Melakukan perbincangan dengan orang asing atau penumpang yang duduk di sebelah Anda ketika mengudara agaknya menjadi salah satu opsi yang tidak akan ditempuh untuk menghabiskan waktu perjalanan. Alih-alih melakukan hal tersebut, mungkin Anda akan memilih untuk mendengarkan musik, menonton film yang sudah Anda unduh, atau bahkan tidur. Tapi tahukah Anda, bahwa perilaku untuk tetap diam dan tidak membuka topik obrolan selama perjalanan ini amat diterapkan oleh orang Jepang. Mengapa bisa begitu?
Baca Juga: Di Jepang, Bisa Makan Mie Gratis Asalkan Datang ke Stasiun Lebih Awal!
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman soranews24.com (4/7/2019), sebuah perusahaan penyedia jasa traveling asal Jepang, Expedia melakukan survei mengenai perilaku penumpang ketika berada di dalam pesawat. Mereka mengumpulkan sekitar 18.237 wisatawan dari 23 negara berbeda yang pernah naik pesawat atau tinggal di sebuah hotel dalam kurun waktu setahun terakhir.
Alih-alih mengetahui destinasi yang mereka tuju atau apa tujuan mereka melakukan perjalanan tersebut, Expedia lebih tertarik dengan perilaku mereka ketika di dalam pesawat – apakah mereka akan membuka topik obrolan dengan penumpang yang ada di sampingnya, atau tidak. Dan tahukah Anda, bahwa orang-orang Jepang amat tidak tertarik untuk membuka topik obrolan dengan penumpang yang ada di sampingnya.
Dalam survei tersebut, penumpang asal India menjadi ‘pemimpin klasemen’, dimana sebanyak 60 persen dari mereka mengatakan senang untuk membuka topik obrolan dengan penumpang di sebelahnya. Angka tersebut diikuti oleh pelancong asal Mexico yang berada di angka 59 persen. Negara ketiga yang gemar untuk melakukan hal serupa adalah Brazil yang memegang angka 51 persen, yang diikuti oleh Spanyol dengan angka 46 persen.
Tidak hanya itu, angka mengejutkan lainnya juga muncul dari klasemen bawah, dimana dihuni oleh:
Korea: 28 persen,
Australia: 27 persen,
Jerman: 26 persen,
Hong Kong: 24 persen, dan
Jepang: 15 persen.
Tidak hanya soal membuka topik perbincangan selama berada di dalam pesawat, tapi orang-orang Jepang – setidaknya dalam survei yang dilakukan oleh Expedia ini juga terkenal tidak terlalu ‘ramah’ selama berada di bandara atau bahkan di dalam penerbangan sekalipun. Ini terbukti dari munculnya nama Jepang yang berada di posisi bontot dari sejumlah pertanyaan di dalam survei tersebut, mulai dari “Membantu penumpanglain untuk memasukkan barang ke dalam bagasi kabin”, “memberikan rekomendasi perjalanan kepada penumpang lain di dalam pesawat”, hingga “mengalah kepada penumpang lain yang terlambat ketika berada di security checkpoint”.
Terkesan Tidak Ramah Karena Budaya dan Keterbatasan
Namun patut digarisbawahi di sini, bahwa ini tidak menandakan bahwa pelancong asal Negeri Sakura tidaklah ramah atau tidak baik, melainkan elemen budaya hingga letak geografis yang mungkin menyebabkan mereka bertindak seperti itu.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, kebudayaan di Jepang sana selalu menekankan untuk tidak mengganggu orang lain, dan membuka topik perbincangan dengan orang lain ditafsirkan bisa menjadi satu celah untuk mengganggu orang lain.
Baca Juga: Beragam Alasan Mengapa Orang Jepang Fanatik Pada Sosok Kereta
Selain itu, faktor linguistik juga memegang peranan penting di sini, dimana tidak semua orang Jepang bisa berbahasa Inggris dan baha Inggris juga tidak dijadikan bahasa internasional di sana. Jadi, wajar saja nampaknya apabila mereka lebih memilih untuk diam.
Sementara untuk perkara mengalah kepada penumpang lain yang sudah terlambat agaknya menjadi percampuran dari dua variabel di atas – budaya dan linguistik. Alih-alih si lawan bicara tidak mengerti apa yang mereka sampaikan dan berujung pada salah paham (mengganggu orang lain), maka mereka mungkin akan berpikiran untuk tidak mencampuri urusan penumpang yang terlambat ini.
Sangat unik, ya!