Sunday, October 13, 2024
HomeDaratTak Ada Peron di Jalur, Petugas ini Gendong Nenek Turun dari Gerbong...

Tak Ada Peron di Jalur, Petugas ini Gendong Nenek Turun dari Gerbong Kereta

Seorang nenek digendong saat turun kereta ketika tiba di stasiun dan tidak ada peron karena berhenti di jalur kedua. Leng Hiang saat itu menaiki kereta ekspres dari Stasiun Hat Yai di Songkhla menuju ke Stasiun Ban Ppong di Ratchaburi pada Senin (13/1/2020) kemarin.

Baca juga: Gegara Tak Ada Kursi di Gerbong MRT, Kakek Ini Terpaksa Duduk di Lantai Kereta

Dia pergi bersama putrinya, Pimchanik Praiwusan untuk menghadiri pemakaman. Keduanya berangkat dari Hat Yai pukul 1845 waktu setempat pada hari Minggu (12/1/2020) dan tiba di Ban Pong pukul 09.43 pagi hari berikutnya. Saat itu kereta mereka terlambat satu jam ketika tiba di Ban Pong.

KabarPenumpang.com melansir dari laman bangkokpost.com (16/1/2020), saat akan turun dari kereta tidur, ternyata di jalur tersebut tidak ada peron. Kemudian seorang staf gerbong kereta ekspres itu menggendong nenek 82 tahun tersebut melintasi jalur lain untuk naik ke peron utama.

Tak hanya itu, seorang petugas lainnya juga membantu membawakan tasnya ke peron. Karena hal ini, Hiang mengaku benar-benar menghargai bantuan para petugas itu. Dia bahkan berterimakasih kepada State Railway of Thailand (SRT) yang sudah memberikan perlakuan khusus kepadanya.

“Saya benar-benar menghargai bantuannya. Saya ingin berterima kasih kepada State Railway of Thailand (SRT) karena telah merawat penumpang dengan baik,” kata Leng pada hari Kamis setelah tiba di stasiun Hat Yai dalam perjalanan kembali.

Diketahui, petugas yang menggendong Hiang bernama Yakareeya Manu. Pria 34 tahun yang merupakan penduduk asli distrik Cho Airong di Narathiwat tersebut sudah bekerja sejak 2008 di kereta api sebagai petugas keamanan di Hua Lamphong dan kini mulai bekerja sebagai staf di gerbong tidur kereta ekpres sejak tahun 2012.

Baca juga: Beberapa Lansia Justru Tak Ingin Duduk di Kereta Komuter, Ini Alasannya!

“Saya senang membantu Anda, nenek. Semoga kesehatan Anda baik,” kata Yakareeya.

Nah, bagaimana petugas kereta Indonesia dan negara lain bila ada orang lanjut usia yang kesulitan berjalan? Apakah akan melakukan hal seperti ini atau dibiarkan begitu saja karena ada keluarga disekitar mereka?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru