Pesawat British Airways yang akan lepas landas dari Bandara London City pada Kamis (10/10/2019) kemarin, harus menunda penerbangannya menuju Amsterdam. Hal ini dikarenakan ada seorang aktivis lingkungan yang memprotes soal iklim dengan cara naik ke atas badan pesawat tersebut.
Baca juga: Gunakan Kotoran Kelinci, ANA Siap Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Pada 2021
KabarPenumpang.com melansir edmontonjournal.com (10/10/2019), pemrotes tersebut diketahui seorang atlet paralympian bernama James Brown. Perwira polisi senior Inggris, Cressida Dick mengatakan, tindakan yang dilakukan pria tunanetra tersebut sembrono, bodoh dan sangat berbahaya.
Karena naik ke atas pesawat, Brown diamankan pihak kepolisian karena membahayakan sebuah pesawat yang akan lepas landas. Bahkan tindakannya ini di-videokan secara langsung di media sosial, dimana Brown mengatakan pada pengikutnya bahwa ini semua tentang krisis iklim dan ekologi.
“Kami memprotes kelambanan pemerintah dalam hal penanganan iklim dan kerusakan ekologi,” kata Brown.
Tindakan yang dilakukan Brown dan aktivis lainnya sudah berlangsung selama empat hari. Penangkapan Brown sendiri termasuk dalam 50 orang yang telah diamankan di Bandara London City. Bahkan bila di total dalam minggu ini menjadi lebih dari seribu orang.
kasus ini kemudian bergeser, seperti pihak kebijakan aparat keamanan yang mempertanyakan, bagaimana Brown yang sudah ditangkap pada demo sebelumnya bisa membeli tiket dan memasuki terminal meski pihak keamanan tahu akan ada demonstrasi yang terjadi. Wakil Asisten Komisaris Laurence Taylor dari Kepolisian Metropolitan mengatakan Brown adalah “penumpang sah” dan petugas tidak dapat mencegahnya memasuki bandara.
“Aktivitas lingkungan selalu mengatakan salah satu niat mereka adalah pergi dan menyebabkan gangguan signifikan di bandara. Siapa pun dapat membeli tiket pesawat untuk bandara. Kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan mereka, kecuali dalam keadaan yang sangat serius. Ada perbedaan antara seseorang yang merupakan ancaman keamanan dan seseorang yang merupakan ancaman karena misi memprotes akan suatu hal,” kata Taylor.
Baca juga: KLM Gandeng TU Delft Kembangkan Pesawat Hemat Energi “Flying-V”
Insiden ini membuat penundaan pada 55 penerbangan yang akan tiba dan 58 penerbangan yang akan berangkat di Bandara London City. Tak hanya itu, atas kejadian ini, setiap calon penumpang juga diperiksa lebih ketat terkait status penerbangan mereka sebelum masuk ke area bandara.