Pada 18 Januari 2020 cabang serikat taksi swasta yang berbasis di daerah Jonan Tokyo, Jepang mengadakan pesta Tahun Baru. Pesta ini dihadiri oleh pengemudi taksi independen yang diadakan di kapal wisata sungai tradisional Yakatabune di Ibukota.
Baca juga: Jadi Heboh Setelah Serangan Virus Corona, Inilah Sosok Kapal Pesiar “World Dream”
Ternyata sebuah lonjakan pada penderita virus corona Jepang meningkat. Peningkatan ini ternyata dikonfirmasi berasal dari antara para peserta pesta Tahun Baru itu. KabarPenumpang.com melansir mainichi.jp (17/2/2020), pesta Tahun Baru tersebut dihadiri oleh sekitar 70 pengemudi taksi dan keluarga mereka.
Di kapal tersebut, mereka makan-makan, tetapi hujan turun cukup deras dan membuat jendela harus di tutup sehingga menciptakan ruang terbatas dengan ventilasi yang tidak memadai. Hal ini membuat lingkungan tersebut lebih mudah penyebaran penyakit diantara penumpang kapal itu.
Karena hal ini pemerintah metropolitan Tokyo mengatakan virus itu mungkin menyebar di ibukota sebab orang-orang yang tidak berada di pesta tersebut temasuk pekerja kantor dan pengemudi juga dipastikan terinfeksi. Sehingga pemerintah menyerukan langkah-langkah untuk mencegah penularan.
Pemerintah metropolitan Tokyo memberikan informasi tentang rute infeksi di antara peserta pesta pada konferensi pers 16 Februari. Saat itu, sudah dilakukan tes pada sekitar 200 orang terlibat dalam serikat taksi dengan asumsi bahwa infeksi telah menyebar di kapal Yakatabune.
Seorang pengemudi taksi independen berusia 70-an, yang berpartisipasi dalam pesta bersama istrinya, dinyatakan positif di Tokyo. Dia adalah menantu dari seorang wanita berusia 80-an dari Prefektur Kanagawa, selatan Tokyo, yang meninggal pada 13 Februari di mana kematian pertama dikonfirmasi Jepang dari penyakit virus corona.
Pemerintah metropolitan mulai menyelidiki setelah kematian wanita itu, dan telah mengkonfirmasi 11 peserta dan karyawan Yakatabune terinfeksi dengan virus corona pada 16 Februari. Dua orang yang tidak berada di atas kapal wisata juga dites positif terkena virus baru.
Baca juga: Militer Jepang Siapkan Kapal Ferry untuk Karantina Masyarakat Terinfeksi Virus Corona
Tak hanya itu, seorang karyawan wanita dengan cabang serikat pekerja berusia 50-an, yang melakukan kontak dengan sopir taksi di tempat kerja, dan seorang dokter berusia 60-an di Rumah Sakit Umum Makita di Tokyo. Seorang perawat di rumah sakit yang dites positif terkena virus korona pada 15 Februari telah menghadiri pesta Tahun Baru sebagai anggota keluarga dari salah satu pengemudi taksi.