Sebuah peswat jet pribadi melakukan pendaratan darurat di Florida, Amerika Serikat pada Sabtu (29/4/2017) setelah roda sebelah kirinya dinyatakan hilang. Dalam video yang menampilkan cuplikan mengenai pendaratan darurat tersebut diunggah ke situs jejaring sosial Facebook dan sudah ditonton lebih dari 200.000 kali sejak diunggah. Dalam cuplikan video tersebut, terlihat pesawat meluncur di atas landas pacu Bandara Internasional Sarasota Bradenton, Florida dan mengeluarkan percikan api akibat gesekan yang terjadi antara besi penyangga roda dan aspal.
Menurut data yang diwartakan oleh The Independent, Pihak Bandara Sarasota Bradenton menerima sebuah panggilan darurat dari pilot pesawat nahas tersebut sekitar pukul 5 sore. Pesawat dari penerbangan charter Westwind dengan nomor penerbangan IAI 1124 tersebut dijadwalkan untuk mendarat di Bandara Tampa, Florida pada pukul 6 sore, namun, menyadari adanya masalah pada pesawat, sang pilot kemudian membuat panggilan pada bandara terdekat dan meminta ijin pada bandara terdekat untuk melakukan pendaratan darurat.
Setelah permohonan ijin dikabulkan, sang pilot lantas tidak langsung mendaratkan pesawatnya, namun lebih memilih untuk mengudara beberapa saat, ini bertujuan untuk menghabiskan bahan bakar guna menghindari terjadinya kebakaran yang memungkinkan memakan korban jiwa. Setelah bahan bakar dirasa cukup terkuras, pendaratan daruratpun dilakukan. Walaupun sedikit mengalami kesulitan dalam mendaratkannya, ketiga penumpang dan sang pilot dalam maskapai tersebut tidak mengalami luka, serta pesawat mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah. Pilot Leasing Inc. Mr John, selaku pemilik pesawat tersebut mengatakan petugas bandara di Belize masih mencari roda pesawat yang hilang.

Kasus ban pesawat yang lepas di Florida ini tentu sedikit mengingatkan Anda tentang kejadian serupa yang menimpa Trigana Air pada 12 Oktober 2011 silam. Pesawat dengan jenis ATR 42 yang baru saja lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura pada pukul 10.00 WIT terpaksa membatalkan keberangkatannya karena ban maskapai yang berisikan 30 penumpang tersebut lepas. Pesawat yang hendak bertolak menuju Wamena tersebut kemudian mengitari langit Jayapura guna menghabiskan bahan bakar agar mengurangi resiko terbakarnya badan pesawat akibat percikan api yang ditimbulkan saat melakukan pendaratan darurat.
Dilansir dari laman okezone.com (12/10/2011), manajer Trigana Air Service pada masa itu, Bustomi Eka Prayitno menegaskan insiden tersebut murni kesalahan teknis. “Pesawat yang akan terbang harusnya diperiksa teknisi entah mengapa tiba-tiba insiden terjadi,” ungkapnya. Ia menambahkan pesawat berhasil melakukan pendaratan dan tidak ada korban jiwa dari insiden menegangkan tersebut. Berbeda dengan kasus yang dialami oleh Westwind di atas, roda dari Trigana Air jatuh masih di area bandara dan tidak membahayakan orang lain. Pesawat yang mengalami kerusakan ringan tersebut lalu dibawa ke apron untuk mendapatkan perbaikan.
Sementara itu, kendati selamat dari tragedi lepas ban tersebut, para penumpang mengeluhkan jadwal keberangkatan mereka yang terpaksa digeser. Dampak lain dari kejadian ini adalah tertundanya kedatangan dua pesawat lain, yaitu Garuda Indonesia Boeing 737 – 300, dan sebuah pesawat Twin Otter. Tidak hanya itu, beberapa keberangkatan dari Bandara Sentanipun mengalami keterlambatan.