Menggantikan Stadion Lebak Bulus sebagai home ground Persija, Jakarta Internasional Stadium atau JIS juga digunakan untuk pertandingan sepak bola lainnya. Berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara, JIS yang tengah dalam proses penyelesaian pembangunan ini akan mampu menampung 82 ribu penonton.
Baca juga: KAI, KCI dan TransJakarta Intens Bahas Transportasi Menuju Jakarta Internasional Stadium dengan JakPro
Komplek stadion ini dibangun di atas lahan seluas 22 hektar dan gedung stadion sendiri dibangun di atas lahan 375,7 meter persegi. Uniknya, JIS akan menjadi stadion dengan atap yang bisa dibuka dengan kapasitas terbesar di Asia dan kedua terbesar di dunia setelah Stadion AT&T di Arlington, Texas.
Dalam pembangunannya JIS sempat tertunda karena sengketa tanah dan gugatan class action oleh mantan penghuni liar yang rumahnya dihancurkan. Setelah penundaan perencanaan dan konstruksi, sengketa tanah berakhir dan tanah siap untuk dibuka untuk konstruksi pada tahun 2017, dan bangunan-bangunan bekas penghuni liar kemudian dihancurkan.
Dua tahun kemudian tepatnya pada September 2019 pembangunan stadion dimulai dan diharapkan selesai pada Oktober 2021. Meski pandemi, pembangunan tetap berjalan walaupun kemajuan konstruksi terus terlambat akibat berkurangnya pekerja konstruksi dan keterlambatan pengiriman dan pengangkutan material konstruksi untuk proyek tersebut.
Per 15 Maret 2021, pada minggu ke-80 konstruksi, proyek sudah 50,5 persen selesai, dibandingkan dengan yang diproyeksikan 52 persen sesuai rencana. JIS dibangun sudah sesuai dengan standar FIFA untuk mengakomodasi berbagai kegunaan seperti konser musik dan acara seni selain sepak bola dan acara olahraga lainnya. Stadion ini akan dikembangkan sebagai area multifungsi.
Selain stadion sepak bola, juga akan ada dua lapangan latihan outdoor. Selain fasilitas olahraga, pengembangan berorientasi transit (TOD) dengan hotel dan apartemen akan dikembangkan di area stadion. Jalur pejalan kaki yang lebar akan menghubungkan kompleks stadion dengan BMW Park di dekatnya. Direncanakan untuk mengembangkan agritourist yang menghubungkan kompleks stadion dengan reservoir Cincin dan hutan kota yang berdekatan.
Stadion ini diusulkan untuk terhubung dengan stasiun KRL Commuterline Pink Line , karena stadion terletak dekat dengan jalur, serta stasiun LRT Jakarta. Desainnya akan memiliki desain stand tiga tingkat dengan tinggi total stadion akan mencapai 73 meter, menjadikannya salah satu stadion tertinggi di dunia.
Ini juga akan memiliki fasad bergaya garis-garis harimau dan mosaik tempat duduk bertema warna dan maskot tim, sedangkan bentuk stadion sendiri terinspirasi oleh pakaian tradisional Betawi. Lapangan bermain stadion adalah ukuran peraturan FIFA 105 x 68 meter, dan akan menggunakan permukaan rumput hibrida. Rumput hibrida akan menjadi kombinasi dari rumput zoysia matrella dan rumput sintetis LIMONTA MIXTO yang diimpor dari Italia dan juga akan digunakan di lapangan pelatihan luar ruangan.
Nantinya juga akan menjadi stadion sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki permukaan semi-buatan. Atap yang dapat dibuka terbuat dari membran ETFE dan panjangnya 100 meter. Tak hanya itu, JIS akan menjadi stadion sepak bola pertama yang memiliki atap yang dapat dibuka di Indonesia dan stadion sepak bola kedua di Asia Tenggara yang memiliki atap yang dapat dibuka setelah Stadion Nasional Singapura.
Baca juga: Jalan-Jalan Ke Ancol Naik Kereta? Yuk Turunnya di Stasiun Ancol
Stadion Internasional Jakarta akan memiliki dek observasi pemandangan langit di sisi atap yang dapat dibuka, stadion pertama yang memiliki satu di Asia Tenggara. Dek sky-viewing setinggi 70 meter atau 20 lantai di atas tanah yang menawarkan pemandangan kompleks Ancol dan area Jakarta Utara lainnya. Dek pemandangan langit dapat digunakan untuk jogging dan mendaki.