Belakangann setelah kenaikan tarif tiket pesawat, masyarakat kembali beralih menggunakan transportasi darat baik kereta api ataupun bus antar kota antar provinsi (AKAP). Hal ini kemudian membuat para pemilik perusahaan otobus (PO) semakin mengembangkan sayapnya seperti menambah armada bus yang baru atau membuka anak perusahaan baru yang melayani penumpang.
Baca juga: Pemberian Kupon Makan oleh PO Bus, Bagaimana di Bulan Ramadhan?
Salah satu yang memanfaatkannya adalah PO Agam Tungga Jaya dimana awalnya bisnis PO ini adalah persewaan bus pariwisata. Kemudian seiring waktu berjalan PO ini membuka PO Sudiro Tungga Jaya yang melayani rute AKAP.
Pada pertengahan Juni 2017 kemarin PO Sudiro Tungga Jaya membuka dua trayek yakni Ponorogo – Ciledug PP dan Ponorogo – Bogor PP. Kemudian di Agustus pada tahun yang sama, membuka trayek ketiganya dari Ponorogo ke Jakarta PP.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, PO Sudiro Tungga Jaya berasal dari Maospati, Magetan, Jawa Timur. PO bus yang satu ini ternyata memiliki perbedaan yang unik dan signifikan dibandingkan PO lainnya dengan trayek sama yakni armadanya mampu mencatatkan waktu yang lebih cepat dengan jarak tempuh yang cukup panjang.
Penasaran kenapa bisa sampai secepat itu? Ternyata PO Sudiro Tungga Jaya sering melaju dengan kecepatan 100 km per jam lebih saat jalanan terlihat agak sepi sehingga wajar bila waktu tempuhnya lebih cepat dan viral dikalangan warganet serta penumpang yang sering menggunakan armada PO bus ini. Selain itu, armada-armadanya juga terkenal sering berovertake di jalanan baik kondisi jalanan sepi maupun jalanan ramai sekalipun.
PO Sudiro Tungga Jaya juga memiliki jargon ELKUSLA (Eling Kuat Selamet) yang jika dalam bahasa Indonesia memiliki arti Ingat Kuat dan Selamat. Armada PO Sudiro Tungga Jaya ini menggunakan body bus jenis Jetbus 2+ SHD dari Karoseri Adi Putro Malang dan yang terbaru menggunakan Zeppelin G3 HDD buatan Gunung Mas. Sedangkan untuk chassisnya sendiri PO Sudiro Tungga Jaya menggunakan chassis bus buatan Hino dengan tipe Hino R260 atau yang biasa disebut RK8, dan Hino RN 285.
Baca juga: PO Intra, Kondektur Bukan Hanya Pengutip Ongkos Tapi Juga Navigator untuk Menyalip
PO Sudiro Tungga Jaya ini melayani kelas eksekutif dengan total jumlah tempat duduk untuk penumpang sebanyak 32 kursi. Ditambah fasilitas-fasilitas seperti recleaning seat, bantal, selimut, servis makan, snack, toilet, hiburan LED TV dan juga ada free wifinya juga. Tarif dari bus ini untuk jurusan Jawa Timur – Jabodetabek diharga Rp180 ribu, sedangkan untuk Jawa Tengah – Jabodetabek diharga Rp160 ribu jika belum ada perubahan.