu bagi maskapai dan mengurangi biaya perawatan yang tidak terjadwal karena SHM memungkinkan maskapai mengambil keputusan yang berbasis data.
Selain itu, Lion Air, Batik Air, serta Super Air Jet terus mengandalkan NAVBLUE untuk berbagai layanan penerbangan, termasuk charts navigasi, database navigasi Flight Management System (FMS), dan alat penghitung performa pesawat (Flysmart+).
Baca juga: Airbus-Renault Kembangkan Baterai Masa Depan untuk Mobil dan Pesawat Listrik Hybrid
Kini, layanan kepada ketiga maskapai tersebut telah diperluas dengan penambahan N-Flight Planning (N-FP), sebuah solusi lengkap untuk mengoptimalkan perencanaan penerbangan, sekaligus menawarkan kemudahan integrasi dengan sistem pihak ketiga. Fitur otomatisasi dan peringatan berdasarkan kejadian pada pesawat dapat meningkatkan produktivitas dan memungkinkan diterapkannya pendekatan manajemen berdasarkan pengecualian (manage-by-exception).