Belum lama ini, investigator keselamatan udara Perancis, Bureau d’Enquetes et d’Analyses, berhasil mendapatkan data penerbangan PK8303 Pakistan International Airlines (PIA) dan rekaman suara kokpit sebelum jatuh. Dari hasil penyeledikan sementara, diduga kuat pilot menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan yang merenggut 97 jiwa dari 91 penumpang dan delapan awak itu.
Baca juga: Setelah Insiden Kecoa, Kini Belatung Hidup ‘Tersaji’ di Makanan Pakistan International Airlines
Seperti diberitakan fliegerfaust.com , kronologi kecelakaan pesawat Airbus A320 milik PIA bermula saat pesawat yang dipimpin Kapten Sajjad Gull itu lepas landas dari Bandara Lahore sekitar pukul 13,05 waktu setempat. Menurut keterangan salah satu dari dua penumpang selamat, penerbangan tersebut bisa dibilang nyaris sangat mulus, mulai dari awal take off sampai sebelum terjadinya kecelakaan.
Keadaan berubah ketika pesawat mencoba mendarat di Bandara Internasional Jinnah. Laporan dari otoritas penerbangan sipil Pakistan, terungkap, sebelum jatuh, pesawat rupanya mengalami kerusakan atau mungkin kegagalan di kedua mesin. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh percobaan pendaratan pertama.
Pada percobaan pendaratan pertama, petugas Air Traffic Controller (ATC) sempat mengingatkan bahwa pesawat berada pada posisi yang keliru ketika melakukan pendekatan pendaratan (approach landing) melalui pendekatan Instrument Landing System (ILS). Saat itu, pesawat tercatat masih melaju dengan kecepatan tinggi, mencapai lebih dari 200 mil per jam (322 kilometer per jam). Padahal, jarak pesawat sebelum touchdown di runway 25 Bandara Internasional Jinnah, di Kota Karachi, sudah begitu dekat dan dinilai tidak sesuai prosedur pendaratan.
Setelah diperingatkan dua kali untuk tidak meneruskan proses pendekatan pendaratan, alih-alih mengikuti saran dari ATC, pilot yang diketahui telah memiliki jam terbang tinggi tersebut justru melanjutkan pendaratan. Alhasil, ketika touchdown, pesawat mengalami gesekan kuat di lambung dan kedua mesin pesawat akibat roda pendaratan atau landing gear tidak keluar. Menurut laporan, sempat terjadi beberapa benturan sehingga ATC menyarankan untuk pilot agar membawa pesawat kembali ke langit dan melakukan percobaan kedua. Anehnya, pilot tak memberitahu kondisi tersebut (tidak keluarnya landing gear).
Di percobaan pendaratan kedua pada pukul 14.30, sebetulnya ATC yang bertugas kala itu memandu pilot agar berada di ketinggian 3500 kaki. Namun, pilot hanya membawa pesawat pada ketinggian 1300 kaki. Di sinilah pilot memberitahu bahwa pesawat kesulitan untuk mempertahankan ketinggian dan kedua mesin mengalami kerusakan teknis, mengingat, bagian bawah mesin di antaranya terdapat aksesoris gearbox dan pompa hidrolik yang keduanya mungkin saja disfungsi akibat gesekan saat percobaan pendaratan pertama.
Pada proses percobaan pendaratan kedua, tak lama setelah pilot memberitahu keadaan pesawat dan memberi sinyal darurat (mayday) ATC kehilangan kontak, tepatnya pada pukul 14.40 waktu setempat. Pesawat akhirnya diketahui jatuh dan terbakar serta menabrak empat rumah di permukiman Model Colony, 3,2 kilometer dari Bandara Internasional Jinnah.
Pesawat Airbus A320 milik PIA tercatat telah mempunyai 47.100 jam terbang dan telah lulus uji kelaikan pada 2019. Airbus menerangkan, pesawat mereka itu mulai beroperasi pada 2004, sebelum dibeli PIA di 2014. Meski sudah mendengar rekaman percakapan di kokpit, pihak kementerian perhubungan Pakistan belum mengeluarkan laporan resmi terkait penyebab terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Pintu Darurat Dikira Toilet, Penumpang Pakistan Airlines Bikin Penerbangan Delay 7 Jam!
Akan tetapi, kecelakaan A320 milik PIA rupanya bukan kecelakaan pertama dan terburuk sejak setidaknya satu dekade terakhir. Sebelumnya, pada 2010, pesawat yang dioperasikan penerbangan swasta Airblue, jatuh dekat Islamabad, menewaskan 152 orang, kecelakaan terburuk dalam sejarah Pakistan.
Pada 2012, pesawat Boeing 737-200 yang dioperasikan Bhoja Air jatuh dalam cuaca buruk saat akan mendarat di Rawalpindi, menewaskan 121 penumpang dan enam awak. Kemudian, pada 2016, pesawat Pakistan Internasional Airlines jatuh terbakar dalam penerbangan dari Pakistan utara ke Islamabad, menewaskan 47 orang.