Sukhoi Superjet (SSJ) 100 adalah pesawat penumpang narrow body yang sejatinya punya pasar potensial untuk ekspor. Dilengkapi teknologi fly by wire, SSJ 100 tak pelak banyak dilirik oleh banyak maskapai dunia. Namun, pecahnya perang Rusia-Ukraina telah berpengaruh buruk pada program pengembangan SSJ 100, pasalnya Rusia sebagai negara manufaktur dan prinsipal SSJ 100, mendapatkan sanksi ekonomi dan embargo internasional, yang notabene mempersulit masa depan SSJ 100.
Dikutip dari frontierindia.com (16/8/2023), CEO United Aircraft Corporation (UAC) Yuri Slyusar baru-baru ini berbicara dengan saluran televisi “Russia-24” tentang potensi UAC untuk memulai produksi SSJ 100 di pabrik Hindustan Aeronautics Limited (HAL) di India.
“Kami masih yakin bahwa di bawah lisensi impor di pabrik HAL, yang memproduksi pesawat tempur untuk Angkatan Udara India, tempat mereka memproduksi pesawat Sukhoi Su-30MKI – lebih dari 270 pesawat telah dibuat di sana; itu memang basis yang signifikan, personel terlatih, peralatan, dan proses yang disempurnakan. Kami bisa mulai memproduksi pesawat SSJ untuk pasar India di sana dalam waktu yang cukup singkat,” ujarnya.
Slyusar menambahkan bahwa negosiasi sedang berlangsung dengan rekan India. “Bagi saya, negosiasi lebih untuk kepentingan pihak India daripada kami, karena kami memiliki Superjet Rusia dan akan melanjutkan produksinya. Bagi India, ini merupakan lompatan teknologi yang signifikan, ”katanya.
Pada bulan Februari, Slyusar mengindikasikan untuk pertama kalinya bahwa diskusi telah dilakukan antara UAC dan India mengenai lokalisasi produksi SSJ 100 dan kolaborasi pada program Il-114 dan MC-21.
Sebelumnya pada hari yang sama, ketua UAC mengumumkan bahwa penerbangan pertama versi upgrade dari pesawat SSJ 100 buatan lokal akan dilakukan pada bulan September. Satu pesawat uji akan berpartisipasi dalam tes yang dilakukan dengan mesin domestik PD-8.
Boeing dan Airbus tidak memproduksi pesawat sekecil SSJ-100. Perusahaan Brasil Embraer, dengan E190, adalah pesaing paling tangguh di segmen pasar ini, tetapi lebih bergantung pada negara Barat untuk suku cadang penting seperti mesin.
Baca juga: Gantikan Michelin, Sukhoi Superjet 100 Bersiap Gunakan Ban Pesawat Produksi Dalam Negeri
India telah memulai diskusi dengan Embraer, yang berbasis di Brasil, dan telah menunjukkan prototipe Regional Transport Aircraft (RTA) yang dirancang oleh National Aeronautics Limited (NAL). Bandara yang lebih kecil biasanya memiliki landasan pacu yang lebih pendek, sehingga menyulitkan produsen pesawat berbadan sempit seperti Airbus dan Boeing untuk lepas landas dan mendarat.
Hindustan Aeronautics Limited saat ini juga memproduksi pesawat regional Dornier 228 dengan 19 kursi untuk Alliance Air.