Nippo Express, salah satu perusahaan logistik Jepang berencana menjalankan kereta barang antara Cina menuju Eropa. Hal ini karena di bawah inisiatif Belt dan infrastruktur jalanan Cina untuk meningkatkan komunikasi antara ujung timur dan barat Eurasia. Dari catatan, perjalanan dengan kereta kargo ini lebih mahal dibandingkan dengan transportasi laut, tetapi memakan waktu hanya 12-14 hari, sedangkan laut 40 hari.
Baca juga: Dari London, Kereta Kargo East Wind Sampai di Yiwu Setelah 19 Hari!
KabarPenumpang.com melansir laman globalconstructionreview.com (28/9/2018), Nippon Express berencana memulai layanannya setelah Tahun Baru Imlek pada Februari 2019 mendatang. Dimana pelayanan tersebut dimulai dengan satu atau dua perjalanan pulang pergi dalam sebulan.
Kemudian jika berhasil layanan ini akan melakukan pengiriman mingguan atau tergantung permintaan. Nippon dalam pengirimannya akan melacak barang mereka dengan menggunakan GPS dan memonitor suhu lingkungan dalam perjalanan.
Kereta untuk mengirimkan barang-barang tersebut akan disediakan oleh perusahaan kereta api Cina dan menghubungkan kota-kota pedalaman Cina seperti Wuhan, Chongqing dan Xian dengan kota-kota di Eropa pedalaman seperti Duisburg di Jerman.
Langkah pengiriman barang ini sendiri sebagai tanggapan terhadap peningkatan volume barang yang bergerak di antara dua zona. Tak hanya itu, Nippon Express juga tengah menjajaki kolaborasi kedepannya dengan perusahaan logistik Cina dan berencana untuk bekerja sama dengan penyedia kereta api milik negara di Kazakhstan.
Kereta dari Cina nantinya akan mengangkut barang-barang seperti suku cadang mobil, panel LCD dan mesin. Sedangkan komponen suku cadang mobil dan elektronik diangkut dari Eropa ke Cina. Pengiriman pesanan e-commerce seperti anggur dan susu formula juga tengah menjadi pertimbangan.
Baca juga: Tempuh 12.000 Km, Jalur Sutera Kuno Dibuka Kembali dari Inggris Menuju Tiongkok
Adanya dimensi geopolitik untuk layanan yang direncanakan, Cina dan Jepang saat ini mencari cara untuk berkolaborasi daripada bersaing di bidang pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan perdagangan trans-Asia sedang dipicu oleh perang dingin komersial terhadap Cina yang diluncurkan oleh pemerintahan Trump. Sementara itu, perbaikan infrastruktur darat telah membawa timur dan barat lebih dekat bersama.
Waktu yang diperlukan untuk menempuh 8.140 km antara Chongqing dan Duisburg di Jerman telah menurun dari 37 hari pada 2006 menjadi 16 hari pada tahun 2017, menurut laporan tahun ini oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Sekitar 35 kota di Cina kini memiliki jaringan kereta api dengan 34 kota di Eropa, CSIS menemukan, dan pangsa pasar kereta api dengan nilai pertumbuhan 144 persen di paruh pertama tahun 2017, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.