Walaupun tergolong sebagai gerbang masuk pelancong yang paling aman, namun ternyata tidak seluruh bagian bandara dapat menawarkan keamanan bagi Anda. Seperti halnya yang terjadi di Hong Kong, dimana sejumlah pelancong kehilangan barang bawaan meeka ketika menggunakan jasa bus bandara. Alih-alih menghabiskan waktu dengan bersenang-senang selama berada di kawasan wisata Kowloon, para pelancong ini terpaksa menggigit jari lantaran barang bawaan mereka yang berpindah tangan secara ilegal.
Baca Juga: Tips – Sebelum Masuk ke Kargo Pesawat, Pastikan Koper Anda Cukup Kuat
Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman channelnewsasia.com (14/1/2018), Kepolisian Hong Kong menyatakan bahwa dua kasus dilaporkan pada Bulan Desember 2017 silam. “Sudah banyak, banyak sekali kasus yang melibatkan pelancong yang baru mendarat di Hong Kong dan memilih untuk menggunakan bus dari bandara menuju kota,” ungkap salah satu petugas senior di Kepolisian Hong Kong.
Otoritas keamanan di Hong Kong tersebut menyatakan bahwa tindakan kriminal seperti ini merupakan hasil kerja sama yang dilakukan oleh sejumlah pencuri. “Terlihat (pencurian) ini melibatkan sejumlah pelaku utama. Ini merupakan ulah sindikat yang terorganisir dengan baik,” imbuhnya.
Pada tanggal 6 Desember 2017, seorang wanita seperempat abad melaporkan bahwa kopernya telah hilang ketika ia turun dari bus bandara. Sialnya, koper tesebut berisikan barang berharga yang nilainya mencapai US$510 atau yang setara dengan Rp6,8 juta. Sontak, wanita ini langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib.
Sepuluh hari berselang, tepatnya 16 Desember 2017, laporan serupa datang dari seorang wanita paruh baya. Dalam laporannya, Ia mengaku bahwa koper miliknya yang berisikan barang berharga senilai HK$5.600 atau yang setara dengan Rp 9,6 juta telah raib digondol orang. Anehnya, sindikat ini mengetahui persis mana koper yang berisikan barang berharga, mana yang tidak.
Berdasarkan dua laporan tersebut, pihak Kepolisian Hong Kong menarik satu benang merah, dimana sasaran empuk dari tindak kriminal ini adalah orang-orang yang duduk di lantai dua bus bandara dan meninggalkan barang bawaannya di kompartemen bagasi yang notabene, tingkatnya lebih rendah dibandingkan tempat mereka duduk. Kurangnya pengawasan dari si empunya barang disinyalir menjadi celah yang dimanfaatkan dengan sangat jeli oleh sindikat ini.
Baca Juga: Koper di Kargo Aman, Penerbangan Pun Nyaman
Walaupun Hong Kong International Airport yang terletak di Pulau Chek Lap Kok ini menyandang predikat sebagai bandara utama, tidak menutup kemungkinan dengan menyebarnya pemberitaan semacam ini, akan mencoreng nama baik dari bandara yang mulai beroperasi pada 6 Juli 1998 ini.
Jika ditelaah lebih mendalam, bukan tidak mungkin jika pelancong akan mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke Cina hanya karena ulah sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab seperti sindikat kriminal ini. Walhasil, bandara yang menjadi Hub sejumlah maskapai ternama seperti Air Hong Kong, Cathay Pacific, Cathay Dragon, DHL Aviation, dan Hong Kong Airlines ini menjadi sepi pengunjung.
Hingga saat ini, kepolisian setempat masih berusaha untuk menciduk sindikat yang merugikan penumpang tersebut.