Perusahan otobus (PO) yang mengoperasikan bus Antar Kota Antar Provinsi atau yang biasa disebut AKAP, hampir semua berhenti di rumah makan. Ini menjadi salah satu fasilitas yang diberikan PO selain kenyamanan didalam busnya.
Baca juga: PO Sumber Alam, Bus AKAP Kebanggaan Warga Purworejo
Biasanya juga PO yang memiliki dan mengelola sendiri rumah makan mereka. PO yang memiliki rumah makan sendiri, punya nilai lebih yakni kualitas rasa makanan, kebersihan dan pelayanan serta fasilitasnya terkontrol. Sedangkan rumah makan lain PO harus mengirim keluhan dari penumpang ke pengelola rumah makan.
KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, ada beberapa rumah makan yang biasa disinggahi PO bus seperti rumah makan (RM) menara kudus di Gringsing ini milik PO Haryanto. Kemudian RM Sari Rasa di Kendal, RM Taman Sari di Tuban, RM Kedung Roso di Brebes.
Selain itu RM Menara Kudus di Cirebon, RM Duta di Ngawi, RM Puritama di Situbondo dan RM Utama di Caruban. Nah, pada hari biasa PO bus akan mmpir di rumah makan, lalu bagaimana ketika pemudik yang tengah puasa dan menggunakan bus AKAP serta berhenti di rumah makan?
Pengamat transportasi AM Fikri mengatakan, biasanya PO bus memberikan kupon makanan ke penumpang di awal perjalanan untuk ditukar dengan makanan ketika berhenti di rumah makan.
“Saat Ramadhan, biasanya penumpang diberi pilihan untuk dapat bersantap di rumah makan atau membungkus makanan yang ditukarkan dari voucher tersebut,” ujar Fikri yang dikutip dari kompastravel (9/5/2019). Kebijakan perusahaan otobus terhadap waktu istirahat dan bersantap saat Ramadhan juga berbeda-beda. Menurut Fikri tergantung dengan waktu perjalanan dan waktu buka puasa atau sahur.
“Karena perusahaan bus itu punya kerja sama dengan rumah makan di beberapa daerah. Misalnya kalau di daerah Jawa Tengah itu biasanya di Gringsing,” jelas Fikri.
Fikri mencontohkan, misal pada waktu sahur bus tujuan Solo sudah melewati daerah Gringsing. Supir bus umumnya memiliki keleluasaan untuk menawarkan waktu istirahat makan bagi penumpang.
“Tetapi dengan konsekuensi waktu tiba yang harusnya pukul lima pagi jadi lebih tertunda, dan tempat makan juga yang sederhana atau seadanya karena tidak ada kerja sama dengan perusahaan bus,” jelas Fikri.
Baca juga: PO Rasa Sayang, Kondang Layani Bus AKAP Jakarta – Bima
Saat menumpang bus AKAP pada Ramadhan, tidak ada salahnya bagi penumpang untuk membawa bekal makanan dan minuman guna membatalkan puasa atau sahur. Mengingat saat mudik kemacetan jalanan juga sulit untuk diprediksi.