Bagi kebanyakan wisatawan jalur untuk mengunjungi Pulau Samosir adalah menggunakan jasa kapal ferry atau angkutan kapal lainnya. Nah, lain dari itu ternyata untuk menuju Pulau Samosir juga dapat ditempuh lewat jalur darat. Bagi yang awam, ada pulau bisa diakses lewat jalan darat mungkin bakal mengundang tanya, tapi faktanya salah satu bagian terpencil dari Pulau ditengah Danau Toba ini memang tersambung dengan daratan utama Pulau Sumatera.
Jalur ini bisa dilalui sebagai jalur alternatif menuju ke Pulau Samoris dengan melewati jembatan Tano Ponggol atau dalam bahasa Indonesianya tanah yang terpenggal. Karena untuk menuju rute alternatif ini lumayan berliku, maka jarang dipilih oleh para wisatawan, dan rute ini lebih banyak digunakan oleh penduduk setempat.
Untuk sampai ke Samosir dengan jalur ini, Anda bisa melalui Jalan Raya Sidikalang sampai ke Dolok Sanggul terus menuju Jalan Tele-Pangururan. Nanti Anda akan menemui Jembatan Tano Ponggol atau Jembatan Tele. Untuk Anda yang menggunakan kendaraan pribadi menuju ke Samosir melalui jalan ini harus tetap waspada.
Sebab jalan untuk menuju Tele ini bukan jalur yang mudah untuk di tempuh. Jalur menurun dan berkelok-kelok membuat Anda haruslah tetap waspada. Namun, dalam perjalanan pastinya Anda akan disuguhkan pemandangan indah dengan pohon pinus sebagai latarnya dan tebing. Tak hanya itu, saat Anda melalui jalur ini, di beberapa titik akan mencium bau belerang yang khas.
Bila Anda tidak membawa kendaraan pribadi, melalui kota Medan tepatnya dari Padang Bulan, Anda bisa menaiki mobil Elf. Tarif yang dibayarkan pun cukup murah sekitar Rp55 ribu perorangnya sudah bisa menikmati pemandangan menuju Samosir melalui jalur darat. Jalur yang ditempuh melalui jalur darat ini langsung dari kota Medan sekitar 6 jam.
Saat sampai di jembatan Tano Ponggol atau jembatan Tele ini untuk menuju Pulau Samosir hanya berjarak 20 meter dari Pulau Sumatera. Jalan Tele Nagali menjadi ujung pertemuan Pulau Sumatera ke Pulau Samosir yang nantinya dipertemukan di jalan Pangururan, Pulau Samosir. Lebarnya pun hanya 3 meter, sehingga untuk jalan di jalur ini, bagi Anda yang baru pertama kali diharapkan hati-hati. Tak hanya itu, untuk melalui jalur ini, Anda disarankan berjalan pada siang atau pagi hari. Ini dikarenakan penerangan di jalur Tele masih kurang memadai dan jalur yang menurun membuat jalur ini agak menyeramkan bila di lalui saat malam hari.
Bertepatan dengan beroperasinya Bandara Kulon Progo, warga Yogyakarta baru bisa menikmati kereta bandara pada tahun 2019, sementara di Kota Pempek Palembang, kereta bandara dalam wujud LRT (Light Rapid Transit) dijadwalkan sudah hadir lebih dulu, menurut rencana bertepatan dengan momen Asian Games 2018, Palembang LRT akan dioperasikan pada bulan Juni 2018. Dilihat dari laju konstruksinya, bahkan Palembang LRT sudah lebih siap pengerjaannya bila dibanding LRT Jakarta yang menghubungkan kawasan Cibubur – Cawang.
Hingga tulisan ini dibuat, pengerjaan konstruksi telah mencapai 40 persen. Dibanding proyek infrakstur kereta di Tanah Air, pengerjaan Palembang LRT terbilang cukup pesat, Pada November 2016 lalu, PT Waskita Karya selaku pembangun konstruksi melaporkan perkembangan proyek mencapai 25 persen, dan pada Januari 2017, progress pembangunannya sudah mencapai 35 persen. Guna menunjang kelancaran Asian Games 2018, Palembang LRT dibangun mulai dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga komplek Stadion Jakabaring, secara keseluruhan rute LRT ini mencapai 23,6 kilometer.
Tidak hanya mengemban perang sebagai kereta bandara, LRT dengan tiga rangkaian gerbong ini akan berhenti di 13 stasiun. Mulai dari stasiun di bandara sampai di stasiun di Jakabaring, kesemuanya berada diatas permukaan. Dikutip dari suara.com (3/11/2015), kebutuhan dana total untuk pembangunan LRT ini mencapai Rp10,9 triliun, dengan asumsi kucuran dana Rp300 miliar untuk pengerjaan per satu kilometer. Komponen tersebut sudah mencakup rel, kereta, dan subsidi tiket. Sementara bila dilihat pengerjaan per bulannya, dibutuhkan dana Rp500 miliar setiap bulan.
Sementara terkait kereta yang akan digunakan, sumber KabarPenumpang.com menyebut kereta akan didatangkan dari Malaysia dengan teknologi kereta listrik yang berasal dari Jepang. Guna menunjang operasional LRT, Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan akan membangun gardu induk berkapasitas 60 megawatt di kawasan Jakabaring Sport City. Diperkirakan LRT membutuhkan energi listrik antara 16 sampai 25 megawatt. Sebagai operator LRT, nantinya dipastikan adalah PT KAI. Jika tidak ada aral melintang, akhir tahun ini rangkaian kereta LRT sudah mulai tiba di lokasi.
Bagaimana dengan tarif yang akan dikenakan? Untuk yang satu ini belum ada ketetapan, Prasetyo Boeditjhajono selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub menyebut bahwa tarif LRT akan ditetapkan Kementerian Perhubungan dengan angka dikisaran maksimal Rp5.000.
Berangkat dari harga tiket yang lebih mahal, perjalanan yang relatif lebih jauh, serta risiko yang lebih tinggi, maka asuransi kecelakaan pada penumpang pesawat pada penerbangan internasional punya nilai yang cukup besar, dan pastinya jauh lebih tinggi ketimbanga asuransi dari Jasa Raharja yang maksimal memberi santunan kematian Rp50 juta per penumpang. Berdasarkan Konvensi Montreal 1999 (MC 99) yang sudah diratifikasi Indonesia pada 21 November 2016 lalu ternyata memberi jaminan yang signifikan dalam besaran pertanggungan asuransi maksimal dalam penerbangan internasional.
Dari Konvensi Montreal 1999 disebutkan untuk kecelakaan yang menimbulkan kerusakan fisik (body injured), bahkan kematian, maka besaran santunan asuransinya jadi lebih besar. Dikutip dari situs Angkasa.co.id (22/2/2017), Kepala Seksi Tarif Jasa Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara, Melliana Nur menyebut bahwa dalam Konvensi Montreal 1999, santunan asuransi kematian bagi penumpang pesawat udara internasional besarannya mencapai US$152.550 (sekitar Rp2,029 miliar). Bandingkan dengan Konvensi Warsawa 1929 yang besarannya hanya US$21.250 atau setara Rp282.625.000.
Bagaimana dengan Peraturan Menteri No 77 Tahun 2011? Melliana menyebut peraturan tersebut lebih spesifik. Dalam peraturan Menteri Perhubungan, penumpang yang mati karena kecelakaan dalam penerbangan, santunan asuransinya Rp1,25 miliar dan cacat total Rp500 juta. Bahkan body injured lainnya ada angkanya, seperti kehilangan pendengaran dan satu mata masing-masing Rp150 juta. Kehilangan jari lebih spesifik lagi, seperti kehilangan ibu jari tangan kanan Rp125j uta dan satu ruas jarinya Rp62,5 juta. Peraturan ini berlaku untuk penerbangan domestik. MC 99 juga melindungi penumpang jika penerbangannya tertunda (delayed) atau dibatalkan (canceled). Begitu juga kehilangan bagasi dan kargo.
Dengan besarnya angka pertanggungan untuk penumpang menimbulkan pertanyaan, apakah nilai tersebut akan memberatkan maskapai penerbangan? Adhy Riadhy Arafah, Direktur Pusat Kajian Hukum Universitas Airlangga menjelaskan bahwa pasal dalam MC 99 juga memuat perlindungan bagi perusahaan penerbangan, salah satunya dalam pembatasan gugatan penumpang di pengadilan. MC 99 memberi unifikasi dan kepastian hukum serta menyederhanakan penanganan klaim dan proses litigasi.
Meski ada nilai positif bagi maskapai penerbangan, harus diakui pihak maskapai akan mengeluarkan tambahan biaya untuk membayar premi asuransi karena ada kenaikan nilai pertanggungan.
Go-JeK, aplikasi pemesanan online ini kembali mengembangkan sayapnya bersama Blue Bird. Hal ini guna mewujudkan komitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang aman dan nyaman. Kali ini dalam layanan Go-Car, pelanggan yang memesan layanan Go-CaR di Jakarta bisa mendapatkan taksi Blue Bird.
Kolaborasi yang dilakukan kedua perusahaan ini memang tidak mudah, dan akhirnya baru direalisasikan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Blue Bird dan Go-Jek pada Mei 2016 lalu. Dilansir dari bluebirdgroup.com, sejak (1/2) lalu bila Anda sudah mengupdate aplikasi Go-JeK di Playstore atau App store, maka Anda bisa mengorder Go-Car dengan mendapat mobil Blue Bird.
“Kami percaya kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek ini akan membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan transportasi roda empat yang aman dan nyaman. Apalagi, Blue Bird terkenal sebagai penyedia layanan transportasi yang nyaman dan reliabel. Kolaborasi ini juga akan menambah armada Go-Car yang ada di Jakarta” kata CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim.
Nadiem menambahkan, pelanggan layanan Go-Car yang mendapat taksi Blue Bird sebagai armada, bisa menikmati tarif dan promo yang sama dengan armada Go-Car lainnya. Bahkan pelanggan juga tetap bisa membayar taksi Blue Bird menggunakan Go-Pay mereka, termasuk menikmati diskon 30 persen.
Sementara menurut Direktur PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono, perusahaannya bangga bisa bekerjasama dengan pihak Go-Jek untuk melayani masyarakat. Ini adalah respon nyata dari kedua perusahaan untuk menjawab kebutuhaan masyarakat modern saat ini. “Kami percaya layanan ini akan semakin mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan transportasi yang berkualitas melalui multi access channel dari Blue Bird. Pelanggan dapat memberhentikan taksi di jalan, melalui pangkalan, aplikasi My Blue Bird, Call Center dan saat ini kami membuka akses melalui aplikasi Go-Jek,” kata Andre.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Blue Bird terus berinovasi dalam mengikuti perkembangan teknologi untuk melayani pelanggan lebih baik lagi. Tak hanya kedua perusahaan yang mendapatkan untung, para pengemudi pun mendapatkan untuk dari kolaborasi ini. Keuntungan yang didapatkan adalah tambahan order dari penumpang yang memesan layanan Go-Car di aplikasi Go-Jek.
“Dengan adanya tambahan pendapatan ini, tentunya kesejahteraan pengemudi kami bisa meningkat. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami dalam memanjakan pelanggan untuk kemudahan mendapatkan layanan taksi Blue Bird, sejalan dengan motto kami Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised, dan di saat yang bersamaan memastikan kesejahteraan para pengemudi kami,” kata Andre.
Tarif yang dikenakan bagi mereka yang mendapatkan taksi Blue Bird lewat aplikasi Go-Jek sejauh ini sama dengan Go-Car. Harga yang dibayarkan pelanggan pun sesuai yang tertera di aplikasi Gojek, bukan dari argo taksi. Sementara soal selisih tarif di aplikasi dan argo taksi, pihak Go-Jek masih merahasiakannya. Terlebih sejumlah kasus menunjukkan ada pengemudi taksi Blue Bird yang tidak tahu siapa yang harus membayar selisih tarif antara yang tertera di argo dengan yang ada di aplikasi pengguna Go-Car.
Dengan adanya kerja sama ini, Blue Bird dan Go-Jek yakin pelanggan akan semakin dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan mobilitas mereka sehari-hari yang tinggi. Sebagai perusahaan yang memimpin pasar di sektor masing-masing, Blue Bird dan Go-Jek berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi yang mengutamakan kemudahan dan kenyamanan pelanggan. Keunggulan masing-masing perusahaan juga akan saling melengkapi dan memperkuat kepemimpinan mereka yang mampu mengakselerasi revolusi digital dan semakin memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan solusi teknologi untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketika tiket perjalanan sudah dibeli, mestinya Anda bisa duduk tenang sembari mempersiapkan detail barang yang ingin dibawa. Tapi semua bisa berubah saat Anda mengetahui ada bencana alam yang terkait dengan perjalanan, bisa mulai dari hujan badai, angin topan, gunung meletus, gempa dan banjir, kesemuanya bisa terjadi sesuai kondisi geografis daerah yang dituju.
Bila kondisi bencana lumayan parah, umumnya pihak penyedia jasa transportasi tak akan mengambil risiko, yakni perjalanan akan dibatalkan. Namun tak sedikit bencana alam masih dalam skala yang bisa ditolerir, artinya moda transportasi masih sanggup melalui daerah yang terkena bencana. Bagi Anda yang ingin terus melanjutkan perjhalanan, maka dibutuhkan beberapa persiapan dalam kondisi tersebut. Dihimpun dari situs frommers.com berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan saat melakukan perjalanan saat terjadi bencana.
Cek kondisi tempat yang akan di datangi
Cuaca negara di dunia hampir semua sedang mengalami perubahan yang drastis akibat pemanasan global. Lebih baik Anda memantau daerah yang akan dikunjungi melalui televisi atau aplikasi pemantau cuaca untuk mengetahui dengan jelas kondisi di sana.
Jeli baca situasi bencana alam
Kalau Anda bepergian ke daerah yang rawan bencana seperti gempa bumi atau longsor, lebih baik Anda mencari tempat berlindung yang benar-benar aman dari pada harus belari-larian yang justru akan membuat Anda tidak aman.
Siapkan jas hujan dan payung
Beberapa kota di Indonesia dan beberapa negara sedang mengalami musim hujan. Kedua benda ini sangat diperlukan, karena Anda tidak akan tahu kapan hujan akan datang dan berhenti.
Sepatu berbahan karet atau gel
Dengan musim hujan yang melanda, sepatu karet atau yang berbahan gel bisa memudahkan Anda untuk bepergian. Selain ringan, Anda jadi tidak perlu repot membawa sandal jepit lagi untuk mengganti sepatu yang basah.
Miliki aplikasi banjir
Kalau Anda berlibur ke daerah yang saat ini sering terjadi hujan, sebaiknya gunakan aplikasi untuk mencari titik banjir dan daerah yang rawan terkena banjir. Ini akan memudahkan Anda untuk langsung berpindah ke tempat lain dan tidak terjebak banjir atau kemacetan.
Pilih kendaraan
Musim hujan seperti ini terkadang menyulitkan Anda untuk jalan-jalan. Disarankan untuk para traveler tidak menggunakan motor, memang menggunakan motor akan lebih cepat, namun paling rentan mogok dan Anda menjadi sakit karena terkena hujan. Pilihan terbaik adalah menggunakan mobil atau transportasi publik seperti kereta atau bus. Selain tidak kebasahan, Anda juga bisa menikmati jalan dengan nyaman.
Pilih destinasi indoor.
Musim hujan membuat kita susah menikmati tempat wisata outdoor. Tapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa tempat wisata yang memiliki outdoor dan indoor. Contohnya di Jakarta seperti Ancol dan Monas, keduanya bisa dinikmati baik outdoor maupun indoornya. Jadi Anda tidak terlalu rugi berjalan-jalan saat musim hujan.
Sedia Masker
Ini penting, kalau Anda liburan saat berada di daerah yang terkena kabut asap. Pastinya dengan masker Anda mencegah terkena penyakit pernapasan.
Tak lama lagi Indonesia bakal menjadi kota metropolitan yang sejajar dengan Bangkok, Kuala Lumpur dan Singapura, pasalnya backbone transportasi di Jakarta akan dilengkapi dengan MRT (Mass Rapid Tansit) dan LRT (Light Rail Transit), melengkapi keberadaan Commuterline atau kereta listrik (KRL) yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota pinggiran seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
LRT
Namun, pemerintah belum cukup puas dengan adanya KRL, karena masih saja Jakarta macet. Seperti diketahui, kini ada dua moda transportasi yang sedang digarap di kawasan Jakarta, yakni LRT dan MRT. Nah, sebelum resmi diluncurkan, mungkin Anda yang warga Jakarta masih bingung dengan istilah LRT, MRT dan city rail (KRL). Berikut dibawah ini kami jelaskan.
LRT atau Light Rail Transit merupakan sebuah sistem kereta api penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan dengan konstruksi ringan dengan gerbong pendek seperti monorel. Sedangkan MRT atau Mass Rapid Transit merupakan sistem transportasi transit cepat yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Untuk KRL sendiri, Anda pasti tahu kereta listrik yang ada di Jakarta dan sudah beroperasi sebelum rencana pembangunan MRT dan LRT ini.
Apa sih perbedaan dari LRT, MRT dan KRL? Bila Anda masih bingung, sebenarnya mudah saja membedakannya dari nama dan bentuknya. Seperti halnya LRT yang merupakan agkutan massal cepat dan ringan. Ringan yang dimaksud adalah kereta yang tidak memiliki gerbong banyak atau hanya memiliki 3 gerbong setiap rangkaiannya. Memang isi penumpangnya akan lebih sedikit dari transportasi massal lainnya. Namun, kecepatannya bisa lebih cepat dari pada KRL karena memiliki gerbong yang lebih sedikit.
MRT di Singapura
MRT sendiri memiliki kapasitas gerbong yang hampir sama dengan KRL yakni 8 gerbong dengan muatan penumpang lebih banyak. Perbedaannya yakni kecepatan laju MRT lebih cepat dibandingkan dengan KRL. Untuk bentuk fisik sendiri MRT terbagi menjadi 2 yakni BRT atau Bus Rapid Transit dan Heavy Rail Transit.
Bus Rapid Transit seperti bus TransJakarta saat ini dan LRT yang akan dibangun atau Trem yang ada saat zaman Belanda menjajah Indonesia. Sedangkan Heavy Rail Transit seperti KRL yang udah ada saat ini. Dalam hal ini, MRT yang berupa Heavy Rail Transit bisa memiliki jalur bawah tanah atau jalur di permukaan tanah seperti yang ada saat ini pada KRL.
Perebedaan lainnya MRT dengan LRT yakni, LRT terbangun seperti monorel yang memiliki jalur sendiri dan bisa dipadukan dengan jalan raya. Saat ini, tak hanya Jakarta yang sedang dalam pembangunan LRT, Palembang yang menjadi Ibukota Provinsi Sumatera Selataan juga memulai pembangunannya. Untuk Jakarta, rute tahap pertama dari Bekasi Timur-Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan Cibubur-Cawang. Sedangkan tahap ke 2 dari Cibubur-Bogor dan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan. Tahap ketiga Palmerah-Grogol.
Sedangkan pembangunan MRT untuk Palembang di mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga ke Jakabaring. Pembuatan LRT ini diperuntukkan Asean 2018 mendatang.
Hujan sepanjang hari yang terjadi kemarin (21/2) menyebabkan beberapa ruas jalur utama terdampak banjir dan tertutup genangan air di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan jalur transportasi massal terganggu, bahkan beberapa sampai berhenti beroperasi sementara. Namun, ada beberaapa jalur transportasi massal yang hingga kini masih belum dapat dilalui sama sekali.
Seperti bus TransJakarta yang terkena dampak dibeberapa jalurnya. Bukan hanya banjir tetapi penutupan jalan karena sempat ada demo massa di depan gedung DPR/MPR. Ada dua koridor bus TransJakarta yang benar-benar berhenti beroperasi sementara, yakni koridor 2 dan 5. Koridor 2 rute Pulogadung-Harmoni sempat terhenti sementara diakibatkan tingginya genangan air di depan ITC Cempaka Mas.
Titik Banjir (21/2) Foto: Istimewa
Sementara Koridor 5 rute Kampung Melayu-Ancol juga sama dengan koridor 2 yang sempat berhenti beroperasi sementara. Ini dikarenakan air kali di depan Ancol naik dan menutupi jalan, sehingga bus Transjakarta sama sekali tidak bisa melalui jalur tersebut. sedangkan untuk rute Bekasi Barat-Hotel Indonesia tidak bisa melalui Cawang UkI dan BNN dan di alihkan melalui Cawang Ciliwung diakibatkan tingginya genangan air di depan UKI (Universitas Kristen Indonesia).
Banjir di simpang Arion Rawamangun. (Foto pribadi)
Informasi dari akun twitter milik PT Transjakarta, menjelaskan keadaan beberapa koridor yang terdampak banjir dan genangan air saat ini sudah bisa dilalui kembali. Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), rute 2 (Pulogadung-Harmoni/HCB), koridor 5 (Kp. Melayu-Ancol), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas), koridor 9 (Pinang ranti-Pluit) dan Koridor 10 (PGC2-Tj. Priok) saat ini sudah bisa beroperasi dengan normal kembali.
Namun, tak hanya jalur TransJakarta saja yang terdampak banjir dan genangan, jalur Kereta listrik atau Commuter Line pun ikut terdampak, informasi ini di dapat dari twitter milik Commuter Line. Beberapa jalur kemarin sempat tidak bisa berperasi sama sekali dan ada yang menjadi tempat pengungsian warga sementara. Rute dari Stasiun Bogor-Jatinegara sempat lumpuh karena di Stasiun Kampung Bandan ada genangan air pada (20/2) dan membuat perjalanan hanya sampai di Stasiun Duri.
Namun, pada (21/2) pasca genangan air, Stasiun Kampung Bandan sudah bisa dilalui kembali oleh kereta dari Bogor menuju Jatinegara. Untuk jalur St. Duri menuju St. Tangerang, kereta yang melintas sangat berhati-hati. Ini disebabkan adanya warga yang terkena banjir mengungsi ke rel yang ada di St. Taman Kota. Hingga kini, ada satu rute Commuter Line yang masih belum bisa beroperasi akibat genangan air yakni rute Stasiun Tanjung Priok menuju Stasiun Kota ataupun sebaliknya.
Sejak (21/2) genangan air yang menutupi jalur kereta membuat perjalanan Commuter Line pada rute ini terputus dan samapai hari ini (22/2) masih juga belum beroperasi. Namun untuk kepastian rute ini akan beroperasi kembali masih belum ada kabar dari pihak PT. KCJ baik secara resmi maupun melalui media sosialnya.
Meski jauh dari sempurna, standar pelayanan bus TransJakarta harus diakui kian membaik, dan apa yang Anda harapkan kala ingin menaiki bus TransJakarta? Nyaman dengan kursi tersedia banyak, plus AC (Air Conditioner) yang optimal sudah pasti jadi impian standar. Selanjutnya buat sebagian besar calon pemumpang adalah menaiki bus TransJakarta keluaran baru yang masih kinclong dengan kursi yang kokoh dan pintu-pintu yang masih mampu menutup rapat.
Nah, bila merujuk ke bus TransJakarta yang terbaru, tercanggih, dan juga ternyaman, maka mengarah langsung ke bus gandeng TransJakarta seri Scania K320IA 6×2/2. Jika dibandingkan bus gandeng TransJakarta lansiran Zhongtong, Tiongkok, maka bus Scania asal Swedia ini jelas terasa lebih kokoh dan eksklusif, jika dibandingkan dengan armada bus TransJakarta yang sudah ada. Label nama Scania juga memberi respon positif bagi para penumpang, lantaran Scania sudah dikenal sebagai manufaktur bus dan kendaraan berat yang punya reputasi besar di tingkat dunia.
Ibarat tak kenal maka tak sayang, Anda pengguna TransJakarta ada baiknya tahu tentang kemampuan bus ini. Dlihat dari kapasitas, bus gandeng bercat putting biru ini dilengkapi 39 kursi, namun karena mengemban peran sebagai BRT (Bus Rapit Transit), bus gandeng ini dapat menampung total 140 penumpang. Enam di antaranya adalah kursi prioritas dan dua ruang untuk kursi roda.
Scania K320IA 6×2/2 dengan panjang 18 meter punya Gross Vehicle Weight (GVW), atau berat muatan maksimum sampai 26 ton. Sementara berat kosong bus ini adalah 19,3 ton, dengan selisih antara berat kosong dan berat maksimum, maka bisa ditaksir payload bus ini mencapai 6,7 ton.
Bicara tentang dapur pacu, bus Scania gandeng mengusung mesin tipe OC09 102 dengan tenaga sebesar 340 daya kuda (horse power). Mesin Scania tipe CNG ini memiliki kapasitas 9000 liter (cc). Kemudian untuk emisi yang dikeluarkan, kadar Nox sebesar 0,94, kadar PM 0,01, kadar HC 0,54, kadar CO 1,26, dan CO2 2063. Mengutip sumber haltebus.com (28/6/2015), dari hasil uji coba antara PT United Tractors dan PT TransJakarta maka disepakati tenaga mesin diturunkan dari 340 HP menjadi 320 HP. Tentang bahan bakar, telah memenuhi standar emisi Euro 6, dan disebut-sebut bus Scania ini bisa menghemat bahan bakar hingga 1,5 kiloliter per liter bensin yang setara dengan RON 88.
Terlahir dari Negeri Skandinavia, Scania menghadirkan bus TransJakarta dengan beragam fitur canggih, sebut saja kendali elektronik yang bisa mengendalikan ketinggian bus dengan suspensi udara, yakni menyesuaikan antara beban dan kondisi jalan. Untuk keselamatan penumpang, bus juga dilengkapi, standar keamanan dan kenyamanan, seperti keberadaan empat kamera CCTV di luar maupun dalam.
Bus Scania TransJakarta didatangkan ke Indonesia lewat kerjasama antara PT TransJakarta dan PT United Tractors selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia. Dalam kurun 2015-2016, PT Transjakarta akan mengoperasikan 103 unit bus gandeng tipe K340IA/6×2-2 dan K320IA/6×2-2. Penjualan untuk Transjakarta di Indonesia menjadi penjualan terbesar kedua untuk bus berbahan bakar gas Euro 6 yang ditawarkan Scania ke berbagai negara. Pemesanan itu juga menjadi rekor tersendiri baru PT United Tractors yang mengageni Scania sejak tahun 2004. Apalagi spesifikasi yang dipesan ini untuk bus kota dan berbentuk bus gandeng.
Scania sebelumnya juga telah mengumumkan penjualan 147 unit bus berbahan bakar gas Euro 6 untuk Cartagena, Kolombia. Namun, penjualan untuk kebutuhan Transjakarta masih membukukan penjualan terbanyak untuk bus gandeng 18 meter. Cartagena hanya memesan 58 unit bus gandeng, sementara seluruh pesanan terakhir PT Transjakarta dan PT Mayasari Bhakti sebanyak 102 unit dan sumbangan swasta untk PT Transjakarta satu unit.
Harga bus Scania gandeng TransJakarta dihargai Rp2,8 miliar per unitnya, maka ketika tersiar beberapa kecelakaan yang melibatkan bus canggih ini, banyak warga yang turut menyayangkan. Selain tipe gandeng, TransJakarta juga mengoperasikan bus Scania K320IA tipe standar (non gandeng).
Penerbangan baik di Indonesia maupun internasional seringkali mengalami berbagai macam tantangan, bukan hanya masalah sepele melainkan masalah yang besar pun sering terjadi. Terkadang masalah-masalah ini justru membuat para penumpang menjadi tidak nyaman terhadap maskapai. Apalagi bila ada penumpang yang melakukan perjalanan kerja atau memiliki phobia., ini sangatlah mengganggu.
Sebenarnya ada beberapa tantangan besar yang dihadapi dalam menjalankan transportasi udara seperti peningkatan kapasitas, layanan, keselamatan dan kompatibilitas lingkungan. Di udara, lalu lintas memang agak berbeda dengan di darat, tapi jangan salah di udara juga ada kemacetan. Bukan hanya karena cuaca yang bisa membuat sebuah penerbangan menjadi tertunda, kemacetan lalu lintas udara juga menjadi salah satu penyebabnya.
Hal ini, dikarenakan beberapa tahun terakhir perminataan perjalanan melalui udara meningkat dari tahun-tahun sebelumya. Ini juga yang membuat bandara semakin lama semakin berkembang dan meningkatnya sistem penerbangan bukan hanya perluasan bandara melainkan teknologi yang canggih pun terus ditambahkan untuk kenyamanan menjawab tantaangan transportasi saat ini.
Masalah keselamatan juga menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan transportasi udara ini. seperti Anda ketahui, pesawat adala transportasi paling aman dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Untuk keselamatan penumpang, pesawat memiliki keamanan terlengkap dari pengecekan keseluruhan pesawat hingga keamanan penumpang di dalam pesawat. Biasanya pihak maskapai akan benar-benar memeriksa pesawat secara terperinci agar tidak terjadi human error.
Tantangan terbesar maskapai untuk transportasi udara adalah penggantian pesawat yang memang tak layak pakai lagi dengan yang baru. Ini menjadi kunci keselaamatan terbesar. Setiap penumpang menginginkan kemanan yang lebih, apabila pesawat yang ditumpangi tidak layak pakai lagi sebaiknya maskapai mengganti bukan terus menggunakan pesawat tersebut hingga benar-benar membahayakan penumpang.
Kompatabilitas lingkungan salah satu hal terpenting, dimana inovasi diperlukan, bukan hanya teknologi tapi pengembangan terhadap keadaan bandara. Di Indonesia pengembangan bandara sudah mulai terlihat, tak hanya membuat Bandara Soekarno-Hatta menjadi lebih luas, melainkan jalur penerbangan ditambahkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma yang tadinya bukan sebagai bandara komersial.
Dilakukannya pengembangan ini seperti pembahasan di awal, karena ada peningkatan penumpang beberapa tahun ini. jumlah penumpang meningkat tiga kali lipat dari awal pertama bandara Soetta ini di bangun.
Belum lama ini, Konfederasi Serikat Pekerja Hong Kong mengeluarkan pernyataaan keberatan pada hari Minggu lalu (19/2), setelah tiga pegendara bus mendapat surat tilang atau tiket pelanggaran karena berhenti di luar Jardine House atau bukan di zona pemberhentian bus. Dilansir dari ejinsight.com, awal masalahnya dikarenakan para supir bus tidak bisa menurunkan penumpang di area halte bus.
Hal ini dikarenakan banyak taksi hingga truk kargo yang memarkir di area halte. Sehingga terjadi kemacetan dan penumpang tidak bisa tepat turun di halte bus. Adanya insiden penilangan ini, membuat para pengemudi yang ditilang memposting pesan mereka ke grup WhatsApp dan di tanggapi pengemudi lain yang mengecam para polisi atas tindakan ini.
Ketua Federasi Lam Kam Oui mengatakan, para pengemudi bus ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena tidak bisa menghenetikan busnya tepat di zona halte bus. Dia menambahkan, adanya hal ini seperti seolah-olah polisi hanya tutup mata atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan taksi dan truk kargo tersebut.
Lam mengatakan, suatu hari dirinya harus membantu pengemudi bus memanggil polisi karena bus tersebut tidak bisa berhenti di halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang akibat terhalang kendaraan lain di depannya. Tak hanya itu, setelah mereka sampai, polisi tersebut membantu penyandang cacat untuk naik ke bus, namun tidak menegur pengemudi kendaraan yang memarkir kendaraanya secara sembarangan tersebut.
Sejak Senin lalu (20/2), federasi meminta para pengemudi bus hanya akan menaikkan dan menurunkan penumpang benar-benar di halte untuk melindungi serikat mereka. Memang, nantinya hal ini akan membuat para penumpang terlambat untuk menaiki bus. Namun, mereka meminta agar para penumpang mau memahami dan mengerti kondisi mereka yang saat ini harus benar-benar menaati peraturan.
Juru bicara New World Pertama Bus dan citybus bersama Federasi akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polisi untuk menemukan cara dalam mengatasi hal ini. Seorang legislator bernama Cheng Chung-tai mengunggah foto yang memperlihatkan antrian bus yang panjang di Hung Hom Palang Harbour Tunnel Toll Plaza sekitar pukul 09.00 waktu Hong Kong pada Senin lalu di akun Facebook-nya. Dari foto tersebut terlihat tiga dari empat jalur yang ada dipenuhi bus yang sedang menunggu dan membuat kemacetan lalu lintas.