Saturday, September 14, 2024
HomeHot NewsMisteri Contrail di Langit Inggris Terpecahkan, Ternyata Ini Biang Keroknya

Misteri Contrail di Langit Inggris Terpecahkan, Ternyata Ini Biang Keroknya

Masyakarat di Kota Devon, Inggris, dikejutkan dengan enam garis oranye bekas jejak kondensasi atau contrail. Ini diisukan bekas jet tempur yang ngebut ke arah Selatan. Namun, misteri tersebut terpecahkan. Data FlightRadar24, contrail tersebut rupanya bukan berasal dari jet tempur atau bahkan dari program rahasia pemerintah melainkan dari pesawat komersial.

Baca juga: Misteri Balok Es ‘Hujani’ Inggris, Diduga dari Toilet Pesawat Bocor

Dilansir devonlive.com, condensation trail (contrail) sendiri adalah efek alami dari kondensasi udara dingin yang secara tiba-tiba menjadi hangat akibat pembakaran mesin lalu mengandung uap air dan terbentuklah gumpalan awan. Jika disederhanakan, suhu panas di mesin pesawat bertabrakan langsung dengan udara di luar pesawat yang super dingin, dan terbentuklah contrail.

Jejak uap air terkondensasi ini dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, tergantung pada kondisi atmosfer.

Patut digarisbawahi, contrail ini sendiri merupakan efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan hanya mengandung uap air. Fenomena contrail sendiri terjadi saat pesawat berada di ketinggian 16.500 kaki atau kurang lebih setara dengan 5.000 meter.

Lalu fenomena contrail ini bertolak belakang dengan chemical trail (chemtrail). Sesuai dengan namanya, chemtrail merupakan bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh beberapa oknum dengan tujuan tertentu.

Chemtrail ini erat kaitannya dengan teori konspirasi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk membatasi laju pertumbuhan penduduk. Tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa penyebaran chemtrail ini merupakan proyek rahasia pemerintah.

Pada awalnya, Teori konspirasi chemtrail mulai beredar setelah United States Air Force (USAF) menerbitkan sebuah laporan pada tahun 1996 tentang modifikasi cuaca.

Setelah laporan tersebut terbit, di akhir 1990an, USAF dituduh “telah menyemprotkan populasi AS dengan zat misterius” dari pesawat terbang yang menghasilkan pola contrail yang tidak biasa. Sejak saat itulah teori konspirasi chemtrail mulai marak diperbincangkan.

Salah satu kasus yang belum lama terjadi adalah militer Amerika menyemprotkan chemtrail pada bulan April 2016 silam. Namun pihak NASA mengakui bahwa zat kimia yang disemprotkan di lapisan ionosfer bumi itu merupakan zat lithium yang dapat membantu mengobati orang-orang yang mengidap kelainan bipolar.

Dalam kasus contrail di Devon, itu bukan dari chemtrail, bukan juga dari jejak bekas pesawat tempur, melainkan dari pesawat sipil.

Baca juga: Lima Manuver Pesawat yang Membentuk Gambar di Langit Selama Pandemi Covid-19, Nomor 4 “Jorok”

Disebutkan, enam garis oranye bekas jejak kondensasi itu berasal dari tiga pesawat dari tiga maskapai yang berbeda. Tiga itu adalah Ryanair, Easyjet, dan Jet2. Ketiganya mengoperasikan pesawat dari Bristol, Liverpool, Glasgow, menuju Spanyol dan Algarve, Portugal.

Contrails itu tetap bertahan selama 20 menit di udara, sebelum dirusak oleh penerbangan lainnya dari Inggris menuju Kepulauan Canary, di jalur yang sedikit berbeda.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru